Pantai Timang Jogja; Yogyakarta yang dikenal luas sebagai kota gudeg dan pelajar, ternyata juga memiliki banyak tempat wisata yang menakjubkan.
Selain Malioboro yang menjadi tujuan populer bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara, ada tempat wisata menarik lainnya seperti museum, Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, dan pabrik bakpia pathok yang terkenal.
Berkunjung ke Yogyakarta untuk berlibur akan terasa lebih istimewa jika menyempatkan waktu untuk menjelajahi pantai-pantai yang ada di Gunungkidul. Pantai-pantai di Gunungkidul terkenal akan keindahannya dan pasti akan memikat hati Anda!
Salah satu pantai yang paling populer di kalangan wisatawan adalah Pantai Timang.
Lokasi wisata ini terletak di Dusun Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Wonosari, Gunungkidul. Meski terletak sekitar 80 km dari Yogyakarta, mengunjungi Pantai Timang sepadan dengan usaha dan Anda tidak akan menyesal menginjakkan kaki di pantai yang menakjubkan ini.
Lokasi: Jalan Pantai Selatan Jawa, Tepus, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55881
HTM: Rp.5.000 Rupiah (termasuk parkir)
Jam Buka: 24 Jam
Telepon: 0856-4200-0899
Daya Tarik
Pantai Timang yang terletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Wonosari, Gunungkidul ini merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Yogyakarta.
Pantai indah ini terbagi menjadi dua bagian, timur dan barat. Sisi timur menampilkan hamparan pasir putih yang luas, sedangkan sisi barat didominasi perbukitan berbatu.
Perbukitan yang juga dikenal sebagai Pulau Watu Panjang atau Pulau Timang ini letaknya berbatasan langsung dengan lautan. Meski disebut sebagai pulau, Pulau Timang sebenarnya merupakan singkapan batu besar yang berdiri kokoh di tengah laut biru. Pantai ini tidak hanya terkenal dengan pasir putihnya, tetapi juga pemandangannya yang unik, yang membedakannya dari pantai lain di sekitarnya.
Untuk mencapai tujuan yang menakjubkan ini, pengunjung harus menempuh perjalanan yang panjang dan menantang. Jalan menuju Pantai Timang dikenal dengan medan yang sulit, medan berbatu, tikungan tajam, dan tanjakan yang curam.
Kondisi ekstrim tersebut membuat pengendara harus berhati-hati untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Namun ketegangan perjalanan terbayarkan saat melihat keindahan Pantai Timang.
Ombak berwarna hijau kebiruan yang bergulung ke arah pasir putih sungguh memukau. Suara hembusan angin menenangkan jiwa, rasa lelah pun sirna, digantikan rasa lega yang mendalam. Anda bisa bersantai sambil menyaksikan ombak yang saling berkejaran dan pecah di pantai berbatu.
Pengunjung diperbolehkan bermain di pasir putih, namun berenang di laut tidak disarankan karena ombaknya yang besar.
Nikmati saja pemandangan indah yang terbentang di hadapan Anda, dan pastikan untuk membawa jaket atau pakaian hangat, karena anginnya cukup dingin.
Namun, waktu Anda di Pantai Timang tidak akan lengkap tanpa merasakan serunya mengarungi lautan menuju Pulau Timang dengan gondola.
Sekilas Sejarah
Selain keindahan Pantai Timang yang memukau, ada hal menarik lainnya yang bisa dinikmati pengunjung di pantai ini, yaitu gondola atau kereta gantung yang dalam bahasa lokal disebut “gantole”.
Meski terkesan biasa saja, tahukah Anda bahwa gondola yang digunakan di Pantai Timang ini masih tradisional?
Ya, gondola yang terbuat dari kayu akasia ini awalnya hanya digunakan untuk mengangkut nelayan dari dan ke Pulau Timang untuk menangkap lobster sebelum menjadi salah satu daya tarik utama pantai tersebut.
Gondola itu dibuat oleh enam warga setempat, antara lain Siswanto, Warno, Sartono, Warsito, Supriyanto, dan Tukijan, pada 1997. Proses pembangunannya memakan waktu tiga minggu dan perlu pengujian menyeluruh sebelum bisa digunakan.
Warno, seorang mantan pelaut, pergi ke Pantai Siung bersama rekan-rekannya untuk berenang dan membawa peralatan yang diperlukan untuk mendesain gondola. Mereka memilih menggunakan tali daripada besi karena lebih tahan terhadap air laut.
Saat ini, gondola masih digunakan oleh nelayan lobster lokal di Pulau Timang. Dulu, mereka bisa menangkap hingga 70 kg lobster per hari, namun karena penangkapan yang berlebihan, hasilnya menurun drastis sehingga harga lobster melonjak tajam.
Dari harga semula 15.000 rupiah per kilogram, kini harganya bisa melampaui 250.000 rupiah bahkan terkadang hampir 500.000 rupiah per kilogram untuk lobster berkualitas tinggi.
Harga Naik Gondola
Gondola yang terbuat dari kayu akasia ini awalnya digunakan sebagai alat transportasi menuju Pulau Timang untuk berburu lobster.
Itu dibuat pada tahun 1997 oleh enam warga setempat – Siswanto, Warno, Sartono, Warsito, Supriyanto, dan Tukijan. Mereka membutuhkan waktu tiga minggu untuk menyelesaikan pembangunan gondola yang harus melalui beberapa tes sebelum dapat digunakan.
Warno, mantan pelaut, bersama rekan-rekannya merancang struktur penyangga gondola dengan berenang menggunakan harpun. Mereka memilih tombak daripada besi karena lebih tahan terhadap efek korosif laut. Berkat kerja keras dan ketekunan mereka, gondola ini telah digunakan sebagai tempat wisata sejak tahun 2012.
Mayoritas penduduk Pulau Timang berprofesi sebagai nelayan lobster. Pantai Timang terkenal dengan lobsternya, dan sebelum tahun 2000-an, mereka bisa menangkap antara 35 hingga 70 kilogram per hari.
Namun, hasil tangkapan menurun tajam sehingga menyebabkan harga meroket. Harga lobster yang sebelumnya Rp 15.000 per kilogram naik menjadi di atas Rp 250.000, bahkan sampai Rp 500.000 per kilogram tergantung kualitasnya.
Awalnya, siapapun yang ingin naik gondola ke Pulau Timang tidak dipungut biaya. Namun, warga mulai memungut biaya 200.000 rupiah untuk pulang pergi.
Ini mungkin tampak seperti harga yang mahal, tetapi usaha dan energi yang dibutuhkan untuk menarik gondola ke tujuannya sepadan dengan harganya.
Bagi yang takut ketinggian, disarankan untuk berfoto saja dengan gondola seharga 50.000 rupiah saja.
Rute Perjalanan
Lokasi Pantai Timang cukup dekat dengan kota Yogyakarta, kurang lebih berjarak 80 kilometer. Sedangkan dari Wonosari jaraknya hanya sekitar 35 kilometer. Lokasi Pantai Timang mudah ditemukan karena diapit oleh Pantai Sundak dan Pantai Siung.
Ada beberapa rute yang bisa digunakan untuk mencapai Pantai Timang, antara lain:
Rute dari Yogyakarta : Jalan Yogya – Jalan Wonosari – Jalan Nasional III – Jalan Baron – Jalan Tepus – Jalan Pantai Selatan Jawa menuju Pantai Siung – Pantai Timang.
Jalur Alternatif : Jalan Yogya – Wonosari – Simpang Baleharjo, belok kanan – KRT. Jalan Djoyodiningrat – Jalan Girisubo – Hargosari – Ngestirejo – Sidoharjo – Tepus – Purwodadi – Dukuh Danggolo – Danau Jurug – Pantai Timang.
Rute dari Wonosari : Jalan Wonosari – Jalan Baron – Jalan Tepus – Jalan Pantai Selatan Jawa – Jalan Pantai Siung – Pantai Timang.
Jalur alternatif : Wonosari – menuju Pantai Baron – perempatan Mulo, belok kiri – menuju Pantai Slung – Pasar Dakbong – Pantai Timang.
Bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya siapkan peta saku atau aplikasi navigasi untuk memudahkan menemukan Pantai Timang.
Agar tidak tersesat, selalu perhatikan rambu-rambu di sepanjang jalan. Jika Anda tidak yakin, pastikan untuk bertanya kepada penduduk setempat.
Khusus untuk jalur alternatif dari Wonosari, pengendara harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang belum baik, belum diaspal, dan masih berupa permukaan berbatu, bahkan di beberapa daerah rusak.
Meski demikian, pemandangan sepanjang jalan menuju Pantai Timang terlalu indah untuk dilewatkan.
Harga Tiket Masuk
Pantai Timang menawarkan pengalaman perjalanan luar biasa yang tidak akan menguras kantong.
Meski terkenal dengan lobsternya, tempat ini memiliki lebih banyak hal untuk ditawarkan, mulai dari pasir putihnya yang indah hingga pemandangannya yang menakjubkan. Meskipun sedikit di luar jalur, itu pasti sepadan dengan perjalanannya.
Terletak sekitar 80 kilometer dari kota Yogyakarta dan sekitar 35 kilometer dari Wonosari, Pantai Timang mudah diakses antara Pantai Sundak dan Pantai Siung.
Ada beberapa jalur untuk mencapai pantai ini, antara lain dari Yogyakarta melalui Jalan Wonosari, Jalan Nasional III, Jalan Baron, Jalan Tepus, dan Jalan Pantai Selatan Jawa, atau dari Wonosari melalui Jalan Baron, Jalan Tepus, Jalan Pantai Selatan Jawa, dan Jalan Pantai Siung.
Saran Perjalanan
Disarankan agar pengemudi menggunakan peta jalan atau GPS untuk menghindari tersesat, dan harus selalu mengikuti petunjuk yang dipasang di sepanjang jalan. Mereka yang menggunakan jalur alternatif harus berhati-hati, karena jalan seringkali berbatu dan tidak beraspal.
Begitu Anda tiba, biaya masuk hanya Rp 5.000 cukup masuk akal, dan tidak ada biaya parkir yang perlu dikhawatirkan.
Fasilitas
Anda kemudian dapat bersantai dan menikmati pemandangan dari salah satu dari banyak paviliun yang menghadap ke pantai, membiarkan angin laut yang sejuk menyegarkan pikiran dan tubuh Anda.
Jika Anda lapar, ada warung makan dan penjual minuman yang berlokasi di area tersebut, meskipun disarankan untuk membawa makanan ringan dan minuman sendiri.
Dan bagi pecinta lobster, membeli langsung dari nelayan setempat menawarkan beberapa kualitas dan harga terbaik di daerah tersebut, dengan paket hanya seharga Rp 350.000 untuk empat orang.
Meskipun terdapat beberapa hotel di area ini, seperti Rock Garden Homestay and Resto, Orchid Inn Hotel, dan Pondok Lembah Bukit, sebaiknya rencanakan terlebih dahulu dan menginaplah di hotel yang agak jauh, tetapi tetap mudah dijangkau.
Dengan keindahan alam dan keunikan budayanya, Pantai Timang menjadi tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang berwisata di wilayah Yogyakarta.