Lokasi: Desa Munduk, Buleleng, Bali
Map: Klik Disini
HTM: Rp.10.000 per Orang
Buka Tutup: 24 Jam
Telepon: 0813-3854-6174
Sejarah Misteri Legenda
Dalam berbagai catatan sejarah mengenai Indonesia, termasuk di Wikipedia, disebutkan bahwa Danau Tamblingan, Buyan, dan Beratan terbentuk akibat letusan Gunung Lesung yang membentuk kawah yang luas.
Selain itu, beberapa faktor alam lain, seperti longsor hebat pada abad ke-19, akhirnya mengubah kaldera yang besar menjadi tiga danau terpisah.
Hingga sekarang, hanya Danau Tamblingan dan Danau Buyan yang masih terlihat terhubung, tetapi dibatasi oleh kanal kecil yang disebut “telaga aya” dalam bahasa daerah setempat.
Sebagai akibatnya, terdapat anggapan bahwa kedua danau tersebut merupakan danau kembar. Sementara itu, danau Beratan berdiri sendiri dan terletak agak jauh dari kedua danau tersebut.
Tak hanya sejarah, ada juga legenda yang terkenal, yakni Legenda Tamblingan. Cerita tersebut mengisahkan tentang adanya pemukiman yang ramai dan teratur di lereng Gunung Lesung pada masa itu.
Pada saat itu, terdapat sebuah sistem tradisi yang mengatur kehidupan masyarakat. Sayangnya, suatu ketika, pemukiman tersebut terserang wabah epidemi yang mengerikan.
Akibatnya, penduduk pemukiman tersebut terpaksa berpencar dan menetap di empat desa yang berdekatan, yaitu Desa Munduk, Goblek, Gesing, dan Umejero. Hingga kini, asal usul wabah tersebut masih menjadi misteri.
Dalam legenda tersebut juga diceritakan bahwa satu-satunya cara untuk menyembuhkan dan menghilangkan wabah tersebut adalah dengan menggunakan air dari danau.
Meski demikian, tidak semua orang pada saat itu dapat dengan mudah mengambil air tersebut. Hanya seseorang yang telah disucikan sesuai dengan tradisi masyarakat setempat yang diberi kehormatan untuk melakukannya.
Setelah air dari danau tersebut diambil dan digunakan, akhirnya wabah pun berhasil diatasi dan hilang.
Air di danau tersebut dipercaya memiliki kekuatan spiritual dan dihormati sebagai sesuatu yang suci oleh masyarakat setempat. Mereka memberi nama danau ini Tamblingan.
Di dalam bahasa lokal Desa Munduk, Buleleng, kata “tamba” berarti “obat”, sedangkan kata “elingang” diterjemahkan sebagai “kemampuan spiritual”.
Gabungan kedua kata tersebut akhirnya menjadi nama Danau Tamblingan, yang menggambarkan danau yang memiliki air dengan kekuatan spiritual.
Sejak zaman dahulu hingga sekarang, masyarakat lokal telah menggunakan air dari danau ini untuk pengobatan.
Hal ini pastinya terkait dengan Legenda Tamblingan yang dimiliki oleh masyarakat setempat dan masih menjadi misteri hingga saat ini.
Letak Geografis
Jika kita melihat dari segi geografis, Danau Tamblingan terletak di bagian utara lereng Gunung Lesung. Danau ini berada pada ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut.
Dengan luas sekitar 1,15 kilometer persegi dan kedalaman mencapai 90 meter, Danau Tamblingan sangat luas dan dalam.
Secara administratif, Danau Tamblingan berada di wilayah administrasi Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.
Eksotisme Danau
Penduduk setempat mempercayai bahwa Danau Tamblingan memiliki aura magis, mistis, dan menyimpan unsur spiritual.
Sebagai akibatnya, para pengelola memutuskan bahwa selain menjadi tujuan wisata alam, Danau Tamblingan juga akan dijadikan destinasi wisata yang berfokus pada aspek spiritual, budaya, dan sejarah, tanpa mengalami konflik perihal pembebasan lahan atau penggusuran seperti yang sering terjadi di Jakarta.
Danau Tamblingan dipertahankan dalam keadaan asli dan alami, tanpa adanya upaya pengembangan untuk mengubahnya menjadi destinasi wisata modern, hal ini sejalan dengan tujuan para pengelola dan masyarakat setempat untuk melestarikan keaslian dan keindahan Danau Tamblingan beserta lingkungannya.
Hingga saat ini, keindahan dan keaslian lingkungan danau tetap terjaga dengan baik, dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat lokal memberikan dampak positif bagi kawasan wisata alam ini.
Masyarakat setempat tidak pernah terlibat dalam aktivitas illegal logging seperti yang terjadi di daerah-daerah lain.
Selain itu, ada aspek menarik lainnya, yaitu masyarakat lokal yang selalu menggunakan sampan tradisional atau ‘pedau’ saat melakukan kegiatan di sekitar danau.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pengelola yang melarang penggunaan kendaraan bermotor di wilayah ini.
Meskipun Danau Tamblingan memiliki ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Danau Buyan dan Beratan, namun keeksotisannya tidak kalah menarik dengan dua danau tersebut.
Karena terletak di ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut, Danau Tamblingan sering terbungkus kabut, menciptakan udara yang sejuk dan dingin.
Selama perjalanan menuju kawasan wisata Danau Tamblingan, terdapat banyak tempat yang bagus untuk menikmati pesona alam danau tersebut.
Namun, pemandangan atau lokasi terbaik untuk menikmati keindahan seluruh kawasan wisata ini terdapat di Desa Asah Panji.
Sebelum mencapai tempat ini, wisatawan akan disuguhkan dengan hutan yang hijau dengan keberadaan kera sebagai fauna yang sering ditemui. Jumlah kera begitu banyak sehingga mereka sering berkeliling di tepi jalan.
Selain itu, para turis juga dapat menikmati kebun kopi, cengkeh, dan cokelat yang subur milik masyarakat setempat.
Jika di Jimbaran terkenal dengan wisata kuliner ikan bakar, maka pesona alam Danau Tamblingan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
Terdapat sebuah danau yang luas yang siap memanjakan pandangan Anda. Di tepi danau terdapat padang rumput hijau yang indah dan hutan yang lebat dengan vegetasi yang subur, memberikan kesan eksotis pada kawasan alam wisata ini.
Selanjutnya, di sekitar danau terdapat bangunan pura khas Hindu yang menambah kegembiraan liburan Anda bersama keluarga dan orang-orang tercinta. Pura Embang dan Tukang Timbang, yang merupakan peninggalan dari kerajaan Hindu sebelum abad ke-10, melengkapi pengalaman liburan Anda.
Danau Tamblingan sebagai kawasan wisata alam, merupakan pilihan yang tepat untuk tujuan liburan Anda. Anda dapat bersenang-senang dengan berbagai aktivitas rekreasi di alam terbuka. Terdapat banyak jenis kegiatan yang dapat dilakukan, seperti trekking, berkemah, memancing, merasakan kesegaran, dan bird-watching.
Para wisatawan juga memiliki kesempatan untuk melakukan yoga dan meditasi di tempat ini. Selain itu, Danau Tamblingan menjadi destinasi yang ideal bagi wisatawan yang ingin mengabadikan momen-momen menjelang pernikahan atau sesi foto prewedding.
Rute dan Transportasi
Anda dapat menggunakan rute melalui kota Denpasar untuk mencapai Danau Tamblingan, melewati jalan Singaraja Street yang melalui Bedugul.
Sebelum mencapai Danau Tamblingan, Anda akan terpesona dengan pemandangan dan keindahan Danau Buyan terlebih dahulu.
Eksotisme Danau Tamblingan akan Anda nikmati sebelum mencapai Desa Munduk, tepatnya di Jalan Raya Pancasari.
Jarak dari Bandara Ngurah Rai ke danau adalah 75 km, dan jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, waktu tempuhnya adalah sekitar 3 jam.
Bagi mereka yang berangkat dari pantai Lovina, perjalanan hanya membutuhkan waktu 30 menit karena jaraknya yang dekat, hanya 15 km saja. Untuk rute ini, Anda dapat menggunakan peta.
Jika Anda tidak membawa sepeda motor atau mobil pribadi, Anda dapat menyewa kendaraan. Di Bali, harga sewa mobil bervariasi tergantung pada jenisnya dan apakah mobil tersebut baru atau lama. Harga sewa termurah biasanya sekitar Rp. 200.000.
Jika Anda masih bingung tentang transportasi dan rute menuju Danau Tamblingan, Anda dapat menggunakan bantuan peta atau Google Map.
Harga Tiket Masuk
Biaya masuk ke Danau Tamblingan adalah Rp. 10.000 per orang, sedangkan untuk parkir sepeda motor dikenakan biaya Rp. 3.000 dan mobil Rp. 5.000.
Perlu dicatat bahwa harga tiket masuk dan parkir ini dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu sesuai keputusan pengelola area wisata.
Fasilitas Yang Ada
Selain loket tiket, fasilitas umum juga disediakan di area wisata Danau Tamblingan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan para wisatawan.
Pertama-tama, pengelola telah menyediakan area parkir yang berlokasi dekat dengan danau. Area parkir ini dirancang lebih luas agar dapat menampung jumlah kendaraan yang masuk.
Kedua, di kawasan wisata ini tersedia perahu dan pemandu yang siap membantu pengunjung dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti memancing dan mengelilingi danau sambil mengambil foto dari pemandangan yang menarik.
Ketiga, terdapat warung makan dan warung kopi yang khusus disediakan bagi para wisatawan yang ingin menikmati makanan khas dan minuman segar.
Semua fasilitas ini dijaga kebersihannya dan diiringi oleh lagu-lagu dari album Nasi Goreng Spesial yang dibawakan oleh Widi Widiana.
Keempat, tersedia juga area perkemahan untuk para wisatawan yang ingin mendirikan tenda atau berkemah. Lokasinya sangat dekat dengan danau dan udaranya sangat segar.
Selain itu, ada kesempatan untuk melakukan camping di Danau Tamblingan dan melakukan trekking menuju Danau Buyan.
Penginapan Terdekat
Banyak turis memilih penginapan terdekat karena mereka tidak berencana mendirikan tenda.
Oleh karena itu, dari posisi Danau Tamblingan, jaraknya juga tidak terlalu jauh, terdapat beberapa opsi penginapan yang bisa menjadi alternatif tempat tinggal selama liburan Anda, seperti hotel, villa, homestay, dan resort, yang telah diulas oleh tripadvisor.
- Agus Homestay
Agus Homestay memiliki lokasi yang tidak terlalu jauh dari kawasan wisata Danau Tamblingan, terletak di Lovina, tepatnya di jalan Seririt – Singaraja, Buleleng.
Di sini, terdapat tujuh kamar ber-AC yang bebas dari asap rokok. Selain itu, terdapat juga kursi tamu, sofa tidur, meja tulis, TV, kamar mandi pribadi, dan teras yang akan memastikan kenyamanan Anda.
- Bali Lovina Beach Cottages
Penginapan ini juga berdekatan dengan kawasan wisata alam Danau Tamblingan. Alamatnya terletak di Pantai Lovina, Desa Kaliasem, Buleleng. Semua kamar dilengkapi dengan TV kabel, kamar mandi, layanan pijat, dan fasilitas lainnya.
- Hotel Bali Taman Lovina
Hotel ini terletak di Jalan Raya Lovina, Tukadmungga, Buleleng, tidak terlalu jauh dari kawasan Danau Tamblingan.
Dengan desain arsitektur yang didominasi oleh kayu, hotel ini menjadi tempat yang sempurna bagi para wisatawan. Tersedia kamar-kamar nyaman dengan fasilitas yang lengkap.
- Padmasari Resort
Padmasari Resort terletak di Buleleng, tepatnya di Jalan Raya Seririt, Singaraja, Buleleng. Penginapan ini menawarkan TV, kamar ber-AC, pemandangan taman, kolam renang, kursi untuk bersantai, dan dekorasi modern.
- Puri Saron Beach Hotel
Lokasi hotel ini terletak di Jalan Raya Pemaron, Singaraja, Buleleng, Bali. Penginapan ini menawarkan pengalaman menginap dalam pondok dan vila yang unik.
Terdapat tiga kolam renang luar ruangan, kamar-kamar ber-AC, balkon pribadi, serta fasilitas seperti TV kabel, lemari es, dan minibar.
Semua informasi dalam artikel ini akurat dan lengkap, sehingga Anda dapat merencanakan liburan bersama keluarga tanpa ragu-ragu.