Jepang merupakan salah satu negara paling diminati sebagai destinasi liburan bagi para turis karena memiliki beragam obyek wisata menarik. Setiap kota dan prefektur di Negeri Sakura ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan dengan keunikan dan ciri khasnya masing-masing.
Beberapa kota yang menjadi favorit para backpacker meliputi Tokyo, Osaka, Kyoto, Nagoya, Fukuoka, Yokohama, Kobe, dan lainnya. Selain itu, Hokkaido, Gunma, dan Chiba juga selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan.
Jepang juga dikenal sebagai negara yang sangat maju di Asia bahkan di seluruh dunia. Negeri ini menjadi tempat berdirinya perusahaan-perusahaan ternama di berbagai sektor seperti otomotif, telekomunikasi, dan elektronik.
Dengan reputasinya yang gemilang, banyak orang, terutama dari kawasan Asia, memilih untuk merantau ke Jepang untuk kuliah atau bekerja. Karena itulah, kita bisa dengan mudah menemukan mahasiswa Indonesia dan TKI di Jepang.
Namun, banyak yang menganggap bahwa biaya hidup di Jepang sangat mahal. Maka dari itu, pertanyaan mengenai biaya hidup per bulan dan gaji pekerja di Jepang pada tahun 2023 menjadi hal yang menarik untuk ditelaah. Mari kita simak rincian tentang hal ini berikut ini.
1. Tempat Tinggal
Tentunya, salah satu hal yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika merantau ke Jepang adalah akomodasi tempat tinggal. Biaya untuk tempat tinggal akan menjadi pengeluaran utama setiap bulannya. Di Jepang, beberapa pilihan hunian yang umum adalah asrama, apartemen, dan mansion.
Bagi para mahasiswa, tinggal di asrama bisa menjadi opsi yang cocok, terutama untuk tahun pertama. Selain lebih praktis dalam hal kebersihan, biaya sewa kamar di asrama juga mencakup biaya utilitas dan transportasi.
Sementara itu, para pekerja di kota umumnya memilih untuk tinggal di apartemen. Harga sewa apartemen bergantung pada kota, lokasi (apakah strategis atau tidak), ukuran dan tipe apartemen, serta usia bangunan.
Di kota-kota kurang terkenal, harga sewa apartemen paling tinggi sekitar JPY 20.000 per bulan. Namun, di kota-kota besar seperti Kyoto, harga sewa bulanan bisa mencapai JPY 30.000 dan di Osaka bisa mencapai JPY 40.000.
Tentu saja, harga sewa apartemen di Tokyo jauh lebih mahal, dimulai dari sekitar JPY 40.000 dan bisa mencapai JPY 80.000 per bulan!
Bagi mereka yang tinggal sendiri, sewa apartemen mungkin menjadi pilihan yang tepat. Namun, bagi pekerja yang membawa keluarga ke Jepang, rumah menjadi pilihan tempat tinggal yang lebih cocok.
Rumah-rumah biasanya terletak di daerah pedesaan dan tentunya memiliki harga sewa yang lebih tinggi, bisa mencapai JPY 120.000 per bulan. Namun, sisi positifnya adalah rumah dapat menjadi hak milik!
2. Tagihan Utilitas
Setiap bulan, biaya utilitas menjadi salah satu pengeluaran yang tak terhindarkan bagi pemilik atau penyewa tempat tinggal. Besar tagihan utilitas bervariasi untuk setiap orang, bergantung pada tingkat pemakaian.
Rata-rata tagihan listrik dan gas berada di kisaran JPY 2.500 hingga 4.000 per bulan. Namun, penggunaan pemanas ruangan pada musim dingin dapat meningkatkan tagihan hingga dua kali lipat.
Sementara itu, tagihan air cenderung tetap stabil sepanjang musim, yakni sebesar JPY 2.000 per bulan.
3. Makan dan Minum
Kebutuhan dasar lain yang sangat penting untuk kelangsungan hidup adalah konsumsi makanan dan minuman. Biaya untuk kebutuhan ini dapat berbeda-beda bagi setiap individu, tergantung pada gaya hidup yang dijalani. Salah satu pilihan termurah adalah dengan memasak makanan sendiri di rumah.
Anda juga dapat membeli makanan siap saji di toko-toko serba ada seperti Seven Eleven, Lawson, dan Family Mart dengan kisaran harga antara JPY 100 hingga 500 per porsi untuk makanan murah seperti onigiri, sandwich, bento box, udon, salad, karaage, roti kukus, dan berbagai camilan.
Jika ingin mencari alternatif makanan yang lebih ekonomis, Anda bisa mengunjungi “warteg” versi Jepang yang menawarkan makanan jadi dengan harga JPY 180 per 100 gram. Sedangkan untuk menikmati makanan di restoran ramen, Anda perlu mempersiapkan minimal JPY 700 per porsi.
4. Biaya Transportasi
Dalam menjalani kehidupan sebagai anak rantau, mobilitas menjadi hal penting yang perlu diatur. Di Jepang, terdapat dua jenis transportasi yang dapat digunakan, yakni transportasi umum dan transportasi pribadi.
Bagi mahasiswa dan pekerja yang tinggal di kota, menggunakan transportasi umum menjadi opsi yang paling sesuai. Selain lebih ekonomis, menggunakan transportasi umum juga lebih cepat dalam mengatasi perjalanan sehari-hari.
Sistem transportasi umum di Jepang sudah terorganisir dengan baik. Kereta merupakan moda transportasi yang paling banyak dipakai dengan tarif sekali jalan sekitar JPY 200 dan harga tiket bulanan berkisar antara JPY 10.000 hingga 25.000.
Sementara itu, bagi mereka yang tinggal di daerah pedesaan, memiliki kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda menjadi pilihan yang lebih sesuai. Namun, memiliki mobil juga memerlukan biaya untuk asuransi dan bensin.
5. Komunikasi
Agar tetap dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman di tanah air, kalian memerlukan pembelian paket data untuk ponsel. Jika ingin mendapatkan nomor baru, kalian harus mengikuti sistem kontrak dengan biaya sebesar JPY 11.000 per bulan.
Namun, jika sudah memiliki nomor Jepang, kalian hanya perlu membeli paket data bulanan dengan kisaran harga sekitar JPY 3.000 hingga 4.000 untuk paket internet dan telepon. Biaya ini bisa dihemat dengan memanfaatkan wifi di tempat-tempat umum.
Selain itu, bagi yang ingin memasang wifi sendiri, hal tersebut juga memungkinkan dengan biaya tambahan sekitar JPY 3.000 hingga 7.000 per bulan!
6. Asuransi Kesehatan
Dalam rangka mengantisipasi berbagai risiko, penting bagi setiap individu untuk memiliki asuransi. Biaya premi asuransi ini dapat bervariasi sesuai dengan pendapatan masing-masing orang. Bagi mahasiswa, umumnya iuran premi asuransi berkisar sekitar JPY 2.500 per bulan.
7. Belanja Bulanan
Sebagai anak rantau, penting bagi kalian untuk melakukan pembelanjaan kebutuhan sehari-hari yang mencakup bahan masakan, camilan, dan perlengkapan kebersihan. Budget belanja setiap individu dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan masing-masing.
Terdapat beragam sistem belanja yang bisa digunakan, seperti persediaan untuk sebulan atau seminggu. Setidaknya, kalian memerlukan JPY 30.000 hingga 45.000 untuk belanja bulanan.
8. Hiburan dan Rekreasi
Sebagai anak rantau, kehidupan sehari-hari bisa sangat melelahkan dan membutuhkan hiburan serta rekreasi untuk melepas penat. Biaya untuk hal ini bisa beragam, tergantung pada gaya hidup masing-masing.
Untuk menonton film di bioskop, harga tiket rata-rata berkisar antara JPY 1.500 hingga 2.000 per film. Bagi mereka yang suka berbelanja dan berwisata, tentu ada pengeluaran tambahan yang harus diperhitungkan. Sebagai gambaran, diperlukan setidaknya JPY 5.000 hingga 20.000 per bulan untuk keperluan tersebut.
9. Pendapatan Rata-Rata
Berapa pendapatan pekerja di Jepang? Rata-rata upah minimum di Jepang adalah JPY 901 per jam, dan angka ini berbeda-beda untuk setiap kota. Jika dihitung dalam Rupiah, jumlahnya sekitar Rp. 125.612.
Menarik, bukan? Pendapatan tersebut ternyata cukup tinggi, dan tidak heran banyak yang tertarik menjadi peserta magang atau mencari pekerjaan di Jepang! Namun, perlu diketahui bahwa beberapa perusahaan di sana membayar gaji karyawan setiap bulan.
Bila dibandingkan dengan Indonesia, perbedaan gaji antara Jepang dan Indonesia memang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan di Jepang, tenaga kerja sangat dihargai dan dihormati!
10. Total dan Kesimpulan
Jadi, perkiraan total biaya hidup minimum di Jepang adalah sebesar JPY 127.500 atau setara dengan Rp. 17.775.387 per bulan dengan kurs 1 Yen sama dengan Rp. 139.41.
Namun, penting untuk diingat bahwa angka tersebut bersifat relatif dan dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan gaya hidup masing-masing individu.