10 Gambar Pantai Greweng Yogyakarta, Harga Tiket Masuk Jalan Menuju Camping Sunset Peta Alamat Fasilitas Misteri

Lokasi: Desa Jepitu, Kec. Girisubo, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta 55883
Map: Klik Disini
HTM: Rp.10.000 (Termasuk tiket masuk ke Pantai Wediombo, Pantai Jungwok dan Pantai Sedahan)
Buka Tutup: 24 Jam

Harga Tiket Masuk

Di tahun ini, pemerintah setempat telah menerapkan tiket terusan untuk mengunjungi wilayah pantai yang terletak di Gunung Kidul. Dengan membeli satu tiket, pengunjung dapat menikmati beberapa tempat wisata yang tersedia.

Untuk mengakses Pantai Greweng, pengunjung hanya perlu membayar Rp.5.000, yang juga termasuk akses ke Pantai Wediombo, Pantai Jungwok, dan Pantai Sedahan.

Selain itu, pengunjung juga perlu mengeluarkan biaya parkir sebesar Rp.5.000 untuk sepeda motor dan Rp.15.000 untuk mobil.

Jika pengunjung ingin menikmati suasana malam dan menyaksikan matahari terbit dengan berkemah di pantai, biaya parkir akan meningkat jika kendaraan dibiarkan hingga keesokan harinya.

Sejumlah pantai yang membentang selama 71 km di Pesisir Pantai Selatan Gunung Kidul belum sepenuhnya mendapat perlakuan profesional dalam pengembangan wisata.

Beberapa di antaranya meliputi Pantai Sedahan, Pantai Dadapan, Pantai Greweng, dan beberapa pantai lainnya.

Penyebab utamanya adalah lokasinya yang terpencil dari jalan utama, sehingga pemerintah setempat menghadapi kesulitan dalam membangun akses jalan yang memadai menuju lokasi wisata akibat keterbatasan APBD.

Akibatnya, infrastruktur dan fasilitas di tempat-tempat wisata tersebut masih jauh dari memadai.

Kondisi ini mengakibatkan para wisatawan enggan mengunjungi lokasi wisata yang masih alami tersebut.

Mengingat kemungkinan terjadinya risiko yang tidak diinginkan baik dalam perjalanan maupun saat berada di tempat wisata.

Terlebih lagi, mayoritas wisatawan mengunjungi tempat wisata untuk bersenang-senang dan mencari ketenangan, bukan untuk menghadapi masalah.

Namun, tak sedikit traveler yang justru mencari tempat-tempat yang masih alami, terutama mereka yang menyukai petualangan, trekking, gua, dan berkemah.

Kelompok traveler seperti ini justru menikmati tempat-tempat yang jarang dijamah manusia, tempat-tempat yang masih alami, meskipun dengan fasilitas yang terbatas.

Kelompok wisatawan semacam ini juga yang mengunjungi spot-spot wisata di Gunung Kidul yang belum sepenuhnya dikembangkan secara optimal, salah satunya adalah Pantai Greweng.

Nama Pantai Greweng mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi bagi pecinta petualangan wisata, nama itu sudah tidak asing lagi. Bahkan, banyak yang sudah mencantumkannya dalam daftar tujuan wisata mereka dan hanya menunggu waktu dan kesempatan untuk mengunjunginya.

Meskipun Pantai Greweng cenderung sepi setiap hari, namun masih ada pengunjung yang datang ke sini, terutama saat musim liburan tiba. Terutama di kalangan anak muda, Pantai Greweng sering dijadikan tempat berkemah, karena saat berada di pantai yang jarang dikunjungi orang, rasanya seperti memiliki pantai sendiri.

Jalan Menuju Lokasi

Jika Anda membuka Google Maps dan mencari “Pantai Greweng”, Anda akan menemukan alamat Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, 55883, Indonesia.

Pantai Greweng terletak di sebelah timur Pantai Wediombo, yang lebih terkenal di kalangan wisatawan.

Jika Anda ingin mengunjungi Pantai Greweng dan mengalami kesulitan dalam mencari rute, Anda bisa mengikuti petunjuk menuju Pantai Wediombo.

Setelah tiba di Pantai Wediombo, Anda dapat menikmati keindahan pantai tersebut sebelum melanjutkan perjalanan ke Pantai Greweng.

Ada dua jalur yang dapat Anda pilih untuk menuju ke Pantai Greweng, salah satunya adalah melalui Pantai Wediombo.

Jika ingin pergi ke Pantai Greweng dari pusat kota Yogyakarta, terdapat dua jalur yang dapat dipilih.

Pertama, dapat mengambil jalur melalui Piyungan yang kemudian dilanjutkan ke Patuk dan Gading. Setelah mencapai dekat Lapangan Terbang, ada jalan belok kiri yang menuju kota Wonosari.

Setelah tiba di Wonosari, pergilah ke kanan menuju Jalan Baron, kemudian di pertigaan mulo, ambil jalan kekiri yang mengarah ke Tepus.

Selanjutnya, perjalanan akan melewati Ndakbong, Purwodadi, Balong, dan Pasar Jepitu. Di pertigaan Pasar Jepitu, berbeloklah ke kanan menuju arah Wediombo.

Tidak lama setelah itu, Anda akan menemukan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Wediombo, Pantai Jungwok, Pantai Sedahan, dan Pantai Greweng.

Setelah melewati TPR, jika Anda ingin langsung menuju Pantai Greweng, ambil jalan ke kiri yang mengarah ke Pantai Jungwok dan Pantai Greweng.

Rute kedua juga dimulai sama dengan rute pertama, tetapi setelah mencapai Wonosari, ambil jalan lurus menuju Semanu.

Anda akan melewati Pasar Munggi, Cuwelo, Giri Panggung, Cikal, dan Ngawar-awar hingga Balong. Di pertigaan Balong, berbeloklah ke kiri menuju arah Jepitu.

Setelah mencapai pertigaan Jepitu, ambil arah kanan menuju Wediombo. Sebelum mencapai Wediombo, beloklah ke kiri menuju Jungwok dan Pantai Greweng.

Selain itu, perjalanan menuju Pantai Greweng juga dapat dimulai dari Klaten dan Sukoharjo. Jika berangkat dari Klaten, ambil rute yang menuju Semanu dan terus ke Giripanggung, Cuelo, hingga Pasar Jepitu.

Setelah tiba di Pasar Jepitu, beloklah ke kanan menuju Pantai Wediombo. Namun, sebelum mencapai Wediombo, ambil jalan ke kiri menuju Jungwok dan Pantai Greweng.

Untuk perjalanan dari Sukoharjo, bisa melewati Praci menuju kecamatan Rongkop, lalu terus ke selatan menuju Nglindur.

Sebelum mencapai Pasar Ngrancah, akan ada pertigaan dengan tugu di tengahnya.

Di pertigaan tersebut, beloklah ke kanan hingga mencapai pertigaan Pasar Jepitu. Selanjutnya, berbelok ke kiri menuju Wediombo.

Sebelum mencapai Wediombo, ambil jalan yang berbelok ke kiri menuju Pantai Jungwok dan Greweng.

Keindahan Daya Tarik

Selain mempesona dengan pemandangan pantai yang indah, Pantai Greweng juga menawarkan panorama alam yang memukau yang akan Anda nikmati sepanjang perjalanan.

Ada satu hal yang perlu ditekankan: untuk mencapai Pantai Greweng, Anda harus melakukan trekking melalui jalan setapak yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan.

Saat Anda berjalan kaki, Anda akan menikmati pemandangan alam di sekitar Anda.

Ada dua pilihan rute yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Pertama, Anda dapat memulai dari tempat parkir di Pantai Greweng. Alternatif kedua adalah memulai dari tempat parkir di Pantai Wediombo.

Jika Anda hanya ingin menghabiskan satu hari di sana, Anda dapat meninggalkan kendaraan di tempat parkir karena lokasi wisata hanya berjarak sekitar 20 menit dari sana.

Namun, jika Anda berencana menginap di Pantai Greweng, lebih baik meninggalkan kendaraan di tempat parkir Pantai Wediombo. Tempat ini lebih aman dan petugas parkir juga siap untuk menjaga kendaraan wisatawan yang menginap di pantai, walaupun dengan biaya parkir tambahan.

Namun, perlu diingat bahwa jika Anda memulai trekking dari tempat parkir Pantai Wediombo, jarak yang harus Anda tempuh akan tiga kali lebih jauh dibandingkan dengan trekking dari area parkir Greweng.

Jaraknya melebihi 3 km dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 1 jam. Meskipun cukup jauh, kelelahan akan terbayar dengan keindahan alam yang dapat dinikmati sepanjang perjalanan.

Anda akan pertama kali disambut dengan pemandangan luas ladang jagung, kacang tanah, dan berbagai tumbuhan pakan ternak.

Karena terdapat banyak persimpangan di sekitar sana, disarankan untuk bertanya kepada petani atau penduduk setempat agar tidak tersesat menuju Pantai Greweng.

Setelah melewati ladang yang luas, Anda akan disuguhi pemandangan kawasan hutan yang mempesona.

Namun, hutan yang dimaksud di sini bukanlah hutan biasa dengan pepohonan dan tanaman yang beragam.

Hutan ini terdiri dari batu-batu karst dengan berbagai bentuk dan ukuran yang mirip dengan candi jika dilihat dengan seksama. Itulah sebabnya tempat ini disebut hutan batu.

Beragam batu yang unik dan menarik membuat lokasi ini menjadi favorit bagi para calon pengantin untuk pemotretan pre-wedding.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen Anda dengan latar belakang batu-batu yang tersebar di kawasan ini.

Di Hutan Batu ini, Anda juga dapat menyaksikan deretan bukit yang mirip dengan perbukitan dalam kartun Teletubbies, yang indah sekali.

Lanjutkan perjalanan dengan mendaki salah satu bukit, dan ketika sampai di puncaknya, jangan lupa mengambil kamera Anda.

Karena dari ketinggian bukit, Anda akan disuguhkan pemandangan indah Pantai Greweng dengan ombak yang memukul pasir di tepi pantai.

Setelah menuruni bukit, Anda akan disambut dengan tebing-tebing di sepanjang jalan yang dilalui.

Ada salah satu bagian dari tebing tersebut yang memiliki sebuah goa yang konon sering digunakan untuk bertapa. Di tempat ini, Anda juga akan menemukan dua mata air.

Salah satu mata air tersebut, yang berada di sisi utara, dapat langsung diminum, sementara yang berada di sisi selatan tidak boleh diminum karena sering digunakan untuk mandi dan membersihkan diri.

Setelah mencapai lokasi mata air, Pantai Greweng sudah dekat dan hanya membutuhkan sekitar seperempat jam perjalanan melalui hutan yang rimbun dengan pohon-pohon.

Di hutan ini, Anda akan menemukan aliran sungai yang mengalir ke pantai. Pemandangan ini sangat menarik dan cocok untuk diabadikan dalam foto.

Sesampainya di pesisir pantai, rasa lelah setelah perjalanan jauh akan segera hilang saat melihat keindahan panorama pantai yang dikelilingi oleh dua bukit karst yang menjulang tinggi.

Meskipun pantai ini relatif kecil dengan panjang garis pantai sekitar 150 meter, pasir putihnya terlihat cantik saat berpadu dengan air laut yang jernih.

Di perairan dekat pesisir, terlihat hamparan batu karang yang ditumbuhi lumut dan rumput laut.

Di antara rumput laut tersebut, terlihat ikan-ikan kecil berwarna-warni dan berbagai jenis binatang laut yang menambah keindahan pantai ini.

Meskipun air laut di pantai ini terlihat jernih, disarankan untuk tidak berenang atau mandi melampaui hamparan batu karang.

Ombak di Pantai Greweng tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan ombak di pantai-pantai lain di Pesisir Pantai Selatan.

Selain memiliki ombak yang kuat, pantai ini juga dihiasi oleh batu karang yang berbahaya untuk berenang.

Oleh karena itu, jika Anda ingin merasakan kesegaran air laut Pantai Greweng, Anda dapat berendam di tepi pantai atau di atas hamparan karang.

Selain menikmati keindahan alam dan bermain di sepanjang pantai, terdapat aktivitas menarik lain yang dapat dilakukan saat mengunjungi Pantai Greweng.

Namun, aktivitas ini hanya cocok untuk orang-orang yang memiliki keberanian dan senang menghadapi tantangan.

Aktivitas tersebut adalah menyeberangi bukit dengan menggunakan Gondola Tradisional yang disebut “Gondola Medeni” oleh penduduk setempat karena dianggap menakutkan.

Gondola sebenarnya tidak disediakan untuk para wisatawan, tetapi dibuat oleh penduduk setempat untuk menyeberangi bukit tersebut yang digunakan sebagai lokasi memancing.

Konon, di daerah yang berbatasan dengan tebing tersebut, pada musim panas terdapat banyak ikan cucut.

Untuk naik ke gondola, Anda dapat menyewanya dari penduduk setempat dengan biaya yang disepakati bersama.

Sejarah Misteri

Meskipun kebenarannya belum dapat dipastikan, diceritakan bahwa Pantai Greweng menjadi tempat bersejarah di mana presiden pertama RI, Ir. Soekarno, melakukan perjalanan ritual yang legendaris.

Ritual tersebut dilakukan oleh Soekarno dengan menjalani bertapa selama tujuh hari tujuh malam di dalam sebuah goa yang terletak tidak jauh dari pantai tersebut.

Goa tersebut masih dapat ditemukan hingga kini, dan diyakini dapat memenuhi permintaan siapa pun yang berhasil melintasi pintu masuk yang sempit dan penuh dengan karang tajam.

Selain itu, terdapat juga mitos yang diyakini oleh masyarakat setempat mengenai sebuah pasar gaib yang misterius.

Konon, di area yang ditumbuhi pepohonan di jalur setapak sebelum memasuki pantai, para jin dikatakan menggunakan tempat tersebut sebagai pasar untuk bertransaksi.

Oleh karena itu, di sekitar area tersebut, terdapat pembatas berupa tali rafia yang mengelilingi bagian tengah yang terdapat aliran sungai, sebagai tanda bahwa kawasan tersebut dilarang untuk dimasuki.

Bahkan mengambil apa pun yang berada di sekitar area tersebut sangat dilarang.

Sebagai contoh, terdapat kisah tentang seseorang yang pernah mengambil seekor kepiting di area tersebut dan membawanya pulang.

Di malam yang sama, seseorang menerima kunjungan dari seorang jin yang menuntut agar lembunya dikembalikan, sambil mengancam akan membunuhnya jika lembu tidak dikembalikan.

Pada awalnya, orang tersebut bingung dengan permintaan jin untuk mengembalikan lembu.

Namun, tiba-tiba ia teringat akan kepiting yang pernah diambilnya dari sungai. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengembalikan kepiting tersebut ke tempat asalnya.

Fasilitas

Jangan berharap akan menemukan fasilitas yang representatif seperti tempat wisata lain yang sudah dikelola dengan baik, karena Pantai Greweng belum dikelola secara maksimal.

Hanya terdapat satu kamar mandi dan beberapa warung yang dikelola oleh masyarakat setempat dengan menu makanan yang sederhana di pantai ini.

Jika ingin menginap, satu-satunya pilihan adalah mendirikan tenda di kawasan pantai tersebut.

Tips Saat Berkunjung

Pantai Greweng memiliki keaslian alam yang masih terjaga dan fasilitas yang terbatas, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat mengunjungi tempat ini:

  • Disarankan untuk pergi ke pantai bersama rombongan, mengingat rute menuju lokasi yang sepi, jauh dari pemukiman, dan memiliki tingkat keberbahayaan yang cukup tinggi.
  • Perhatikan dengan baik waktu kunjungan Anda. Sebaiknya hindari sore hari karena perjalanan menuju pantai cukup berisiko.
  • Pastikan untuk membawa bekal makanan dan obat-obatan, karena di sepanjang perjalanan dan di pantai hanya terdapat beberapa warung yang menjual makanan.
  • Sertakan perlengkapan trekking seperti tongkat trekking, sepatu/sandal gunung, dan lain sebagainya.
  • Jika Anda berencana untuk melakukan perkemahan, persiapkan segala perlengkapan camping dengan lengkap.
  • Karena lokasi Pantai Greweng terletak cukup jauh dari tempat parkir kendaraan dan harus ditempuh dengan berjalan kaki, pastikan kondisi fisik Anda dalam keadaan prima.