Keunikan Lembah Harau: Lokasi, Fasilitas, dan Mitos

Lembah Harau merupakan sebuah ngarai yang berada di Payakumbuh dan jadi destinasi favorit banyak orang. Luasnya sekitar 270.5 hektar dengan dua tebing cadas setinggi 100 sampai 500 meter mengapit di kedua sisi.

Nama lembah ini sendiri berasal dari kata lembah dan harau atau parau. Konon katanya, warga di sekitaran bukit ini dulu sering terkena banjir dan longsor.

Sehingga mereka sering sekali berteriak untuk memperingatkan warga yang lain. Akibatnya, sebagian besar warga yang di tempat ini memiliki suara yang parau.

Selain asal usul namanya yang unik, wisata alam ini juga termasuk salah satu kawasan cagar alam. Kondisi alamnya yang masih asri dan unik menjadi habitat bagi banyak hewan.

Bahkan Anda masih bisa melihat dengan jelas hewan-hewan seperti kera berkeliaran bebas di sekitar area lembah. Selain itu menurut para peneliti, batuan yang ada di sini sudah berusia lebih dari 30 juta tahun.

Keeksotisan tebing batu di lembah ini semakin indah dengan banyaknya air terjun yang bisa Anda temukan di sepanjang jalan. Bahkan beberapa di antaranya termasuk tempat wisata Padang yang lagi hits.

Selain itu, tempat ini juga menawarkan banyak spot menarik yang bisa Anda nikmati saat liburan. Jadi sangat sayang jika Anda melewatkan keindahan panorama bukit satu ini.

Lokasi: Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat

HTM: Gratis

Buka Tutup: 24 Jam

Lokasi

Lokasi Lembah Harau terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.

Tempat wisata ini dapat dicapai dengan mudah karena dekat dengan kota-kota utama di Sumatera Barat, yakni sekitar 138 km dari Kota Padang, 47 km dari Kota Bukittinggi, dan 18 km dari Kota Payakumbuh.

Destinasi ini berupa lembah subur yang dikelilingi oleh batu pasir terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan tanah.

Topografi Lembah Harau yang bergelombang dan berbukit-bukit memiliki ketinggian 500 – 800 meter di atas permukaan laut. Beberapa bukit yang terdapat di Lembah Harau adalah Bukit Jambu, Bukit Tarantang, Bukit Singkarak, dan Bukit Air Putih..

Awal Mula

Sejak jaman penjajahan Belanda, keindahan Lembah Harau sudah terkenal hingga saat ini.

Di kawasan Air Terjun Sarasah Bunta, terdapat sebuah prasasti yang didirikan oleh Assisten Residen Lima Puluh Kota J.H.G. Boissevain pada tahun 1926.

Konon, Boissevain terkesima dengan keindahan alam sekitarnya dan mengucapkan kata-kata “Hemel…hemel” yang berarti “mempesona bagaikan sorga” dalam Bahasa Belanda.

Pada 19 Januari 1933, Pemerintah Hindia Belanda menetapkan kawasan ini sebagai Cagar Alam seluas 315 hektar.

Setelah Indonesia merdeka, Badan Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) menetapkan luas definitif Cagar Alam seluas 298 hektar pada tahun 1979. Selain sebagai kawasan Cagar Alam, Lembah Harau juga merupakan Hutan Wisata dengan Taman Wisata seluas 27,5 hektar.

Karena memiliki area yang difungsikan sebagai Taman Wisata, maka berbagai sarana dan fasilitas bagi wisatawanpun tersedia di tempat ini.

Fasilitas tersebut seperti, pertamanan, tempat duduk dan kursi taman, kupel, jogging area, taman satwa, sarana bermain anak-anak, mushollah, kamar mandi dan toilet serta area parkir luas yang dilengkapi kios-kios yang menjual makanan/minuman dan souvenir.

Sebagai kawasan Cagar Alam, berbagai jenis tanaman dan satwa langka dapat ditemui di sini, seperti Harimau Sumatera, Simpai, Beruang, Tapir, Kambing Hutan, Monyet Ekor Panjang dan Landak.

Sedang untuk jenis burung yang dilindungi sejumlah 19 spesies, beberapa diantaranya adalah Burung Kuau, Burung Enggang dan masih banyak lagi yang lain.

Sejarah Legenda Mitos

Legenda dan mitos menyelimuti nama “Harau” di masyarakat setempat. Menurut cerita, nama “Harau” berasal dari kata “Orau”.

Nama ini dipilih karena dulunya warga yang tinggal di bawah tebing sering dilanda banjir dan tanah longsor sehingga membuat mereka panik dan berteriak minta tolong.

Seringnya mereka berteriak menyebabkan suara mereka menjadi serak, dan penduduk di daerah lain mulai menyebut mereka “Orau”, yang kemudian menjadi “Arau” dan akhirnya “Harau”.

Legenda Randai Sari Banilai

Salah satu legenda yang masih hidup di tengah masyarakat berupa cerita Randai berjudul Randai Sari Banilai.

Legenda tersebut bercerita tentang seorang raja dari Hindustan yang kapalnya terdampar dan terdampar di Lembah Harau.

Kisah ini juga menceritakan kisah cinta putrinya bernama Puti Sari Banilai, yang tubuhnya berubah menjadi batu karena mengingkari janji pertunangannya.

Legenda Turun Menurun

Terlepas dari beberapa legenda yang masih turun temurun dari mulut ke mulut, masyarakat setempat percaya jika ada pelangi, maka saat itu para peri turun untuk mandi di bawah air terjun di Lembah Harau.

Terlepas dari kebenaran misteri tersebut, pada tahun 2008, kamera ponsel seorang siswa secara tidak sengaja menangkap sekelompok peri yang melayang di atas air terjun dengan mengenakan pakaian berwarna putih dan coklat.

Gambar peri yang tertangkap kamera ponsel kini banyak disimpan di ponsel para pedagang yang mencari nafkah di sekitar air terjun.

Fasilitas

Sebagai kawasan yang luas, fasilitas di lembah ini bervariasi tergantung destinasi yang Anda pilih. Namun rata-rata sudah memiliki tempat parkir yang memadai dan muat untuk banyak kendaraan.

Selain itu, toko oleh-oleh khas Padang pun bisa Anda jumpai baik di pinggir jalan maupun destinasi wisata sepanjang lembah ini. Khusus di tempat wisata seperti Harau Dream Park atau penginapan, fasilitasnya lebih lengkap lagi.

Toilet, mushola, serta fasilitas umum lain tersedia dan bisa Anda nikmati secara percuma. Dengan begitu kunjungan Anda ke lembah ini akan sangat nyaman dan memuaskan.

Harga Tiket Masuk Lembah Harau

Secara umum tempat ini bisa Anda nikmati gratis sepuasnya. Tapi untuk beberapa destinasi wisata ada biaya yang harus Anda bayarkan jika ingin berkunjung, berikut rinciannya:

Retribusi Tarif
Tiket Masuk Lembah Harau Gratis
Tiket Masuk Harau Dream Park Rp20.000,00 – Rp40.000,00

Harga yang tercantum di dalam tabel sewaktu-waktu dapat berubah. Namun bisa Anda jadikan bahan perkiraan biaya saat akan berkunjung.

Rute Perjalanan

Lokasi lembah ini berada di Daerah Tarantang, Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Jaraknya sekitar 15 km atau 30 menit perjalanan dari Kota Payakumbuh.

Rute menuju tempat ini pun sangat mudah karena berada dekat dengan jalur utama Padang Jambi. Dari Kota Payakumbuh Anda bisa melewati Jl. Sudirman lurus hingga ke Jl. Raya Tarantang.

Sepanjang Jl. Raya Tarantang dan Jl. Lembah Harau inilah keindahan tebing batu ini bisa Anda nikmati. Jika Anda ingin menikmati panorama lembah dengan santai, layanan rental mobil bulanan dari Salsa Wisata bisa jadi pilihan.

Ada banyak pilihan kendaraan terbaik yang bisa Anda gunakan untuk mengunjungi destinasi wisata ini. Salah satunya paket rental mobil Avanza Padang plus sopir yang akan mengantar Anda kemanapun tujuannya.