Monumen Suryo Ngawi adalah sebuah landmark yang memiliki makna sejarah dan kebanggaan bagi masyarakat Ngawi. Dalam artikel ini, kami akan menghadirkan 10 foto menakjubkan dari Monumen Suryo yang akan membawa Anda dalam perjalanan visual melalui simbolisme dan keindahannya.
Tidak hanya itu, kami juga akan membagikan kisah dan cerita yang terkait dengan pidato wisata yang diungkapkan di tempat ini. Monumen Suryo telah menjadi tempat penting yang merefleksikan semangat dan tekad masyarakat Ngawi.
Jadi, siapkan diri Anda untuk menggali lebih dalam tentang Monumen Suryo dan merasakan kekuatan cerita di baliknya.
Lokasi: Jalan Raya Solo-Ngawi, Banjarejo, Pelang Lor, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur 63254
Map: Klik Disini
HTM: Gratis
Buka: 24 Jam
Telepon: –
Sama seperti Jakarta yang memiliki Monumen Nasional, Jawa Timur juga memiliki monumennya sendiri yang terletak di Kabupaten Ngawi.
Meskipun monumen ini biasa-biasa saja bagi beberapa orang, namun tak akan mudah dilupakan oleh warga sekitar. Terlebih lagi, sejarah di balik pembangunan monumen yang sangat tragis membuat tempat ini menjadi salah satu objek wisata yang sangat dicintai oleh masyarakat setempat.
Monumen yang dimaksud adalah Monumen Suryo, yang diambil dari nama Gubernur Suryo atau Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, yang sering disebut sebagai RM Suryo.
Monumen ini dibuat sebagai penghormatan atas jasa beliau dan sebagai bentuk pengenangan terhadap Gubernur Suryo yang meninggal akibat kekejaman PKI pada masa itu.
Namun, jangan berpikir bahwa Monumen Suryo hanya sebuah monumen yang membosankan. Monumen ini sangat indah dan menarik untuk dikunjungi karena dihiasi dengan 23 jenis tanaman langka dan hewan langka seperti kijang. Selain itu, Monumen Suryo memiliki ciri khas tersendiri yaitu adanya pasar burung.
Deskripsi Keunikan
Monumen Gubernur Suryo terletak di Kompleks Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo, Ngawi, Jawa Timur.
Monumen ini menceritakan kisah tragis seorang gubernur yang sangat berani dan kemudian meninggal akibat pemberontakan PKI. Untuk mengenang jasa beliau, Monumen Gubernur Suryo dibangun. Selain patung Gubernur Suryo, terdapat juga dua patung perwira polisi yang dibunuh oleh PKI pada waktu dan tempat yang sama.
Di sekitar monumen, terdapat berbagai jenis tanaman langka yang indah seperti cendana, citradora, sawo kecik, sonokeling, dan masih banyak lagi, total 23 jenis pohon di Monumen Suryo. Selain itu, terdapat juga koleksi berbagai macam burung yang disangkarkan dan dikembangbiakan, seperti burung perkutut, kepodang, bekisar, dan lain-lain.
Selain itu, di sebelah barat Monumen Suryo terdapat pasar burung. Banyak pedagang dari luar Kota Ngawi yang datang ke pasar ini untuk membeli dan menjual burung, atau bahkan hanya untuk menambah koleksi burung di rumah. Harga burung di pasar ini lebih murah dibandingkan dengan harga burung di pasar lainnya.
Setiap tahun, pada hari Pahwalan, lokasi Monumen Suryo digunakan untuk gerak jalan sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan. Gerak jalan dimulai dari Wana Wisata Monumen Suryo dan berakhir di alun-alun Ngawi, dengan jarak tempuh sekitar 30 km.
Sejarah Singkat
Sejarah Monumen Suryo menjadi bagian tak terpisahkan dari ingatan warga setempat, karena sejarah tersebut merupakan inti dari asal mulanya Monumen Gubernur Suryo.
Patung yang terdapat di monumen ini menggambarkan sosok Gubernur Suryo atau RM Suryo yang gugur karena kekejaman PKI. Beliau adalah gubernur pertama Kabupaten Ngawi yang dibunuh dengan sadis oleh sekelompok PKI.
Kejadian tersebut terjadi pada sore hari tanggal 9 November 1948, saat Gubernur Suryo dalam perjalanan pulang ke rumah. Mobilnya dicegat oleh sekelompok orang PKI, dan pada saat yang sama, dua orang perwira polisi yang sedang melewati jalan tersebut juga dicegat oleh PKI.
Beberapa anggota PKI memaksa Gubernur Suryo dan dua perwira polisi untuk keluar dari mobil dan menyeret mereka ke dalam hutan. Di tengah hutan, Gubernur Suryo dan kedua perwira polisi tersebut dicabuli dan dibunuh.
PKI meninggalkan jasad mereka di hutan dan membakar mobil yang mereka kendarai. Empat hari kemudian, mayat mereka bertiga ditemukan oleh seseorang yang sedang mencari kayu pada pagi hari.
Mayat Gubernur Suryo kemudian dibawa oleh warga ke Madiun dan dimakamkan di Sawahan, Desa Kepalrejo, Kabupaten Magetan, di pemakaman Sasono Mulyo.
Monumen Suryo kemudian dibangun untuk mengenang jasa-jasa beliau kepada bangsa Indonesia.
Sejarah Pidato
RM Suryo adalah seorang pahlawan yang menjadi pusat perhatian di Monumen Jawa Timur. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat berani dan bijaksana.
Salah satu kisah kepahlawanannya adalah perjuangannya melawan tentara Inggris dan sekutu yang mencoba menghancurkan Surabaya. Pada tanggal 28-30 Oktober terjadi bentrokan antara Rakyat Surabaya dan Tentara Inggris.
Dalam bentrokan tersebut, Jenderal Mallaby (Komandan Pasukan Inggris) tewas, dan Inggris mengeluarkan ultimatum yang menyatakan bahwa Rakyat Surabaya harus menyerahkan semua senjata yang dimilikinya paling lambat pada tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 WIB.
Jika ultimatum tersebut tidak dipatuhi, maka Inggris akan menghancurkan Kota Surabaya melalui serangan darat, laut, dan udara.
Karena RM Suryo sebagai Gubernur Jawa Timur yang diangkat oleh pemerintah pusat Jakarta bertanggung jawab atas keputusan tersebut, beliau mengadakan rapat dengan beberapa tokoh pahlawan.
Setelah rapat, RM Suryo menolak ultimatum Inggris melalui siaran pidato di RRI. Dalam pidatonya, beliau dengan tegas menyatakan bahwa Arek-Arek Suroboyo akan melawan ultimatum Inggris sampai titik darah penghabisan.
Setelah RM suryo menyampaikan pidatonya melalui corong radio, kemudian pada 10 November 1945 meletuslah pertempuran melawan Pasukan Inggris yang berlangsung selama 3 minggu.
Setelah pertempuran berlangsung, kota Surabaya menjadi kota mati. Dalam peristiwa itu, yang terakhir meninggalkan Surabaya adalah Gubernur Suryo. Beliau kemudian mendirikan pemerintahan darurat di Mojokerto.
Fasilitas Yang Ada
Anda tidak perlu khawatir tentang fasilitas yang tersedia di Monumen Suryo, karena fasilitas yang disediakan di tempat ini cukup memadai. Terdapat mushola, ruang informasi, dan pendopo yang dapat digunakan untuk beristirahat jika merasa lelah.
Selain itu, ada juga area bermain yang sangat cocok untuk anak-anak.
Harga Tiket Masuk
Anda tidak perlu khawatir tentang biaya tiket masuk ke Monumen Suryo. Pasalnya, tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk masuk ke kawasan Monumen Suryo.
Selain itu, wisata ini buka setiap hari, sehingga Anda dapat mengunjungi kapan saja tanpa harus memperhatikan hari libur atau biaya masuk.
Rute perjalanan ke monumen ini juga tidak perlu dipusingkan karena letaknya yang sangat strategis, sehingga cukup mudah untuk ditempuh.