Lokasi: Mabar, Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20984
Map: Klik Disini
HTM: Rp.15.000 per Mobil
Buka Tutup: –
Telepon: –
Keindahan Wisata
Musim liburan telah tiba, dan ini adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dengan pergi berwisata.
Jika Anda sedang berlibur di kota Medan dan menyukai wisata air, Anda dapat mengunjungi Pantai Bela atau yang juga dikenal sebagai Pantai Salju. Di sana, Anda dapat menikmati kesegaran air pegunungan dan keindahan panorama alam yang mempesona.
Pantai Salju terletak di Perbaungan atau Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Tempat wisata ini sebenarnya bukanlah pantai, namun karena airnya yang bersih dan bentuk bibir sungainya menyerupai pantai, maka masyarakat sekitar menyebutnya sebagai pantai.
Pengunjung yang datang ke sana biasanya datang bersama keluarga atau teman-teman. Mereka menikmati waktu bersama dengan berendam di sungai, mengambil foto, bahkan merekam momen tersebut dalam video. Semua ini dilakukan sambil menikmati suasana dan panorama alam yang indah.
Asal Usul Nama
Air yang mengalir di sungai ini mengalir melalui bebatuan cadas yang membelahnya, sehingga menyerupai salju. Ini adalah hal yang unik dan belum pernah dilihat oleh masyarakat Bangun Purba sebelumnya, sehingga mereka memberi nama sungai ini sebagai Pantai Salju.
Saat tiba di bibir sungai, pasti akan tergoda untuk langsung berendam di dalamnya. Airnya sangat sejuk dan jernih, sehingga sulit untuk menahan diri untuk tidak merendam tubuh di dalamnya.
Berendam di sungai tersebut sangat menyegarkan dan tubuh terasa dimanjakan dengan kesegarannya. Selain itu, pemandangan alam sekitarnya yang indah juga menambah pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Lokasi wisata ini masih sangat alami sehingga tidak mengherankan jika menjadi rekomendasi liburan bersama keluarga di kota Medan.
Pada akhir pekan atau hari libur, pengunjung yang datang ke sana sangat ramai bahkan mencapai ribuan, tidak hanya dari warga sekitar tetapi juga dari luar kota.
Pada hari biasa, jumlah pengunjung yang datang tidak sebanyak pada hari libur, namun tetap lumayan antara belasan hingga puluhan pengunjung per hari.
Di sana terdapat warung-warung yang menyewakan ban dan pondok-pondok sebagai tempat istirahat. Selain itu, ada juga penjual yang menjajakan makanan dan minuman. Semua ini membuat pengunjung dapat menikmati liburan dengan lebih nyaman dan menyenangkan.
Fasilitas di Pantai Salju terbilang kurang memadai, mungkin karena kurangnya koordinasi antara pengelola tempat wisata dengan pemerintah setempat.
Menurut informasi dari pemerintah Kabupaten Deli Serdang, mereka hanya menarik iuran saja dari tempat wisata ini. Jadi, akan lebih baik jika potensi wisata di Bangun Purba ini dimaksimalkan dan dikelola dengan lebih baik.
Saat ini, tempat wisata Pantai Salju dikelola langsung oleh warga sekitar. Namun, diharapkan bahwa di masa depan objek wisata ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Penataan tempat pemandian ini sangat alami dan tidak ada sentuhan khusus seperti taman, kids area, ayunan, dan sebagainya. Padahal, akan lebih baik jika ditambahkan fasilitas-fasilitas lainnya untuk kenyamanan pengunjung yang datang.
Tempat wisata ini sangat cocok untuk liburan keluarga, di mana Anda dapat membawa orang-orang terdekat untuk bermain air dan menghabiskan waktu bersama di hari libur.
Namun, di sekitar area Pantai Salju tidak ada penginapan, sehingga Anda harus pulang jika sudah selesai berendam.
Harga Tiket Masuk
Untuk harga tiket masuk, tidak ada patokan harga yang pasti, biasanya para pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp. 15.000 hingga Rp. 25.000 per mobil beserta seluruh penumpang di dalamnya, tergantung kesepakatan.
Selain di Medan, Pantai Salju juga ada di beberapa daerah lain di Indonesia, seperti Sungai Kunyit di Mempawah, Kalimantan Barat, dan Danau Salju di Pulau Bangka. Ada banyak tempat di Indonesia yang menawarkan keindahan alam yang spektakuler dan menarik untuk dikunjungi.
Jalan Menuju Lokasi
Pantai Salju terletak di Desa Mabar, di mana aliran airnya berasal dari Sungai Buaya yang berhulu di Gunung Meriah, Kabupaten Simalungun.
Dari pusat kota Medan, Anda membutuhkan sekitar 3 jam untuk sampai ke Pantai Salju atau sekitar 8 menit dari Silinda, Kabupaten Serdang Bedagai.
Lokasi Pantai Salju juga dapat dicapai melalui rute jalan dari ibukota Kabupaten Deli Serdang, Lubuk Pakam, yang memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk mencapai lokasinya.
Jika Anda berasal dari Kecamatan Galang menuju ke Kecamatan Bangun Purba, waktu tempuhnya sekitar 32 menit dengan kendaraan pribadi untuk menempuh jarak sekitar 16,4 km.
Sedangkan, untuk pengunjung yang datang dari Lubuk Pakam, waktu tempuhnya sekitar 1 jam 3 menit dengan jarak tempuh sekitar 36,6 km. Ada beberapa rute yang dapat ditempuh untuk mencapai Pantai Salju, tergantung dari asal lokasi pengunjung.
Untuk menuju ke Pantai Salju Bangun Purba, Anda dapat mengikuti alamat Jl. Lintas Tengah Sumatera atau Jl. Raya Lubuk Pakam menuju Galang.
Lubuk Pakam adalah sebuah kota di Sumatera Utara, Indonesia dan merupakan ibu kota dari Kabupaten Deli Serdang. Untuk informasi lebih detail, Anda dapat melihat peta atau map yang tersedia di atas.
Salah satu keistimewaan dari sungai atau pantai Salju adalah bentuk lekukan batuan-batuannya yang unik, baik di bibir sungai maupun di tengah sungai yang memberikan pengalaman yang berbeda.
Meskipun jaraknya cukup jauh untuk dijangkau, banyak pengunjung yang rela melakukan perjalanan jauh untuk sampai ke Pantai Salju karena keindahan dan keunikan alamnya yang menakjubkan.
Boru Sipitu Pitu
Bentuk batuan-batuan sungai yang unik di sini memiliki sebuah legenda. Menurut cerita yang diceritakan oleh warga setempat, batuan vulkanik yang mirip dengan lubang permainan tradisional congkak ini berasal dari kisah Boru Sipitu-Pitu yang artinya ‘tujuh putri’.
Diceritakan bahwa di zaman dahulu kala ada sebuah kerajaan dengan seorang raja bernama Purba Silangit. Raja tersebut memiliki tujuh putri yang sangat cantik dan terkenal di seluruh penjuru kerajaan, sehingga banyak pangeran yang mencoba untuk melamar mereka.
Namun, untuk dapat mempersunting ketujuh putri, para pangeran harus memenuhi syarat yang sangat berat. Mereka harus bisa mengalahkan ketujuh putri dalam permainan congkak, yang merupakan kemampuan yang sangat tinggi dimiliki oleh para putri raja.
Karena syarat tersebut sangat sulit untuk dipenuhi, tak ada seorang pun pangeran yang berhasil memenuhi syarat tersebut dan mempersunting putri raja. Legenda ini menjadi bagian dari keunikan dan daya tarik dari Pantai Salju, yang terus menarik minat pengunjung dari berbagai daerah.
Pada suatu hari, seorang pangeran yang terkenal akan kehebatannya mencoba untuk memenuhi syarat untuk mempersunting ketujuh putri raja.
Meskipun merasa tidak mungkin untuk mengalahkan para putri dalam permainan congkak, ia akhirnya mengubah penampilannya menjadi lelaki buruk rupa dengan banyak kudis dan bau busuk.
Dengan mudah, pangeran yang berpenampilan buruk itu berhasil mengalahkan ketujuh putri dalam permainan congkak. Selama bermain, para putri tidak menyadari keberadaan pelamar yang berbau busuk dan merasa jijik dengan kondisi tubuhnya.
Namun, setelah kekalahan mereka, para putri mencoba untuk mengelabui sang pelamar dengan memintanya untuk menunggu di sungai.
Namun, setelah menunggu lama dan ketujuh putri tak kunjung muncul, pangeran menyadari bahwa ia telah ditipu.
Dengan papan permainan congkak yang dipegangnya, ia mengejar ketujuh putri dan akhirnya menggunakan kekuatannya untuk mengutuk mereka. Setelah kutukan itu diucapkan, ketujuh putri dan papan congkak menghilang tanpa bekas.
Legenda ini diyakini oleh masyarakat sekitar bahwa batuan-batuan di sungai yang berbentuk seperti lubang congkak adalah jelmaan dari ketujuh putri yang dikutuk. Cerita ini menjadi bagian dari keunikan dan keindahan alam Pantai Salju yang terkenal akan legenda yang menarik dan misterius.