Selamat datang di artikel kami yang akan mengajak Anda mengenal keindahan Gunung Batu Jonggol. Dalam artikel ini, kami telah mengumpulkan 10 foto menakjubkan dari gunung ini, serta informasi mengenai harga tiket masuk, mitos seputar tempat ini, alamat lokasi, dan rekomendasi penginapan di sekitar area gunung.
Jelajahi pesona Gunung Batu Jonggol dan rasakan petualangan yang tak terlupakan di destinasi wisata yang penuh mitos dan keindahan alam.
Lokasi: Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Kota Bogor, Jawa Barat
Map: Klik Disini
HTM: Rp.15.000 (Sudah Termasuk Ongkos Parkir)
Buka: 24 Jam
Gunung di Jawa Barat
Gunung Batu Jonggol tidak terlalu dikenal oleh masyarakat karena letaknya yang tidak dilalui oleh sarana transportasi umum. Selain itu, objek wisata adventure ini terisolasi dari kawasan wisata lain di Bogor.
Meskipun demikian, bagi para pendaki dan anggota komunitas pecinta alam di sekitar Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, bukit ini cukup akrab karena cocok untuk pendaki pemula. Oleh karena itu, sering digunakan sebagai tempat pelatihan bagi anggota baru dan tempat pemanasan bagi para pendaki berpengalaman sebelum mendaki gunung yang lebih tinggi.
Tidak hanya dijadikan tempat favorit oleh para pendaki dan pecinta alam, Gunung Batu Jonggol juga diminati oleh anak muda yang mencari sensasi berbeda dalam liburan mereka. Beberapa pengunjung yang bukan pendaki atau pecinta alam menginap bersama rombongan di area camping ground, sementara lainnya tertantang untuk mencapai puncak. Namun, sebagian besar hanya melakukan tracking di kaki bukit.
Beberapa dari mereka yang melakukan tracking hanya ingin bersenang-senang dengan teman-teman, sementara yang lain mencari suasana romantis bersama kekasih. Tentu saja, tidak sedikit juga yang mencari spot foto yang menarik, karena mulai dari area parkir yang dilengkapi dengan taman hingga kaki bukit, terdapat banyak tempat menarik yang bisa diabadikan dalam bentuk gambar.
Kegiatan yang beragam di Gunung Batu Jonggol, selain pendakian, membuatnya menjadi destinasi populer bagi para wisatawan, terutama anak muda yang gemar petualangan.
Mengenal Sekilas
Meskipun disebut “Gunung,” sebenarnya Gunung Batu Jonggol memiliki ketinggian hanya 875 meter di atas permukaan laut atau setara dengan 2.871 kaki, sehingga lebih tepat disebut sebagai bukit.
Namun, kebiasaan orang Indonesia yang selalu menyebut apapun yang memiliki puncak dengan sebutan gunung membuat bukit yang berada pada titik koordinat 6°36’12″S 107°3’8″E ini dikenal sebagai Gunung Batu Jonggol.
Berbeda dengan tempat hiking lain yang sering dihiasi mitos dan cerita misteri, Gunung Batu Jonggol tidak memiliki kesan mistik dan hal-hal berbau supranatural.
Meskipun treknya cukup menantang, namun tidak terlalu ekstrim, sehingga sangat cocok bagi pendaki pemula. Meski begitu, para pendaki harus tetap berhati-hati dan waspada serta menghindari cuaca buruk selama pendakian, karena telah terjadi kecelakaan di Gunung Batu Jonggol yang menyebabkan korban jiwa.
Tempat jatuhnya korban tersebut kini diberi semacam prasasti untuk mengenang korban dan sebagai peringatan bagi para pendaki lainnya agar selalu berhati-hati selama di lokasi pendakian.
Peringatan agar selalu berhati-hati tersebut tidak hanya untuk keselamatan para pendaki, tetapi juga untuk mencegah kerusakan lingkungan. Hal ini diperkuat dengan kebakaran yang pernah terjadi di Gunung Batu Jonggol pada tanggal 25 Juni 2021, yang mungkin disebabkan oleh kelalaian para pendaki.
Meskipun Gunung Batu Jonggol sering menarik perhatian media dan para wisatawan, sayangnya fasilitas di lokasi ini masih terbatas. Meski cocok sebagai resort, tempat ini masih dikelola secara tradisional oleh masyarakat setempat.
Tidak ada fasilitas hotel atau villa, hanya area parkir dan beberapa warung yang menjual makanan dan minuman sederhana. Bagi yang ingin menginap dan menikmati sunrise, satu-satunya pilihan adalah mendirikan tenda di 3 lokasi camping ground yang tersedia.
Rute Menuju Lokasi
Misteri di balik penamaan Gunung Batu Jonggol yang memiliki ketinggian 875 mdpl belum sepenuhnya terungkap. Meskipun secara administratif berlokasi di Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Kota Bogor, Jawa Barat, namun letaknya cukup jauh dari Kota Jonggol. Akses menuju lokasi hanya memungkinkan dengan kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan umum yang melewati area ini.
Untuk mencapai Gunung Batu Jonggol dari Kota Bogor, perjalanan dilakukan melalui Sentul, mengikuti jalan tol ke arah utara. Setelah sekitar 30 menit perjalanan, mencapai daerah Sukahati, Anda harus berbelok ke kanan dan mengikuti jalan yang kondisinya kurang baik dengan aspal yang rusak dan berlubang.
Ada beberapa rute lain untuk mencapai lokasi, seperti melalui Cibinong, Citeureup, Tajur, dan Sukamakmur, atau melalui Cibubur dengan melewati Taman Mekarsari Cileungsi dan Perumahan Citra Indah. Jika khawatir tersesat, dapat mengandalkan peta digital seperti Google Map untuk memandu perjalanan.
Perlu diingat bahwa jalan menuju Gunung Batu Jonggol memiliki kondisi yang tidak ideal, terutama beberapa ratus meter dari area parkir. Medan yang dilalui terbilang terjal dengan permukaan jalan yang terdiri dari pecahan batu kali dan tanah merah yang licin saat hujan. Selama musim hujan, banyak pengunjung yang memilih untuk turun dan menuntun motor mereka.
Setelah mencapai area parkir, Anda dapat meninggalkan kendaraan dengan biaya Rp.15.000 yang sudah termasuk tiket masuk. Area parkir buka 24 jam, memungkinkan pengunjung untuk menitipkan dan mengambil kendaraan kapan pun mereka butuhkan.
Bertualang
Sebelum memulai petualangan ke Gunung Batu Jonggol, pastikan kondisi fisik Anda dalam keadaan prima. Hitung perkiraan waktu perjalanan dari berangkat hingga turun dengan panduan mencapai puncak, yang membutuhkan sekitar 1,5 jam dari area parkir. Periksa juga persiapan perbekalan yang dibutuhkan.
Bagi pengunjung yang tidak membawa perbekalan, Anda dapat membelinya di warung dan kios yang tersedia di sekitar area parkir.
Rute pertama yang harus dilewati adalah jalan setapak berlapis tanah merah yang diapit oleh pepohonan dengan batang yang tidak terlalu besar, rerumputan, dan beberapa jenis tanaman bunga yang indah saat berkembang.
Pada musim kemarau, rute ini berdebu, sehingga disarankan menggunakan masker untuk melindungi pernapasan. Namun, pada musim penghujan, udara di sekitar menjadi segar, tetapi jalur menjadi licin.
Pada jalur tersebut, dipasang plang bertuliskan “Tetap FOKUS” untuk mengingatkan pendaki agar tetap fokus saat berjalan, terutama saat musim hujan yang meningkatkan risiko terpeleset pada tanjakan.
Tidak lama setelah melewati jalur licin, pendaki akan menemukan salah satu dari tiga area camping ground yang biasa disebut shelter II. Shelter II memiliki luas yang cukup besar untuk menampung tenda-tenda dan pohon-pohon yang memungkinkan untuk dipasang hammock sebagai tempat istirahat.
Semakin mendekati puncak, jalur yang dilalui berupa batuan. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa gunung ini dinamakan “Gunung Batu” Jonggol.
Selain itu, jalur tersebut semakin terjal dengan banyak tanjakan yang mengharuskan pendaki berjalan miring atau menggunakan peralatan webbing untuk melaluinya. Peralatan webbing ini telah disediakan di tempat pendakian sehingga tidak perlu dibawa oleh pendaki.
Perjalanan menuju puncak tidak hanya dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari, tapi juga banyak pendaki yang melakukannya pada malam hari. Selama perjalanan ke atas ataupun turun, pendaki akan berpapasan dengan rombongan pendaki lainnya.
Terkadang, pendakian pada malam hari dilakukan untuk menikmati sensasi pendakian yang berbeda, romantisme malam di puncak gunung, atau ingin menyaksikan sunrise di puncak.
Perjalanan turun dari puncak juga memiliki tantangan tersendiri, terutama pada rute antara shelter II hingga puncak yang terbilang ekstrim dengan medan berbatu.
Setelah menikmati keindahan puncak Gunung Batu Jonggol, Anda dapat kembali turun dan melanjutkan petualangan dengan mengunjungi Curug Cibengang, sebuah wisata air terjun yang indah dan segar.
Curug ini memiliki lokasi yang agak tersembunyi, namun keindahannya layak untuk diexplore. Meskipun perjalanan ke sana cukup sulit, pemandangan sepanjang jalan yang alami akan memanjakan mata. Air terjun tersebut juga menawarkan air yang segar dan jernih untuk dinikmati.
Selain menikmati keindahan alamnya, Anda dapat berendam di bawah aliran air terjun dan meneguk airnya yang segar. Keindahan alam yang memukau akan membuat Anda merenungkan kebesaran Sang Pencipta Alam.
Tips Berkunjung
Berkunjung ke tempat rekreasi seperti theme park, kolam renang, dan taman rekreasi berbeda dengan menikmati wisata adventure. Wisata adventure memerlukan persiapan yang lebih matang, termasuk perbekalan, peralatan yang memadai, fisik yang prima, pengetahuan tentang medan, dan nyali yang besar. Sebelum melakukan pendakian ke Gunung Batu Jonggol, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.
1. Tentukan tujuan kunjungan Anda ke Gunung Batu Jonggol dengan jelas, apakah hanya untuk gowes, melihat situasi di sekitar area wisata, melakukan tracking ringan, melakukan pendakian hingga ke puncak, atau bermalam dengan mendirikan tenda di camping ground. Pastikan tujuan berkunjung sesuai dengan kondisi fisik dan perbekalan yang dibutuhkan.
2. Hindari melakukan perjalanan menuju lokasi pada malam hari, karena ada risiko dari begal di tengah jalan. Jika ingin melakukan pendakian pada malam hari, sebaiknya tiba di area parkir sebelum maghrib untuk menghindari risiko di perjalanan.
3. Sesuaikan perlengkapan dengan musim, bawa masker jika berkunjung pada musim kemarau karena sebagian rute berdebu, dan bawa sepatu trekking jika berkunjung pada musim penghujan karena jalur yang licin.
4. Pilih tempat camp yang tepat, jika ingin bermalam dekat jalur pendakian (ladang milik warga) atau di Shelter II jika ingin cepat sampai ke puncak.
5. Pastikan membawa air yang cukup jika bermalam di Shelter II, karena tidak ada mata air di sepanjang jalur pendakian. Bagi pendaki dengan sistem tek-tok, cukup bawa air minum 1 botol besar per dua orang.
6. Jika melakukan pendakian pada malam hari, bawa senter, headlamp, dan lotion anti nyamuk karena akan banyak ditemui serangga kecil selama perjalanan.
7. Waktu terbaik untuk summit attack bagi yang bermalam di Shelter II sekitar jam 04.00 WIB, dan bagi yang bermalam di ladang milik warga sekitar jam 03.00 WIB agar tidak ketinggalan view sunrise dari puncak Gunung Batu Jonggol.
8. Berhati-hatilah setelah melewati Shelter II, karena ada kemungkinan antrean panjang menuju puncak dan jalur ekstrim yang harus dilewati.
9. Jika sudah sampai di puncak, perhatikan keberadaan pendaki lain yang ingin menuju ke tempat yang sama. Jika ada antrean panjang, usahakan tidak terlalu lama berada di puncak karena daya tampung yang terbatas dan adanya jurang dalam di sekelilingnya.
10. Ingatlah untuk selalu mengutip ungkapan para pecinta alam, “Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, jangan mengambil apapun kecuali foto, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu.”