Bukit Watu Meja, destinasi alam yang menakjubkan di Purwokerto, menawarkan pesona alam yang luar biasa. Dalam artikel ini, kami menyajikan 10 gambar indah dari Bukit Watu Meja, informasi tentang harga tiket masuk, sejarah asal usulnya, lokasi alamat, jam buka-tutup, serta rute jalan menuju wisata ini. Siapkan diri Anda untuk mengunjungi keindahan alam ini dan rasakan sensasi luar biasa di Bukit Watu Meja Purwokerto!
Lokasi: Jalan Raya Patikraja – Kebasen, Desa Tumiyang, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah 53172
Map: Klik Disini
HTM: –
Buka/Tutup: 08.00-18.00
Telepon: –
Ibukota Kabupaten Banyumas, yaitu Purwokerto, ternyata memiliki berbagai tempat wisata menarik, salah satunya adalah Lokawisata Baturraden, yang menjadi destinasi utama di kota ini.
Lokawisata Baturraden menawarkan keindahan panorama kaki Gunung Slamet dengan udara yang sejuk, serta dilengkapi dengan fasilitas hiburan yang lengkap.
Tempat ini menyediakan beragam wahana seperti kolam renang, sepeda air, terapi ikan, serta pesawat terbang asli yang difungsikan sebagai teater untuk pemutaran film pengetahuan bagi anak-anak dan berbagai jenis permainan lainnya. Di samping itu, terdapat juga spot-spot menarik lainnya yang patut dikunjungi untuk sekadar bersantai dan menikmati pemandangan yang memukau.
Selain itu, terdapat Bukit Watu Meja yang menjadi salah satu objek wisata terbaru di Kota Satria. Meskipun baru, tempat ini menawarkan pemandangan yang sangat memukau.
Panorama Indah di Bukit Watu Meja
Sebelumnya, Bukit Watu Meja atau yang juga dikenal sebagai Bukit Badar tidak begitu dikenal di kalangan wisatawan. Namun, baru-baru ini tempat wisata ini menjadi sorotan karena banyak orang yang membagikan gambar pemandangan indahnya di media sosial.
Bukit ini diberi nama demikian karena konon terdapat batuan yang berbentuk mirip meja, diambil dari kata “watu” yang berarti “batu” dalam Bahasa Jawa.
Bukit Watu Meja menawarkan panorama megah Gunung Slamet yang dikelilingi oleh pesona hamparan sawah dan perbukitan.
Namun, pemandangan utama yang menarik minat adalah aliran Sungai Serayu yang berliku-liku di tengah hamparan persawahan hijau dan membelah dataran di depan bukit. Sungai ini sering dianggap sebagai “Amazon-nya Indonesia” dan menjadi latar belakang yang populer untuk foto para wisatawan.
Para pengunjung hanya perlu duduk di atas sebidang kayu yang diletakkan di salah satu sudut area untuk mendapatkan potret dengan latar belakang panorama Bukit Watu Meja.
Untuk menikmati pemandangan yang indah, disarankan datang menjelang senja atau malam hari. Saat itulah, matahari terbenam dan bintang-bintang berkilauan di langit menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
Lampu-lampu kota Purwokerto dan cahaya lembut dari rumah-rumah penduduk di lereng selatan Gunung Slamet menambah suasana yang syahdu. Lebih eksotis lagi ketika kereta api melintas di sekitar wilayah tersebut.
Namun, penting untuk meminta izin dari warga sekitar atau meminta bimbingan jika ingin berkunjung pada sore hari.
Selain berfoto, pengunjung juga bisa mencoba beberapa wahana sederhana seperti ayunan. Namun, karena keterbatasan jumlahnya, kesabaran diperlukan untuk menunggu giliran.
Dengan pemandangan yang menakjubkan, kelelahan dan keringat selama perjalanan ke Bukit Badar akan terbayar saat Anda mencapai puncaknya.
Namun, tetaplah berhati-hati, karena tebing yang tinggi hanya dibatasi oleh pagar bambu. Patuhi peringatan untuk menjaga keselamatan.
Rute Menuju Bukit Watu Meja
Alamat Bukit Watu Meja terletak di Desa Tumiyang, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dengan jarak sekitar 15 km dari Purwokerto.
Ada dua jalur yang dapat ditempuh untuk mencapai lokasi tersebut. Pertama, pengunjung dapat memilih jalur pintas Patikraja – Sampang. Setelah mencapai pertigaan Pasar Patikraja, terus saja menuju Jalan Serayu. Melewati Jembatan Eks Lori, Anda akan menemui pertigaan Desa Mandirancan dengan Tugu Batik di tengahnya. Ambil arah kanan dan ikuti jalur berliku-liku sejauh kurang lebih 2 km, melalui Balai Desa Tumiyang dan masjid di sebelah kanan jalan. Jika Anda menemukan Kios Studio Foto, belok ke jalan setapak di sebelah kiri dan terus mengikuti jalur hingga mencapai Gerbang Wisata Watu Meja.
Rute kedua adalah melalui Jalan Raya Sampang – Rawalo. Dari Rawalo, setelah melewati Jembatan Soekarno Suharto dan Balai Desa Cindaga, arahkan kendaraan ke arah kiri. Jika Anda datang dari arah Sampang dan melihat pom bensin, ambil arah kanan. Anda akan melewati area persawahan hingga mencapai perempatan Polsek Kebasen. Teruskan perjalanan melewati Kantor Kecamatan dan persimpangan jalan kereta api. Ketika mencapai perbatasan Desa Gambarsari dan Tumiyang, belok sedikit ke utara dan Anda bisa bertanya kepada warga sekitar mengenai lokasi Bukit Watu Meja.
Sayangnya, untuk saat ini, Bukit Watu Meja belum dapat diakses dengan kendaraan roda empat, sehingga disarankan bagi pengunjung untuk menggunakan sepeda motor. Setelah memarkir kendaraan, perjalanan akan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 25-30 menit menuju puncak.
Terdapat dua jalur yang dapat dipilih, yakni jalur biasa dan ekstrim. Jika Anda menyukai tantangan dan ingin cepat sampai, Anda dapat memilih jalur ekstrim. Namun, sebelum mendaki, pastikan untuk mempersiapkan fisik dan mental karena jalur ini cukup menanjak dan tidak memiliki pegangan atau pagar pengaman.
Untuk keamanan, sebaiknya pilih jalur biasa. Walaupun sedikit lebih jauh, jalur ini tidak terlalu terjal dan lebih aman. Selama perjalanan, Anda akan menikmati pemandangan perkebunan dan hutan pinus, sehingga rasa lelah dan letih akan berkurang.
Harga Tiket dan Jam Buka Bukit Watu Meja
Saat hendak masuk ke Bukit Badar, tidak dikenakan kewajiban untuk membeli tiket atau sejenisnya. Anda hanya diminta untuk mengisi buku daftar pengunjung yang telah disediakan dan memberikan sumbangan sukarela. Pengisian buku daftar pengunjung dan sumbangan sukarela dapat dilakukan saat masuk atau keluar dari zona wisata tersebut. Jam buka zona wisata ini dimulai dari pukul 08.00 hingga 18.00.
Tidak perlu merasa cemas apabila Anda lupa membawa bekal, karena di sepanjang beberapa jalur pendakian dan sekitar area lokasi terdapat beberapa penjual makanan dan minuman. Selain itu, tersedia pula tempat istirahat yang disiapkan bagi pengunjung yang merasa lelah setelah berjalan.