10 Biaya Hidup di Korea Selatan 2023 Dalam Rupiah Per Hari

Korea Selatan tidak hanya terkenal sebagai tujuan liburan bagi para turis, tetapi juga menjadi salah satu negara di Asia Timur yang populer sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Kualitas pendidikan di negara ini sama bagusnya dengan negara lain seperti Jepang!

Selain itu, banyak pekerja dari Indonesia yang merantau ke Korea Selatan, juga dikenal sebagai TKI, untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh gaji yang lebih tinggi yang dikabarkan diterima di Korea Selatan dibandingkan di Indonesia.

Meskipun gaji yang diterima cukup tinggi, biaya hidup di ibukota Seoul, Korea Selatan, dikabarkan lebih rendah daripada di Jepang. Hal ini menjadi alasan utama bagi para perantau, terutama dari berbagai negara di Benua Asia, untuk memilih Korea Selatan.

Jadi, berapa sebenarnya biaya hidup di Korea Selatan per bulan pada tahun 2023? Berikut rincian lengkapnya bagi kalian yang sedang mencari informasi atau sekadar ingin membandingkan dengan negara lain. Mari kita simak informasinya.

1. Tempat Tinggal

Tentunya, prioritas utama yang harus dipertimbangkan ketika merantau ke Korea Selatan atau Korsel adalah mencari tempat tinggal. Biaya akomodasi bervariasi tergantung pada kota, lokasi, ukuran hunian, dan fasilitas yang disediakan.

Bagi para mahasiswa, tinggal di asrama adalah pilihan yang sangat sesuai. Ada beberapa jenis asrama, yaitu kamar berbagi atau kamar pribadi. Untuk kamar berbagi, satu kamar dapat dihuni oleh minimal dua hingga enam orang, namun umumnya tiga hingga empat orang.

Jumlah penghuni dalam satu kamar tentu mempengaruhi harga sewa. Semakin banyak orang, semakin murah harga sewanya. Selain itu, kamar asrama dengan kamar mandi di dalamnya biasanya lebih mahal daripada yang memiliki kamar mandi di luar.

Rentang harga sewa asrama yang dihuni oleh tiga hingga empat orang per kamar berkisar antara 150.000 hingga 250.000 Won per bulan. Sedangkan untuk kamar yang ditempati satu hingga dua orang, harga sewanya berkisar antara 350.000 hingga 500.000 Won per bulan.

Keuntungan tinggal di asrama adalah tidak perlu membayar uang deposit dan fasilitas yang cukup lengkap, seperti ruang cuci, pusat kesehatan dan kebugaran, kantin, mini market, dan lain sebagainya.

Namun, tentu saja fasilitas umum harus dibagi dengan penghuni lain, termasuk dapur dan kulkas. Di beberapa asrama, penghuni bahkan harus meminta izin sebelum menggunakan dapur. Selain itu, juga ada batasan waktu malam yang harus diikuti.

Bagi para pekerja dan mahasiswa yang menginginkan privasi lebih, opsi sewa akomodasi tipe one-room, mirip dengan apartemen studio di Indonesia, bisa dipertimbangkan. Jika memilih one-room, biasanya ada uang deposit sebesar 1.000.000 hingga 5.000.000 Won yang harus dibayarkan di awal.

Uang deposit ini akan dikembalikan setelah masa kontrak atau sewa berakhir. Harga sewa bulanan bervariasi, berkisar antara 250.000 hingga lebih dari 1.000.000 Won. Jadi, rata-rata biaya sewa tempat tinggal adalah sekitar 300.000 Won per bulan.

2. Tagihan Utilitas

Setiap bulan, jika Anda memiliki atau menyewa tempat tinggal, Anda perlu membayar tagihan utilitas tambahan, terutama jika Anda memilih untuk menyewa satu kamar. Jika Anda tinggal di asrama, biasanya tagihan tersebut sudah termasuk dalam biaya sewa bulanan.

Jumlah tagihan utilitas dapat berbeda-beda tergantung pada kebutuhan masing-masing orang. Biasanya, hanya listrik dan gas yang harus dibayar secara terpisah. Biaya listrik berkisar antara 8.000 hingga 20.000 Won, sedangkan biaya gas berkisar antara 10.000-20.000 Won.

Perlu diketahui bahwa Korea Selatan memiliki empat musim yang berbeda, sehingga setiap musim akan mempengaruhi jumlah tagihan gas dan listrik. Pada musim dingin, tagihan gas cenderung lebih tinggi, sedangkan pada musim panas, biaya listrik akan lebih mahal.

3. Makan dan Minum

Salah satu kebutuhan esensial lain yang tidak kalah penting dalam menjaga kelangsungan hidup adalah asupan makanan dan minuman. Biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk kebutuhan makan berbeda-beda, tergantung gaya hidup yang dianut. Salah satu pilihan yang paling ekonomis adalah dengan memasak sendiri.

Apabila Anda memilih makan di restoran, setidaknya satu porsi makanan memiliki harga sekitar 10.000 Won. Jika Anda mencari pilihan yang lebih terjangkau, makanan di kantin atau toko kelontong bisa didapatkan dengan harga di bawah 5.000 Won per porsi. Sedangkan makanan jalanan, Anda bisa mendapatkan satu porsi dengan harga di bawah 3.500 Won!

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan makan setiap harinya, Anda akan membutuhkan minimal 10.000 Won. Dalam kurun waktu sebulan, Anda akan menghabiskan sekitar 300.000 Won hanya untuk makan di luar.

4. Biaya Transportasi

Bagi para anak rantau, transportasi merupakan hal yang penting dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Di Korea Selatan, sistem transportasi umum sudah sangat baik, dan terdapat berbagai pilihan moda kendaraan yang dapat digunakan.

Salah satunya adalah bus dan kereta, dengan tarif yang hampir sama, berkisar antara 1.200 hingga 1.500 Won per perjalanan. Dengan demikian, pengeluaran harian untuk transportasi bisa mencapai 3.000 Won, sehingga dalam seminggu dapat mencapai 15.000 hingga 21.000 Won.

Dalam satu bulan, total pengeluaran untuk transportasi dapat mencapai 84.000 Won. Oleh karena itu, untuk mengurangi biaya tersebut, disarankan untuk mencari akomodasi yang dekat dengan tempat kuliah atau tempat kerja.

5. Komunikasi

Untuk tetap terkoneksi dengan keluarga dan teman-teman di tanah air, tentunya kamu perlu membeli paket data untuk ponselmu. Biaya pulsa bervariasi, mulai dari 36.000 hingga 69.000 Won per bulan, tergantung pada paket data dan jaringan yang digunakan.

Namun, ada cara untuk mengurangi biaya pulsa dengan memanfaatkan akses wifi di tempat-tempat umum, termasuk dalam transportasi. Beberapa akomodasi juga sudah menyertakan biaya internet dalam harga sewa bulanan mereka.

6. Belanja Bulanan

Bagi anak rantau, penting untuk membeli berbagai kebutuhan pokok seperti bahan masakan, camilan, dan perlengkapan kebersihan. Setiap individu memiliki budget dan cara berbelanja yang berbeda, bisa per bulan atau per minggu.

Diperlukan setidaknya 80.000 hingga 100.000 Won sebagai persiapan belanja bulanan untuk anak rantau.

7. Asuransi Kesehatan

Bagi mereka yang baru datang ke Korea Selatan, memiliki asuransi kesehatan menjadi suatu keharusan, terutama bagi para mahasiswa. Mengapa demikian? Asuransi ini sangat penting untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga, terutama dalam hal kesehatan.

Biaya asuransi dapat bervariasi, mulai dari 60.000 Won per semester hingga 150.000 Won per tahun.

8. Hiburan dan Rekreasi

Bagi mereka yang menjalani kehidupan di luar kampung halaman, kegiatan hiburan dan rekreasi menjadi penting untuk menghilangkan kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Tersedia beragam pilihan hiburan di Korea Selatan, yang berbeda dengan negara tetangga di sebelah utara.

Setiap individu dapat memiliki biaya hiburan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis aktivitas yang mereka lakukan. Sebagai contoh, jika Anda ingin membeli pakaian baru, Anda perlu mengeluarkan sekitar 10.000 hingga 25.000 Won untuk setiap potongnya.

9. Pendapatan Rata-Rata

Berapa pendapatan rata-rata pekerja di Korea Selatan sebenarnya? Apakah mahasiswa internasional diizinkan untuk bekerja sambil kuliah?

Di Korea Selatan, pekerjaan biasanya dibayar sekitar 8.590 Won per jam dengan beberapa aturan yang harus diikuti. Untuk bekerja, seseorang harus berusia minimal 20 tahun dan batas waktu kerja maksimal adalah 20 jam per minggu.

Terdapat beberapa opsi pekerjaan paruh waktu yang tersedia bagi mahasiswa, seperti menjadi penerjemah, bekerja di toko kosmetik, mini market, restoran, atau bahkan di dalam kampus universitas.

10. Total dan Kesimpulan

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan hidup di Korea Selatan setiap bulannya, diperlukan minimal 658.000 Won atau setara dengan 8.484.655 Rupiah jika kurs 1 Won adalah Rp. 12.89.

Namun, penting untuk diingat bahwa angka tersebut bersifat relatif, karena biaya hidup dapat bervariasi tergantung pada gaya hidup dan kebutuhan individu masing-masing.