The Le Hu Garden di Medan adalah destinasi yang menakjubkan dengan keindahan taman yang memukau. Dalam artikel ini, kami akan memperlihatkan sepuluh foto yang memukau dari The Le Hu Garden, menghadirkan keajaiban alam yang mempesona.
Anda akan terpesona dengan panorama taman yang indah, kolam-kolam yang tenang, dan patung-patung yang memikat.
Selain itu, kami juga akan memberikan informasi penting seperti harga tiket masuk ke The Le Hu Garden dan jalan menuju lokasinya di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Bersiaplah untuk menjelajahi keindahan yang menakjubkan di The Le Hu Garden Medan!
Lokasi: Jalan Pendidikan, Deli Tua Barat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20355
Map: Klik Disini
HTM: Rp.15.000 per Orang
Buka Tutup: 10.00-18.00 WIB
Telepon: 0813-9603-3188
The Le Hu Garden adalah sebuah taman wisata yang terletak di daerah pedesaan atau pinggiran kota Medan, dan terbuka untuk umum.
Taman wisata ini dimiliki oleh keluarga Hu dan bukan milik pemerintah atau perusahaan. Alamat lengkapnya terletak di kelurahan Patumbak, kecamatan Deli Tua, kabupaten Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
Awalnya, taman ini hanya dikelola di halaman rumah keluarga Hu yang sangat luas. Namun, karena banyaknya pengunjung yang datang, keluarga Hu melihat potensi taman tersebut sebagai tempat wisata.
Untuk meningkatkan fasilitas yang ada di taman, keluarga Hu kemudian mengembangkannya dengan menambah berbagai wahana baru dan memperluas area taman. Pembangunan pertama termasuk pelebaran taman, pembuatan danau dan tambak, serta taman bermain anak untuk menambah daya tarik bagi pengunjung.
Selain untuk tujuan wisata, pembangunan danau juga berfungsi sebagai resapan air hujan dan cadangan air pada musim kemarau.
Terdapat wahana wisata baru yang menarik seperti sepeda air berbentuk bebek, kapal, dan sampan bambu dengan kursi di atasnya di dalam danau yang menambah keindahan taman.
Wisata air ini memberikan pengunjung hiburan, permainan, dan petualangan yang menyenangkan. Selain itu, taman ini cocok sebagai wahana rekreasi bagi keluarga dan memberikan kesempatan untuk mengajarkan rasa cinta kepada alam serta kekayaan flora di Indonesia kepada anak-anak.
Taman keluarga Hu memiliki ratusan jenis tanaman bunga yang berbeda, termasuk tanaman langka yang langka. Budidaya tanaman ini memperkaya ekosistem alam di taman dan menciptakan kondisi dengan warna-warna yang bervariasi dan indah, sehingga para pengunjung dapat menikmati pemandangan yang menyenangkan dan menemukan banyak spot foto yang instagramable di setiap sudut taman.
Banyak pengunjung, khususnya anak-anak muda, datang ke The Le Hu Garden hanya untuk berfoto selfie dengan latar belakang keindahan berbagai tanaman yang ada di taman.
Dataran taman terdiri dari tiga tingkat, dengan tingkat pertama atau yang paling bawah adalah danau dan tambak. Pembuatan danau dan tambak dipilih di dataran paling rendah karena memiliki potensi untuk mengakibatkan genangan air dan banjir.
Posisi danau dan tambak berada di area yang sama dan bersebelahan, hanya dipisahkan oleh jalan setapak yang digunakan oleh para pengunjung. Di sekitar danau, terdapat jalan setapak yang memudahkan para pengunjung untuk menikmati keindahan danau dari dekat.
Pinggiran danau juga dikelilingi oleh berbagai jenis tanaman seperti talas, pohon kelapa, rerumputan, dan berbagai tanaman berbunga yang warnanya beragam, sehingga menciptakan suasana alami seperti danau di masa lalu.
Terpisah dari danau, kantin dapat dicapai dengan menuruni tangga batu yang agak luas.
Di antara danau dan jalan terdapat lereng yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan rerumputan yang sangat lebat dan menutupi tanahnya.
Pihak pengelola telah membuat beberapa bangunan tangga untuk turun ke lokasi danau dan tambak. Tangga yang paling lebar terletak di tempat parkir mobil untuk menuju ke lokasi jembatan bambu yang melintasi kolam tambak.
Selain itu, ada dua bangunan tangga dari kantin, yang pertama menuju jalan setapak yang memisahkan danau dan tambak untuk menuju taman di atas bukit, dan yang kedua menuju lokasi taman di sebelah danau. Ada juga tangga yang dibangun dari area toilet sehingga danau mudah dijangkau dari segala arah.
Terdapat juga sebuah gubuk di atas danau yang disewakan kepada para pengunjung yang ingin menikmati keindahan danau. Bangunan ini berbentuk pondok terbuka yang persis berada di atas danau dan dihiasi dengan cat merah. Atap pondok dibuat dengan daun kering sehingga terlihat seperti bangunan tradisional pedesaan.
Tambak dibuat secara tradisional tanpa menggunakan bahan bangunan agar terlihat alami seperti tambak di masa lalu.
Di sekeliling tambak, ada bambu yang ditanam secara rapat sebagai penguat agar tanah di sekitarnya tidak longsor atau terkikis oleh air hujan. Pengelola tambak mengisi kolam dengan ikan hias dan ikan yang siap untuk dikonsumsi.
Kolam juga diperindah dengan gardu yang terbuat dari bambu tanpa atap yang berwarna merah dan letaknya menjorok ke dalam kolam, yang disediakan bagi para pengunjung yang ingin memberi makan ikan atau melihat ikan lebih dekat. Pengunjung dapat merasakan sensasi baru dan memberi makan ikan secara langsung.
Di sekitar kolam, banyak tanaman dan rerumputan yang ditanam agar air hujan dapat diserap langsung ke dalam tanah. Kondisi tambak dan kolam dirancang secara tradisional agar dapat ditumbuhi beberapa jenis tanaman dan menciptakan kesan alami.
Kondisi air kolam yang jernih membuat ikan mudah terlihat. Ketika diberi makan, banyak ikan mas berwarna kuning berkumpul untuk saling berebut makanan.
Pada akhir pekan, taman ini selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan sehingga setiap sudut spot yang indah sudah padat dengan pengunjung. Hal ini menyulitkan para pengunjung yang ingin mengambil gambar keindahan tanaman secara menyeluruh.
Oleh karena itu, beberapa pengunjung lebih memilih untuk datang pada hari biasa agar lebih bebas untuk bersantai dan mengambil gambar pada setiap sudut taman.
Kondisi tanah yang penuh dengan tanaman berwarna-warni membuat para pengunjung betah berada di sekitar tanaman.
Letak berbagai jenis tanaman berbunga berada di dataran paling atas atau perbukitan, menciptakan sebuah taman dengan konsep seperti taman di atas langit.
Banyak pengunjung yang bersantai dan nongkrong karena banyak tempat duduk yang disediakan di sekitar tanaman. Selain itu, para pengunjung dapat lebih mudah mengambil gambar dengan kamera ketika berada di atas bukit.
Di area tanaman yang berada di atas bukit, jalanan setapak diberi paving namun tidak dipolos semen agar tidak berlumpur ketika terjadi hujan. Hal ini membuat para pengunjung dapat berjalan lebih nyaman tanpa khawatir alas kaki akan terkena kotoran tanah.
Selain itu, jalanan yang diberi paving ditumbuhi banyak rerumputan sehingga tetap kering dan bersih.
Lokasi yang menjadi favorit para pengunjung untuk selfie adalah tanaman dengan daun warna-warni yang membentuk tanda Love. Pihak pengelola juga menyediakan pondok bambu di atas bukit untuk bersantai dengan view seluruh area taman.
Pondok ini sangat cocok digunakan oleh pengunjung dengan keluarga atau rombongan untuk bersantai atau makan bersama.
Pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dari luar untuk meminimalkan resiko sampah yang menumpuk. Hal ini karena bungkus makanan yang dibawa pengunjung seringkali menjadi penyebab sampah.
Pihak pengelola telah menyediakan fasilitas kantin di tengah-tengah taman dan di atas danau sebagai tempat yang strategis dengan ruangan yang luas serta tersedia beberapa gazebo di terasnya.
Waroeng The Le Hu Garden menyediakan berbagai menu makanan seperti nasi, mie, sayuran, dan ikan.
Menu yang tersedia antara lain Nasi Goreng, Kwietau, Bihun, Ifumie, Mie Instant, Ikan Bakar, Ikan Goreng, dan Ayam Goreng. Selain itu, tersedia juga makanan ringan seperti Pisang Goreng Keju Coklat, Risolles, Ubi Rambat Goreng, Singkong Goreng, Tempe Goreng, Kentang Goreng, Bakwan Jagung, dan lain sebagainya.
Untuk minumannya, tersedia teh panas dan es teh, berbagai jenis kopi panas dan dingin, susu, serta minuman sirup.
Selain itu, tersedia juga berbagai jenis minuman jus seperti Jus Alpukat, Kueni, Jeruk, Timun, Wortel, Tomat, Melon, Belimbing, Sirsak, dan lain-lain. Minuman jus tersebut bisa menjadi alternatif untuk menghilangkan dahaga para pengunjung yang berkunjung ke Waroeng The Le Hu Garden.
Bangunan kantin menggunakan kayu dan bambu dengan konsep warung yang agak terbuka sehingga pengunjung bisa melihat aktifitas di dalam kantin dari luar. Penggunaan kayu dan bambu pada bangunan kantin juga membuat suhu udara di dalam kantin tidak terlalu dingin, sehingga pengunjung bisa bersantai dengan nyaman. Selain itu, atap kantin tidak menggunakan genteng untuk menambah kehangatan suhu di dalam kantin.
Di sebelah kiri kantin, terdapat sebuah bangunan berwarna kuning dengan atap berwarna hijau yang digunakan sebagai toilet umum. Toilet umum tersebut memudahkan para pengunjung yang ingin mencuci muka ataupun kebutuhan lainnya. Adanya toilet umum memang sangat penting dalam tempat wisata, terutama bagi anak-anak yang sering buang air. Pihak pengelola menyediakan 2 bangunan toilet dan juga sebuah musholla untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung.
Wahana Wisata
Waroeng The Le Hu Garden menyediakan berbagai wahana petualangan air yang bisa dicoba oleh para pengunjung. Terdapat 3 jenis fasilitas yang disediakan, yaitu sepeda air bebek yang bisa dinaiki oleh 4 anak dengan membayar uang sebesar Rp.20.000, kapal kayu yang bisa dinaiki oleh 4 orang, serta kapal bambu yang terdapat 2 kursi di atasnya.
Selain wahana petualangan air, Waroeng The Le Hu Garden juga menyediakan wahana petualangan lainnya, yaitu memancing ikan di kolam tambak dengan menyewa alat pancing yang telah disediakan pengelola. Selain itu, pengunjung juga bisa memberikan pakan ikan dan melihat ikan yang berdesak-desakan berebut makanan.
Terdapat juga taman bermain anak yang luas seperti lapangan sepak bola. Di taman bermain anak, tersedia beberapa fasilitas bermain seperti perosotan, ayunan rantai, ayunan kursi besi bulat, dan tempat main bola. Anak-anak bisa bermain dan berolahraga di tempat yang sangat luas.
Para pengunjung juga bisa menyewa gubug atau pondok dengan membayar uang sebesar Rp.50.000 untuk dinikmati bersama keluarga atau rombongan. Selain itu, ada juga gazebo untuk bersantai dengan meja dan 4 kursi dengan payung yang bisa disewa dengan biaya Rp.20.000.
Harga Tiket Masuk
Sebelum masuk ke dalam Waroeng The Le Hu Garden, setiap pengunjung diharuskan membayar harga tiket masuk sebesar Rp.15.000 kepada petugas yang menjaga pintu gerbang. Dengan membayar harga tiket masuk, para pengunjung bisa menikmati semua fasilitas dan wahana petualangan yang tersedia di dalam taman.
Untuk pengunjung yang membawa kendaraan bermotor, tidak dikenakan biaya parkir atau parkir gratis. Tempat parkir sepeda motor tersedia di area pintu gerbang, sedangkan untuk parkir mobil, pengunjung bisa masuk ke dalam area parkir mobil yang sangat luas. Dengan begitu, para pengunjung yang membawa mobil tidak perlu khawatir kehabisan tempat parkir.
Jalan Menuju Lokasi
Meskipun tidak terlalu jauh dari kota Medan, Taman The Le Hu Garden terletak di pinggiran kota ke arah selatan sekitar 20 km. Perjalanan menuju taman tersebut tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitar 15 hingga 20 menit.
Oleh karena itu, tempat wisata ini selalu ramai dan sering dikunjungi oleh wisatawan yang berasal dari kota Medan.
Lokasi Taman The Le Hu Garden memang sedikit membingungkan karena kawasan sekitar taman masih belum banyak dihuni oleh warga. Hal ini membuat jalan raya menuju taman ini agak sepi dan di sepanjang jalan banyak terdapat lahan kosong yang masih ditumbuhi pepohonan.
Selain itu, jalan raya menuju taman ini juga tidak terlalu lebar sehingga kendaraan yang bersimpangan harus berhati-hati agar tidak terjebak di jalan aspal.
Lewat Istana Maimun
Jalur perjalanan menuju Taman The Le Hu Garden dapat diambil dari dua arah jika berasal dari pusat kota Medan, yaitu melalui jalur Istana Maimun atau Jalan Sisingamangaraja ke arah selatan.
Jika melalui jalur Istana Maimun, pengunjung harus melanjutkan perjalanan lurus ke arah selatan hingga mencapai Jalan Besar Deli Tua-Medan. Kemudian, saat mencapai perempatan Jalan Sibiru-biru, pengunjung harus belok kiri atau ke arah timur melalui Jalan Pendidikan.
Di perempatan tersebut, sudah terdapat petunjuk arah yang berwarna merah menuju Taman The Le Hu Garden yang letaknya sekitar 1 km dari perempatan tersebut.
Setelah menyusuri Jalan Pendidikan hingga mencapai pertigaan, pengunjung harus belok kiri atau ke arah utara dan terus melanjutkan perjalanan hingga mencapai Sekolah SMA 1 Deli Tua.
Letak Taman The Le Hu Garden sangat dekat dengan Sekolah SMA 1 Deli Tua dan pengunjung sudah banyak menemukan petunjuk arah menuju taman tersebut sejak dari sana.
Lewat Jalan Sisingamangaraja
Bila ingin mengambil jalur timur dari pusat kota Medan, maka pengunjung bisa melewati Jalan Sisingamangaraja yang menuju ke arah selatan menuju jalan tol.
Setelah sampai di belokan masuk jalan tol, pengunjung harus terus melaju ke arah selatan dan mengambil jalur kanan pada Jalan Bajak II. Kemudian, terus lurus hingga mencapai Jalan Marindal dan tetap melanjutkan perjalanan ke selatan. Setelah mencapai perempatan akhir Jalan Marindal, pengunjung harus tetap melanjutkan perjalanan ke selatan dan melewati Jalan Pantai Rambung yang jalur jalan semakin mengecil.
Sampai di pertigaan atau akhir Jalan Pantai Marimbung, pengunjung harus terus melanjutkan perjalanan ke arah selatan dengan melewati Jalan Banyumas. Setelah itu, pengunjung harus tetap melaju ke arah selatan hingga mencapai akhir jalan atau pertigaan dan masuk ke Jalan Pendidikan.
Lokasi Taman The Le Hu Garden sudah dekat dan sebagai patokan adalah menara listrik dan ke selatan sekitar 200 meter lagi sampai tiba di lokasi Taman Keluarga Hu.