Lokasi: Ketanggi, Kec. Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur 63211, Indonesia
Map: KlikDisini
HTM: –
Buka/Tutup: 24 jam
Telepon: –
Alun-alun Ngawi di Jawa Timur menawarkan suasana yang serupa dengan Central Park di New York, baik dalam fasilitas maupun fungsinya.
Saat berada di Kota Ngawi, kunjungan ke Alun-alun Merdeka yang terletak di pusat kota adalah suatu hal yang penting dan tak boleh dilewatkan.
Menghabiskan akhir pekan bersama keluarga atau bersantai sambil menikmati berbagai kuliner menjadi pilihan ideal di Central Parknya versi Jawa Timur ini.
Dengan luas sekitar 68.000 meter persegi, tempat ini jauh lebih besar daripada area lain di Jawa Timur, menjadikannya taman pusat terbesar dan fasilitas terlengkap di wilayah tersebut.
Taman tengah kota, seperti Central Park, berfungsi sebagai pusat kegiatan dan rekreasi bagi penduduk setempat. Alun-alun Ngawi juga memainkan peran penting sebagai tempat yang menyenangkan bagi masyarakat untuk bertemu dan berinteraksi.
Tidak hanya penduduk setempat, tetapi juga pengunjung dari kota-kota lain terlihat menikmati waktu santai mereka di tempat ini.
Pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten mengadakan revitalisasi total Alun-alun Merdeka Ngawi sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan, terutama dalam bidang pariwisata.
Dan hasilnya terbukti berhasil, karena taman tengah kota tersebut kembali hidup dan menjadi tempat bersosialisasi yang ramai bagi masyarakat.
Kota Ngawi menawarkan pengalaman rekreasi yang menarik bagi warga lokal dan pengunjung yang singgah di sana.
Seperti halnya alun-alun di kota-kota lain di Indonesia, terutama di Jawa, tata letaknya mengikuti tradisi dari zaman kerajaan kuno di Pulau Jawa.
Taman pusat kota di Pulau Jawa berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan tempat di mana pemerintah dan masyarakat setempat berinteraksi.
Di sekitar area tersebut, Anda akan menemukan bangunan kantor pemerintah, kantor Kabupaten, Masjid Agung yang juga dikenal sebagai Masjid Jamik, serta penjara atau rumah tahanan lokal.
Salah satu primadona Kabupaten Ngawi kini berubah menjadi tujuan wisata yang populer. Apa yang dapat ditemukan di tempat ini? Mari kita eksplorasi satu per satu.
Jam Operasional dan Fasilitas Alun-alun Ngawi
Alun-alun Ngawi memiliki kebijakan buka 24 jam, sehingga pengunjung dapat datang kapan saja sesuai keinginan. Namun, kebanyakan pengunjung memilih datang pada pagi hari atau sore hingga malam.
Saat malam tiba, tempat ini menjadi hidup dengan kehadiran pedagang makanan. Oleh karena itu, mayoritas pengunjung memadati tempat ini pada malam hari untuk menikmati kuliner lokal.
Di kawasan wisata ini, tidak dikenakan tarif tiket masuk. Pendekatan yang diambil adalah sebagai fasilitas umum yang memungkinkan warga untuk masuk tanpa biaya. Satu-satunya biaya yang dikenakan adalah untuk parkir kendaraan di lahan parkir.
Fasilitas yang ada di objek wisata ini telah dibangun dengan baik. Salah satu fitur yang mencolok adalah pintu gerbang yang baru saja dibangun beberapa tahun yang lalu. Gerbang tersebut terlihat megah dan dihiasi dengan tulisan “Ngawi Ramah, Alun-alun Ngawi”. Gerbang ini berlokasi di bagian selatan kawasan.
Kawasan ini memiliki denah berbentuk kotak dengan akses jalan yang membelah dari selatan ke utara. Selain itu, terdapat dua jalan lain yang mengarah dari timur dan barat, menyilang dan bergabung dengan ujung jalan selatan yang membentuk seperti ujung anak panah.
Kantor Bupati dan beberapa dinas pemerintah di Kabupaten Ngawi terletak di sebelah utara alun-alun. Sementara itu, di barat terdapat Masjid Agung Baiturrahman.
Di sebelah selatan terdapat Lapas atau penjara untuk tahanan, dan di sebelah timur terdapat bangunan sekolah dan kantor pos.
Objek wisata ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk memastikan kenyamanan pengunjung. Selain toilet umum dan warung-warung makan standar, terdapat juga fasilitas lain yang dapat dinikmati di tempat wisata ini.
Sejajar dengan masjid di bagian barat terdapat lapangan parkir yang luas dan memadai. Di utara lahan parkir atau sebelah barat laut terdapat lapangan bola.
Di bagian utara, terdapat sejumlah pohon peneduh yang memberikan kenyamanan kepada pengunjung dengan adanya kursi permanen. Seiring berpindah ke arah timur Jl. Merdeka, terdapat sebuah lapangan yang lebih kecil yang dilengkapi dengan track refleksi dan beberapa kursi taman.
Tidak jauh dari situ, terdapat sebuah kafe yang menawarkan berbagai produk teh khas dari Perkebunan Teh Jamus di Kabupaten Ngawi. Kafe tersebut dikenal dengan nama Kafe Teh Radja dan mengusung konsep open roof dengan tata letak meja dan kursi yang rapi, dikelilingi oleh taman-taman indah.
Apabila kita bergerak ke arah selatan, terdapat lapangan basket dan lapangan tenis lengkap dengan perlengkapan olahraga lainnya. Yang menarik, lapangan tenis ini memiliki atap berbentuk membran yang memberikan kesan mewah.
Di sebelah tenggara, terdapat taman-taman bermain anak yang memiliki tema unik dan lengkap dengan berbagai properti untuk pengunjung yang ingin mengambil foto. Beberapa di antaranya termasuk taman lalu-lintas, taman merpati, persewaan mobil-mobilan, dan atraksi air yang menghadirkan semburan air yang menakjubkan.
Di sini, hal yang mencolok adalah patung pesepakbola terkenal Ronaldo yang diletakkan di kursi taman, memberikan nuansa unik.
Sisi sebelah jalan menawarkan beragam pilihan kuliner, di mana terdapat banyak penjual dan warung yang menjual makanan khas Ngawi dan juga makanan khas Jawa Timur.
Lokasi dan rute menuju Alun-alun Merdeka Ngawi
Alun-alun Merdeka Ngawi terletak di lokasi yang sangat mudah dijangkau, berada di pusat kota dengan alamat yang tepat di Ketanggi, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Jika kamu berangkat dari kota Solo, kamu dapat mengemudi ke arah Madiun melalui Jl Solo-Ngawi, kemudian ketika kamu mencapai perempatan besar Kota Ngawi, ambil belokan ke kiri di Jl. Yos Sudarso dan teruslah lurus hingga kamu mencapai pintu gerbang selatan.
Dari Kota Madiun, kamu dapat mengemudi ke arah Kota Solo melalui Jl. Ngawi Caruban hingga mencapai Jl. Basuki Rahmat di Kota Ngawi.
Saat mencapai perempatan besar, ambillah belokan ke kanan menuju Jl. Yos Sudarso dan teruslah lurus hingga terlihat gerbang selatan Alun-alun Merdeka.
Jika kamu menggunakan transportasi umum seperti bus, kamu dapat berhenti di Terminal Ngawi dan melanjutkan perjalanan dengan angkot atau ojek langsung ke lokasi wisata tersebut.
Sejarah Alun-alun Merdeka dan Kota Ngawi
Tempat ini diperkirakan telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke-14M. Pada masa itu, daerah Ngawi termasuk Desa Swatantra, yang berarti wilayah khusus yang bebas dari pajak kerajaan.
Kemudian, pada masa Kerajaan Mataram Islam tahun 1828, seorang Wedana Mancanegara diangkat di Kota Ngawi yang bertanggung jawab langsung kepada Sultan.
Setelah beberapa tahun berlalu, wilayah ini diubah oleh Pemerintah Kolonial Belanda menjadi Onder Regentschaap.
Keputusan tersebut didasarkan pada potensi ekonomi yang melimpah di wilayah ini, terutama karena adanya Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang melintasi Kota Ngawi.
Beberapa waktu kemudian, status Onder Regentschaap ditingkatkan menjadi Regentschaap, dengan seorang Bupati sebagai kepala pemerintahan yang berkantor di sebelah utara alun-alun.
Selain itu, Kolonial Belanda juga menunjuk seorang Asisten Resident yang berkedudukan di sebelah timur alun-alun, dengan tanggung jawab langsung kepada Resident di Madiun.