Curug Masigit Subang adalah salah satu destinasi alam yang memikat di Subang, Jawa Barat. Dikenal dengan keindahan air terjun yang menakjubkan, Curug Masigit menawarkan pemandangan yang memesona dan suasana yang menenangkan.
Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan Anda pada 10 gambar menakjubkan dari Curug Masigit yang akan memukau mata Anda. Selain itu, kami juga akan memberikan informasi tentang jam buka dan tutup, nomor telepon yang bisa dihubungi, serta lokasi dan alamat tepat dari Curug Masigit.
Jadi, jika Anda sedang merencanakan kunjungan ke Subang dan ingin mengeksplorasi keindahan Curug Masigit, artikel ini akan memberikan panduan lengkap bagi Anda.
Lokasi: Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat 41283
Map: Klik Disini
HTM: Gratis
Buka: 08:00 – 16:30
Curug di Subang
Curug Masigit adalah salah satu destinasi alam air terjun yang terletak di Kota Subang, Jawa Barat. Terletak di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, air terjun ini masih asri dan belum secara resmi dibuka sebagai objek wisata.
Meskipun begitu, panorama yang dihasilkan ketika berada di Curug Masigit Pasanggrahan tetap menarik dan tak kalah indah dibandingkan dengan air terjun lain yang berada di Kabupaten Subang.
Ternyata, Curug Masigit terletak di dalam kawasan yang sama dengan sumber mata air Cimincul, yang juga berada di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang.
Masih Asri
Curug Masigit yang memancarkan keindahan alam yang asri terletak sekitar 4 km dari jalan utama Kecamatan Kasomalang. Dengan lokasi yang demikian, suasana di sekitar Curug Masigit dipercayai akan menjadi bersih, tenang, dan cocok untuk melepas kepenatan setelah beraktivitas di tengah hiruk pikuk keramaian kota selama seminggu.
Tiga Tahapan
Curug Masigit terdiri dari tiga tahapan air terjun dan empat kubangan dengan kedalaman yang berbeda-beda. Meskipun air terjun ini terlihat dangkal dan aliran air yang tidak cukup deras, warga setempat menyarankan agar kedalaman sekitar curug tidak diragukan.
Curug utama di air terjun Masigit memiliki ketinggian sekitar 4 meter dan kedalaman hingga 7 meter. Menurut warga setempat, area di atas curug ini dahulu sering digunakan untuk melakukan ibadah.
Meskipun berbeda dengan cerita rakyat yang dihubungkan dengan Gunung Masigit, yang saat ini dikenal dengan nama Gunung Gede dan terletak di perbatasan Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi, cerita sejarahnya hampir mirip dengan Curug Masigit Pasanggrahan.
Menurut cerita yang dikenal oleh masyarakat setempat di Sukabumi, penamaan Gunung Masigit berasal dari seorang Pangeran Mataram yang anti-Belanda. Pangeran tersebut memilih hidup berpindah-pindah dari satu kampung ke kampung lainnya, alih-alih tinggal di istana dengan segala fasilitas dan kemewahan.
Pangeran tersebut berpindah-pindah tempat untuk mengobarkan semangat perlawanan terhadap Belanda. Namun, tindakan tersebut mendorong Belanda untuk memobilisasi seluruh pasukan demi menangkap sang pangeran. Meski demikian, sang pangeran selalu berhasil meloloskan diri dengan bantuan kekuatan supranatural.
Suatu saat, dalam upaya pelarian dari Belanda, sang pangeran berlari menelusuri hutan Gunung Pangrango dan akhirnya menetap di daerah yang saat ini dikenal sebagai Cianjur.
Dari tempat tersebut, terjadi pertemuan antara Situ Gunung dan sejarah Kota Cianjur. Tempat tersebut berada di lereng selatan Gunung Masigit yang kini dikenal dengan nama Gunung Gede.
Nama Gunung Masigit berasal dari masigit yang didirikan oleh sang pangeran yang menjadi buruan pasukan Belanda. Masigit atau Masjid memiliki arti sebagai tempat ibadah.
Menurut cerita warga setempat, ada seseorang yang sering melaksanakan sholat di atas air terjun tersebut hingga tempat tersebut disebut sebagai masjid. Oleh karena itu, nama Masigit digunakan untuk air terjun yang terletak jauh dari keramaian tersebut.
Akses Menuju Lokasi
Air terjun ini belum tergolong sebagai tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh para traveler atau wisatawan. Oleh karena itu, belum ada petunjuk yang jelas untuk menuju ke lokasi air terjun ini selain bertanya kepada warga sekitar.
Untuk mencapai lokasi Curug, kendaraan dari arah Subang akan diarahkan menuju Kecamatan Jalan Cagak, dan kemudian dilanjutkan menuju Kecamatan Kasomalang. Setelah melewati Pasar Kasomalang, pengunjung akan melewati jembatan yang menunjukkan arah lokasi mata air Cimincul.
Setelah sampai di mata air Cimincul, pengunjung dapat memarkirkan kendaraan di area tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Pengunjung akan melewati jalan aspal dan belok kiri mengikuti jalur setapak di sepanjang pinggiran selokan atau sungai kecil.
Dari aliran sungai kecil tersebut, terdapat sebuah belokan kecil ke arah kiri yang mengarah ke lokasi Curug. Curug tersebut berada di bawah jalan setelah belokan tersebut. Meski Curug terlihat dari lokasi belokan, para pengunjung tetap harus berhati-hati ketika menuruni Curug.
Tips Saran
Curug Masigit memiliki beberapa aliran sungai dengan luas dan kedalaman yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengunjung untuk berhati-hati jika belum mengenal medan di aliran air Masigit tersebut.
Para pengunjung disarankan untuk bertanya kepada warga setempat ketika menuju lokasi Masigit jika ingin menikmati pemandangan yang indah. Hal ini disebabkan karena arah jalan yang harus dilalui cukup ekstrem.