Pasar Beringharjo merupakan salah satu tempat wisata terpopuler di Jogjakarta, terutama bagi para wisatawan yang ingin mengeksplorasi keunikan khas Jogja.
Sebagai pasar tradisional tertua dan terbesar di Jogjakarta, Beringharjo telah menjelma sebagai ikon wisata di Jogja bersama dengan Malioboro. Tidak hanya sebagai tempat berbelanja, pasar Beringharjo juga memiliki ikatan sejarah yang erat dengan Kraton Jogja dan budaya Jawa.
Pasar Beringharjo menjadi tempat yang sangat penting bagi masyarakat Jogja karena menjadi salah satu penggerak roda ekonomi. Banyak hal yang bisa ditemukan di pasar tradisional ini, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga kuliner khas Jogja.
Di sekitar Beringharjo juga banyak terdapat pedagang kaki lima yang siap memanjakan lidah para wisatawan dengan kuliner khas Jogja, seperti gudeg, cenil, klepon, sate kikil, dan oseng-oseng mercon.
- Lokasi: Jl. Margo Mulyo No.16, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta 55122
- HTM: Gratis
- Jam Buka: 08.30–21.00 WIB
- Telepon: 0274 515871
Lokasi
Pasar Beringharjo yang indah dan khas Jogja ini terletak di Jalan Malioboro, tepatnya di sebelah selatan dekat Gedung Agung dan di samping Benteng Vredeburg.
Para wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata belanja Jalan Malioboro tak boleh melewatkan kesempatan untuk mengunjungi Pasar Beringharjo.
Banyak pedagang buah dan cemilan khas Jogja juga menjajakan dagangannya di depan pasar, sehingga akan sangat mudah ditemukan.
Dengan segala keunikan dan keindahan yang dimilikinya, tidak mengherankan jika Beringharjo dianggap sebagai pasar tradisional terindah di Pulau Jawa.
Sekilas Sejarah
asar Beringharjo memiliki ikatan penting dengan Kraton dan kota Jogja yang sangat kuat. Hal ini terlihat dari peta Keraton Yogyakarta tahun 1765, di mana lokasi pasar tersebut adalah tanah kosong di tegalan dengan padukuhan di sekitarnya.
Meskipun pasar Beringharjo pada awalnya hanya bersifat sementara, namun dengan perkembangan jaman, pada peta tahun 1876, pasar ini sudah menampakkan bentuk bangunan.
Dalam sejarahnya, pasar Beringharjo mempunyai nilai yang sangat tinggi bagi kerajaan Kesultanan di Jogja. Pasar ini mulai didirikan pada saat pendirian kerajaan dan di tahun 1758, pasar tersebut belum bersifat permanen, hanya sementara.
Namun, keberadaan pasar ini dipercaya sebagai salah satu pilar aspek “catur tunggal” yang terdiri dari Keraton, Alun-Alun Utara, Pasar Beringharjo, dan Masjid Keraton.
Catur Tunggal sendiri merupakan pola tata kerajaan yang didirikan guna mendukung pola pemerintahan kerajaan di kota Jogjakarta.
Lokasi pasar Beringharjo dulunya adalah hutan belantara yang sangat sulit untuk dipugar. Namun, untuk mempertahankan konsep dari catur tunggal, maka lahan hutan tersebut dibuka dan menjadi salah satu roda perekonomian yang memfasilitasi para warga dengan adanya pasar untuk melakukan transaksi.
Pada masa itu, di pasar ini banyak tumbuh pohon beringin besar di sekitar hutan. Pohon-pohon ini dulu dijadikan tempat berteduh dan area untuk membuka kios.
Pada masa kepemimpinan Sri Sultan HB IX, pasar ini akhirnya dinamakan Pasar Beringharjo yang memiliki keyakinan dan arti akan adanya harapan dari kehidupan masyarakat di Jogja.
Apalagi, pasar Beringharjo menjadi inti dari perekonomian masyarakat kota Jogja pada waktu itu. Oleh karena itu, meskipun pasar Beringharjo terlihat sederhana, nilai sejarah dan nilai ekonominya sangat penting bagi masyarakat Jogja.
Rute Perjalanan
Rute menuju ke pasar Beringharjo memang cukup mudah. Jika dari Stasiun Tugu, bisa dilanjutkan berjalan kaki melewati Jl Malioboro menuju pasar Beringharjo.
Jaraknya sekitar 1 km menuju ke pasar tersebut. Meskipun cukup jauh, akan tetapi selama perjalanan para wisatawan bisa melihat lokasi Malioboro.
Sementara jika dari Terminal Bus Giwangan, bisa menggunakan Bus Kota yang menuju ke Malioboro atau Trans Jogja dengan jalur ke halte Hotel Garuda atau ke Beringharjo langsung.
Senada jika dari bandara, bisa memakai taksi atau juga Trans Jogja yang bisa membawa ke arah Malioboro.
Bisa juga menggunakan aplikasi Google Map yang menyajikan peta atau denah kota Jogja untuk mempermudah para wisatawan.
Belanja Apa aja di Pasar Beringharjo?
Pasar Beringharjo di Yogyakarta menawarkan banyak barang dagangan, mulai dari pakaian, aksesori, batik, souvenir, hingga bahan makanan dan rempah-rempah. Selain itu, di sekitar pasar juga terdapat pedagang makanan dan minuman khas Yogyakarta seperti gudeg, nasi kucing, sate klathak, wedang ronde, dan masih banyak lagi.
Pasar Beringharjo juga menjadi tempat berburu barang-barang antik dan vintage yang jarang ditemukan di tempat lain. Ada juga toko yang menjual alat musik tradisional dan modern, serta pusat perbelanjaan kain batik.
Di dalam pasar, terdapat beberapa los yang menjual kerajinan tangan, seperti tas, dompet, dan sepatu yang terbuat dari kulit. Los lainnya menjual kain, seperti batik, tenun, dan songket.
Pasar Beringharjo juga menawarkan pengalaman belanja yang menyenangkan dengan harga yang terjangkau. Selain itu, pasar ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi dan dapat menjadi tempat wisata budaya yang menarik untuk dikunjungi.
1. Pusat Belanja dan Oleh-Oleh
Selain sebagai pasar tradisional, pasar ini juga terkenal dengan pusat wisata belanja dengan harga murah meriah. Kalian bisa membeli barang baik dengan jumlah satuan maupun grosir dengan harga terjangkau.
Menjadi incaran bagi para wisatawan karena merupakan tempat belanja oleh-oleh terlengkap di sekitar Malioboro. Tak jarang para wisatawan yang berkunjung ke Pasar tersebut untuk mencari cinderamata.
Terdapat aneka jajanan khas, aksessoris, tas, barang antik, dan masih banyak lagi jenis oleh-oleh disana. Kamu bisa bebas memilih sesuka hati dan jangan lupa untuk menawar jika kepada penjualnya.
Biasanya harga awal yang ditawarkan lumayan tinggi, sehingga kamu perlu melakukan penawaran jika merasa tidak pas. Jika beruntung dan pintar menawar, kamu akan mendapatkan harga spesial yang lebih murah tentunya.
Nikmati berbelanja dengan puas selagi berada di Pasar Beringharjo tersebut. Siapkan uang cash yang cukup untuk menemani belanjamu disana.
2. Berbelanja Batik Jogja
Produk khas satu ini tak boleh kamu lewatkan saat berada di Pasar Beringharjo, merupakan oleh-oleh Jogja yang patut dibeli. Koleksi Batik di Pasar ini sangat lengkap, dengan berbagai bentuk kain hingga pakaian siap pakai yang memiliki harga bervariasi.
Untuk menemukan toko Batik tersebut, kamu bisa berjalan menuju arah los pasar sebelah barat. Terdapat banyak jenis motif Batik Jogja yang bisa kamu temukan disana seperti Ceplok, Kawung, Parang, Semen dan lainnya.
Ciri khas Batik Jogja terletak pada warnanya yang dominan gelap, dengan dasaran putih atau hitam. Perpaduan warnanya mengarah ke warna earth tone atau bumi yang bisa masuk kesemua jenis pakaian.
Hal tersebut menjadi keunggulan dan keunikan tersendiri dari Batik Jogja. Tak hanya dari warnanya saja, namun memiliki makna serta filosofi yang mendalam dan tak sembarangan dalam pemilihan warna.
3. Kuliner Khas Jogja
Selain oleh-oleh maupun baju batik, kalian juga bisa membeli berbagai macam makanan khas Jogja yang banyak dijual di pasar ini. Salah satunya yaitu Gudeg Jogja, Pecel, Tiwul, Cenil dan masih banyak lagi yang sayang jika kalian melewatkannya.
Bagi kalian yang kangen makanan tradisional, di Pasar Beringharjo ini lengkap tersedia berbagai jajanan khas Jogja. Harganya sangat ramah dikantong seperti yang kita tahu makanan di Jogja memang murah dan terjangkau.
Setelah berjalan-jalan menyusuri luasnya Pasar Beringharjo, wisatawan bisa beristirahat sejenak sembari menyantap kuliner enak disana. Dijamin kenyang dan cita rasa makanannya khas serta membuat kamu ketagihan dalam sekali coba.
Terdapat jajanan basah maupun kering seperti bakpia kacang hijau yang menjadi andalan wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh. Kalian juga patut mencoba Brem khas Jogja yang terbuat dari gula jawa dan wijen.
Nikamti sensasi berkuliner enak dengan mengeksplor pusat belanja Pasar Beringharjo di Malioboro. Menjadi referensi rekomended bagi wisawawan yang sedang mencari oleh-oleh murah, enak, dan cita rasanya juara.