Lokasi: Paya Pasir, Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara 20252
Map: Klik Disini
HTM: Rp.2.000 per Orang
Buka Tutup: Senin – Minggu 08.00–18.00
Telepon: 0812-6326-301
Suasana Asri
Jika Anda tengah mencari tempat liburan yang menawarkan keasrian, udara sejuk, dan ketenangan untuk bersama keluarga di tahun 2023, saya sarankan untuk mengunjungi danau yang terletak di kota Medan, Sumatra Utara.
Kota Medan terkenal sebagai salah satu kota metropolitan yang menyimpan beragam pesona alam indah, sehingga terdapat banyak tempat wisata unik yang dapat dinikmati.
Selain Danau Toba yang merupakan ikon legendaris di seluruh Indonesia, Medan juga memiliki Danau Siombak yang tak kalah memukau.
Danau Siombak menjadi destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh penduduk Medan ketika hari libur tiba.
Mungkin sebagian besar masyarakat belum sepenuhnya familiar dengan destinasi wisata ini, namun Anda tidak akan menyesal jika memutuskan untuk mengunjungi tempat ini, karena keindahan alamnya benar-benar menawan.
Danau Siombak
Obyek wisata ini dikatakan oleh penduduk setempat sebagai sebuah danau buatan yang terbentuk akibat penggalian tanah timbunan pada tahun 1980.
Pada awalnya, danau ini digunakan sebagai lokasi pekerjaan untuk membangun jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (BELMERA), yang secara resmi diresmikan sekitar tahun 2006.
Dengan luas sekitar 40 hektar dan diameter 1000 meter, Danau Siombak memiliki kedalaman mencapai 15 meter. Ukurannya yang besar membuat tempat ini tampak seperti danau raksasa.
Meskipun keindahan Danau Siombak tidak terletak pada bentuknya, namun pada suasana tenang dan sunyi yang dihadirkannya.
Kawasan ini sangat sunyi, terutama saat angin meniup dan membuat ranting pohon saling bergesekan.
Panorama danau Siombak beserta sekitarnya begitu mempesona. Misalnya, saat angin menyapu permukaan air dan menciptakan riak dan gelombang kecil. Pemandangan itu dapat memberikan ketenangan dan kedamaian kepada para pengunjung.
Ditambah lagi, cahaya matahari yang memancar ke dalam air membuat pemandangan semakin berkilauan. Tidak mengherankan bahwa tempat ini cocok untuk merilekskan pikiran.
Selain itu, daya tarik wisata ini sangat unik karena terletak di antara dua sungai, yaitu sungai Terjun dan sungai Deli yang sering disebut sebagai Muara.
Akan tetapi, sungai ini memiliki keunikan tersendiri. Meskipun airnya sedikit asin dan berbau payau, tidak ada tumbuhan bakau yang tumbuh di sekitarnya.
Tempat wisata ini juga menawarkan banyak sudut pandang menarik yang cocok dijadikan latar belakang foto-foto indah.
Para pengunjung dapat menikmati keindahan alam bebas sambil menyaksikan burung-burung Srigunting yang lincah terbang menyambar ikan.
Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat melihat keanggunan bangau putih yang bergerombol di sekitar area tersebut. Jika berminat, pengunjung diberi kesempatan untuk memancing ikan di danau, karena ikan-ikan yang hidup di sini cukup melimpah.
Fasilitas Yang Ada
Fasilitas di tempat wisata ini sangat memadai dengan berbagai pilihan yang tersedia. Pengunjung dapat menikmati kolam renang anak, permainan outbond, komedi putar, serta pondok lesehan yang nyaman untuk bersantai sambil menikmati hidangan khas Melayu.
Apabila memesan ikan, para pengunjung diberikan kesempatan untuk memilih sendiri ikan yang ingin dimasak.
Ikan-ikan yang ada di pondok ini langsung diambil dari kolam, sehingga tetap segar. Selain menikmati hidangan lezat, pengunjung juga akan terpesona dengan keindahan danau Siombak yang memukau.
Tidak hanya itu, di sekitar area wisata ini juga terdapat pedagang makanan dan berbagai aksesoris seperti gelang, kalung, anting-anting, dan bahkan pilihan baju yang dapat dibeli sebagai oleh-oleh.
Tambahan dari itu, di area ini tersedia perahu atau sampan yang siap digunakan untuk menjelajahi danau. Namun, setiap pengunjung akan dikenai biaya tambahan sebesar Rp 15.000 per orang.
Selain itu, fasilitas speedboat juga tersedia di lokasi ini. Anda dapat menyewanya dengan tarif Rp 35.000 per orang.
Dengan menggunakan speedboat tersebut, Anda dapat bermain sambil bersaing dengan pengunjung lain di atas air. Tidak hanya itu, para pengunjung juga dapat menikmati permainan bebek dayung yang mengelilingi danau.
Di samping itu, terdapat juga satu fasilitas menarik lainnya di tempat wisata ini, yaitu hiburan musik dan karaoke. Para pengunjung diberikan kesempatan untuk bernyanyi di panggung dengan diiringi alunan musik seperti seorang penyanyi profesional.
Jalan Menuju Lokasi
Terletak di kelurahan Paya Pasir, kecamatan Medan Marelan, dan kelurahan Labuhan Deli, Kota Medan, Sumatra Utara, Indonesia, Danau Siombak dapat dijangkau melalui Jalan Nippon.
Akses ke kawasan ini tidaklah sulit. Anda hanya perlu mengikuti Marelan Raya, jalan utama yang kemudian akan membawa Anda melewati Pajak Marela.
Setelah melewati Gapura Museum Kota Cina, Anda akan segera menemukan gapura yang menyambut kedatangan Anda di Danau Siombak.
Setelah melewati gapura, terdapat persimpangan jalan dengan dua cabang. Satu cabang berada di atas dan yang lainnya berada di bawah. Jalan Pasar Nippon terletak di bawah, mengarah ke kanan setelah gapura.
Terdapat Jalan Danau Siombak yang terletak di atasnya, sebelah kiri dari gapura. Walaupun disebut Jalan Danau Siombak, jalan ini tidak mengarah ke objek wisata, melainkan ke Museum Kota Cina.
Oleh karena itu, rute yang benar adalah melalui Jalan Pasar Nippon. Anda hanya perlu melanjutkan lurus hingga mencapai ujungnya, dan Anda akan melihat Danau Siombak.
Dari kantor pos besar Medan, jarak ke Danau Siombak sekitar 18 km. Anda dapat menuju ke arah Belawan dari titik tersebut melalui jalan Yos Sudarso.
Setelah mencapai persimpangan, ambillah belokan kiri, lalu tetaplah melanjutkan lurus hingga Anda menemui Jalan Pasar Nippon. Setelah memasuki jalan tersebut, teruslah lurus sampai Anda dapat melihat Danau Siombak.
Sejarah Singkat
Menurut catatan sejarah, Danau Siombak telah ada sejak sebelum Kota Medan berdiri. Wilayah ini dahulu digunakan sebagai daerah pertanian oleh penduduk setempat.
Namun, pada tahun 1986, lahan tersebut dihancurkan oleh pasukan Bekho, dan dengan cepat lahan pertanian yang dimiliki oleh warga berubah menjadi sebuah kubangan air yang besar.
Sebelumnya, Danau Siombak ini merupakan lokasi dari kota Cina yang kaya. Kota Cina tersebut menjadi akar terbentuknya Kota Medan.
Kota Cina dulu adalah sebuah kerajaan yang sejahtera dan memiliki pelabuhan internasional yang dihuni oleh para imigran Cina.
Kota tua Cina konon hancur akibat terkena kutukan menurut legenda yang beredar. Sebagian wilayah seluas 25 hektar dikubur karena diserang oleh pasukan kepah atau mungkin makhluk laut serupa kerang. Sampai sekarang, tenggelamnya kota tersebut masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Awalnya, penduduk di sekitar kota bekerja sebagai petani sebelum akhirnya beralih profesi menjadi nelayan. Ketika dilakukan penggalian hingga kedalaman 5 meter, ditemukan peninggalan-peninggalan dari kota tua Cina tersebut.
Di antara peninggalan-peninggalan itu terdapat piring, guci, patung dewa Siwa, dan koin yang bercap pada tahun 800M. Koin-koin tersebut berasal dari masa Dinasti Tang pada abad ke-10 M.
Tidak hanya itu, bangunan kelenteng tua juga masih bertahan dan ditemukan dekat dengan pemukiman penduduk. Bangunan ini merupakan peninggalan dari abad ke-11 M.
Setelah penemuan artefak-artefak peninggalan kota tua Cina ini, masyarakat sekitar berbondong-bondong untuk mencari peninggalan tersebut. Beberapa di antaranya berhasil menemukan keramik kuno.
Berdasarkan semua data yang terkumpul, di kawasan tersebut ditemukan berbagai macam artefak, seperti Arca Buddha besar, Arca Laksami, dan Fragmen keramik.
Selain itu, juga ditemukan bata-bata dari masa Dinasti Sung pada akhir abad ke-10 hingga abad ke-13 M, serta bata-bata dari masa Dinasti Yuan pada abad ke-13 hingga abad ke-14 M.
Salah satu peninggalan menarik adalah batu pahat berbentuk prisma segi empat dengan tinggi 50 cm, lebar atas 30 cm, lebar bawah 40 cm, dan ketebalan batu 23 cm.
Hingga kini, semua benda-benda kuno tersebut masih tersimpan dengan baik di Museum Negeri Sumut.