Selamat datang di artikel kami yang akan membawa Anda mengintip keajaiban Goa Kiskendo di Jogja. Dalam artikel ini, kami telah mengumpulkan 10 foto menakjubkan yang memperlihatkan pesona alam dan keajaiban Goa Kiskendo.
Kami juga akan memberikan informasi tentang harga tiket masuk, rute dari Purworejo, dan lokasi misterius di Kulon Progo yang akan memikat rasa penasaran Anda. Jadi, bersiaplah untuk merasakan petualangan yang penuh keajaiban di dalam Goa Kiskendo!
Lokasi: Jalan Goa Kiskendo, Jatimulyo, Girimulyo, Kab. Kulon Progo, Yogyakarta 55674
Map: Klik Disini
HTM: Rp. 4.000 per Orang
Buka Tutup: 08.00-17.00
Telepon: –
Pastikan Anda tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti petunjuk arah yang disajikan oleh Google Maps. Banyak orang sering kali menghabiskan waktu atau malah tersesat akibat kesulitan ini. Untuk menghindari situasi serupa, disarankan untuk meminta bantuan dari penduduk sekitar lokasi.
Sebagai opsi lain, Anda bisa mencoba rute alternatif melalui Jalan Nasional III dengan menggunakan kendaraan pribadi. Jika memutuskan untuk menggunakan transportasi umum, Anda dapat turun di halte bus terdekat dari Gunung Bromo.
Dari titik ini, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menyewa hardtop atau mobil jeep. Menggunakan jeep akan mempersingkat jarak perjalanan Anda dari Bromo ke Ranupane. Rute ini juga sangat cocok bagi wisatawan yang berasal dari kota Malang atau daerah sekitarnya.
Langsung saja saya online untuk hunting informasi untuk pic dan review melalui mbah google.
Beberapa yang saya dapatkan gambarnya diantaranya adalah Japan cave Jombang, Goa maria Batam, Goa Kreo Semarang dan Goa Kiskendo di Kulon progo, Jateng.
Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai goa Kiskendo yang tak jauh dari Police Station Girimulyo.
Goa Kikendo ini konon katanya merupakan satu diantara banyak fragment dari kisah Ramayana.
Namun sebelum berbicara lebih jauh mengenai letak ada apa saja disini, baiknya kita juga mengetahui sejarah yang menjadi cerita legenda turun-temurun bagi masyarakat sekitarnya.
Asal usul dari goa Kiskendo sendiri menurut mitos yang dipercayai rakyat sekitar merupakan sebuah kerajaan guwa Kiskenda.
Kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Mahesasura, yang merupakan sesama murid dengan Jatasura dan menjabat sebagai patih Lembusura. Prabu Mahesasura adalah adik dari Lembusura.
Ceritanya mengisahkan bahwa kedua tokoh ini memiliki kemampuan luar biasa yang diperoleh dari ilmu Mandraguna. Prabu Mahesasura memiliki penampilan sebagai makhluk berkepala kerbau, sementara Lembusura berkepala sapi. Meskipun begitu, keduanya memiliki tubuh manusia yang tinggi dan besar.
Namun sayangnya, meskipun kerajaan mereka kaya dan makmur, sifat tamak dan sombong akhirnya menjadi penyebab kejatuhannya sendiri.
Prabu Mahesasura, yang merasa memiliki kekuatan untuk mengalahkan keturunan para dewa, memerintahkan Lembusura untuk meminang Dewi Tara, seorang bidadari cantik dan putri dari Bathara Indra.
Meskipun Lembusura mencoba untuk mencegahnya, Dewi Tara menolak tawaran pernikahan dari Prabu Mahesasura. Hal ini menghina Prabu Mahesasura, dan akhirnya mereka berdua pergi ke kahyangan bersama-sama.
Kemudian, Kahyangan mengalami keruntuhan akibat serangan mereka berdua, sementara Dewi Tara dibawa turun ke bumi.
Dalam situasi tersebut, para dewa memilih untuk meminta pertolongan dari Subali, putra resi Gotama. Pada saat itu, Subali sedang dalam meditasi yang sangat mendalam, menjauhkan diri dari aktivitas fisik dan mengalirkan spiritualitasnya sepenuhnya kepada Sang Pencipta sebagai penance atas perbuatannya.
Setelah menerima anugerah pancasona, Subali berangkat bersama saudaranya, Sugriwa, dan memerintahkan Sugriwa untuk menjaga pintu gua.
Tidak lama setelah berhasil merebut Dewi Tara, Subali menyatakan bahwa tanda kemenangan adalah adanya aliran darah merah.
Namun, jika aliran yang mengalir adalah yang berwarna putih, maka ia akan menghilang tanpa bekas dan meminta Sugriwa untuk segera menutup tempat itu.
Walaupun sempat terkejut saat menyaksikan Mahesasura melangkah di atas jenazah adiknya dan menghidupkannya kembali.
Ia kemudian menggunakan strategi untuk mengakhiri nyawa keduanya secara bersamaan dengan menumbukkan kepala mereka sehingga terjadi perpecahan yang menyebabkan aliran darah bercampur otak berwarna putih mengalir.
Sugriwa, yang menyaksikan aliran darah putih ini, segera teringat akan perkataan Subali. Ia pun menutup gua tersebut dan kembali ke kahyangan.
Dewa-dewa dan Sugriwa, yang meyakini bahwa Subali telah tewas dalam pertempuran, segera memberikan izin kepada Sugriwa untuk menikahi Dewi Tara, meskipun awalnya ia menolak karena hanya Subali yang berjuang dalam pertempuran tersebut.
Subali, yang tidak mengingat kata-katanya sendiri, merasa dikhianati oleh saudara kandungnya saat ia melihat pintu gua tertutup oleh batu. Penuh kemarahan, ia menghantam batu tersebut hingga hancur berkeping-keping, lalu ia mengejar Sugriwa ke kahyangan.
Setibanya di sana, Subali melihat Sugriwa sudah berdiri di samping Dewi Tara. Tanpa ragu, Subali langsung menyerang adiknya tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan situasinya.
Pertempuran pun terhenti ketika ayah mereka turun tangan dan menghentikan mereka. Setelah Sugriwa memberikan penjelasan yang sebenarnya, Resi Gotama merasa malu atas tindakan Subali. Tanpa ragu, ia mengutuk Subali bahwa kulitnya akan tertembus oleh panah seorang titisan Bathara Wisnu dan ia akan meninggal akibat kutukan tersebut.
Sementara Sang Sugriwa mendapat persetujuan dari ayahnya untuk mengadakan upacara pernikahan dan akhirnya mendirikan kerajaan Pancawati di dalam Gua Kiskenda.
Tak peduli apakah kisah sejarah atau cerita misterius yang mengelilingi tempat ini benar atau tidak, taman wisata yang terletak di kawasan Gunung Menoreh, Daerah Istimewa Yogyakarta, memamerkan keindahan alam yang tak dapat disangkal.
Terlebih lagi, di lokasi ini terdapat relief wayang yang menggambarkan peristiwa tersebut, serta fasilitas lain yang cukup lengkap.
Gua ini terbentuk melalui proses perendaman air selama berabad-abad, membentang sekitar 600 meter dengan berbagai jalan bercabang dan pencahayaan redup.
Sebelum merencanakan kunjungan ke lokasi ini, disarankan untuk memeriksa perkiraan cuaca terlebih dahulu agar dapat menghindari potensi hujan yang mungkin terjadi. Ini penting karena walaupun Anda menggunakan sandal, tetap diperlukan kewaspadaan agar tidak tergelincir.
Tempat ini memiliki sembilan lokasi suci untuk meditasi atau pertapaan, seperti Pertapaan Tledek, Kusuma, Padasan, Santri Tani, Semelong, Selumbung, Lumbung Kampek, Sekadang, dan Seterbang. Penting untuk menggunakan kesembilan lokasi ini dengan benar dan menghormati tujuannya, dan hindari penggunaan yang tidak pantas seperti untuk kegiatan perjudian.
Terletak sekitar 32 km dari Kemenag Sleman, lokasi ini pernah menjadi sorotan utama saat dipilih sebagai tema perwakilan Girimulyo dalam perayaan HUT RI. Pada bulan November yang lalu, juga diselenggarakan sendratari yang disertai oleh musik, menceritakan kisah Sugriwa dan Subali.
Untuk biaya masuk terbaru selama periode Juli-Agustus 2023, berdasarkan informasi yang saya terima, tiket masuk hanya seharga 4 ribu rupiah.
Jika Anda merencanakan kunjungan dalam kelompok tur, harga tiket tetap tidak berubah. Namun, layanan pemandu wisata tidak dikenai biaya tambahan atau gratis. Meskipun begitu, memberikan tips kepada pemandu tetap merupakan opsi yang baik.
Namun demikian, walaupun tarifnya terjangkau, ini tidak menjamin kesuksesan untuk memajukan tempat wisata tersebut. Jika kurang mendapatkan eksposur yang memadai, tempat wisata bersejarah seperti ini mungkin tidak akan mendapat perhatian yang pantas, bahkan pada akhir pekan, dan hanya dikenal oleh sejumlah kecil orang.
Lokasinya berada di Jl. Goa Kiskendo, Desa Jatimulyo, Kabupaten Kendal, sekitar 21 km dari kota Wates. Bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin berkunjung, tersedia paket perjalanan wisata yang dapat digunakan.
Atau alternatifnya, Anda dapat memilih menggunakan transportasi umum seperti kereta api Bogowonto, yang beroperasi dari stasiun Pasar Senen dan mengarah ke stasiun Jenar. Selain itu, opsi lainnya adalah menggunakan bus dengan jurusan terminal Purworejo.
Alternatif lainnya adalah melalui Kecamatan Singorojo atau Kecamatan Boja jika Anda datang dari arah selatan. Bagi mereka yang berasal dari utara, Anda dapat melewati Kecamatan Kaliwungu yang berjarak sekitar delapan kilometer dari lokasi.
Di area ini, terdapat fasilitas bumi perkemahan dan juga pilihan hotel serta resor terdekat yang cocok bagi mereka yang berencana untuk menginap.
Meskipun informasi kontak pengelola dan website tidak tersedia, Anda dapat memanfaatkan kemudahan peta online seperti Google Maps yang dilengkapi dengan foto satelit atau gambar peta, sehingga Anda dapat menemukan koordinat yang telah disebutkan pada bagian awal artikel dengan lebih mudah.
Ayo manfaatkan media sosial pribadi Anda, seperti Facebook, untuk mengunggah foto-foto terbaik Anda serta berbagi pengalaman perjalanan secara langsung melalui siaran langsung di YouTube. Hal ini dapat membantu mempromosikan keindahan wisata di daerah ini. Mari kunjungi Jogja!