Dalam artikel ini, kami akan membahas harga paket liburan ke Pulau Lihaga Likupang Manado. Selain itu, kami akan mengulas tentang perjalanan menuju lokasi dan mengeksplorasi keindahan serta keunikan wisata di sekitarnya. Nikmati petualangan yang menarik dan pesona alam yang memukau di destinasi eksotis ini.
Alamat: Gangga Satu, Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulut
Peta/Maps Online: Klik DiSini
Harga Tiket Masuk/Retribusi(HTM): Rp20.000
Jam Buka-Tutup: 24 jam
Di negara kita, Indonesia, terdapat ribuan pulau yang memiliki keunikan tersendiri. Dari pulau-pulau besar hingga kecil, semuanya menambah kekayaan potensi wisata alam negara ini. Karena jumlah pulau yang begitu banyak, beberapa di antaranya mungkin tidak begitu familiar di telinga kita.
Sejumlah pulau di Indonesia masih berstatus tidak berpenghuni. Namun, tidak adanya penduduk di pulau-pulau “perawan” ini tidak berarti keindahan dan daya tarik wisata absen. Malah, pulau-pulau kecil tanpa penghuni ini menyimpan pesona wisata yang menarik di Indonesia.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas suatu wilayah di daerah Indonesia Utara yang sering menjadi perbincangan dalam surat kabar dan artikel di situs web seperti tribunnews. Pulau ini dipenuhi dengan cerita sejarah dan legenda misterius yang menambah daya tariknya.
Lokasi Wisata
Salah satu pulau tak berpenghuni yang menarik dengan pesona alam yang indah terletak di kawasan administrasi Sulawesi Utara yang memiliki ibukota di Manado. Nama pulau ini adalah Pulau Lihaga, yang menawarkan keindahan pantai yang memukau.
Jika kita melihat melalui peta, lokasi Pulau Lihaga tidak terlalu jauh dari Pulau Gangga dan Bunaken National Park. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk melakukan tur ke lokasi-lokasi yang berdekatan.
Pulau Lihaga memiliki luas wilayah daratan sekitar 8 hektar. Wilayahnya terletak di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Rute Akses Perjalanan
Jika rekan-rekan wisata ingin menikmati perjalanan menuju Lihaga, sobat bisa menggunakan kapal sebagai sarana transportasi. Biasanya, pengunjung akan datang dengan menaiki perahu dari Kampung Serei, Likupang, dengan jarak perjalanan sekitar 45 menit.
Jika rekan-rekan datang dari pusat kota Manado, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Lihaga memang agak lebih lama, yaitu sekitar 80 menit atau hampir 1,5 jam perjalanan. Namun, selama perjalanan tersebut, kalian akan menikmati pemandangan yang sangat indah.
Rekan-rekan memiliki dua pilihan kapal untuk menyeberang. Kapal pertama adalah speedboat dengan kapasitas yang lebih kecil. Sementara itu, untuk rombongan besar, kalian bisa menggunakan kapal besar yang dapat menampung hingga 40 orang.
Ada beberapa pihak yang menyarankan untuk menyewa kapal dari pemiliknya beberapa waktu sebelum keberangkatan wisata, karena ini lebih murah dan dianggap lebih aman. Namun, jika rekan-rekan memilih untuk menyewa kapal langsung di tempat keberangkatan, itu pun tidak masalah.
Harga sewa untuk kapal besar biasanya berkisar antara Rp1.000.000 hingga Rp1.200.000 per perjalanan. Namun, jika datang dalam rombongan besar, harga tersebut dapat dinegosiasikan kembali.
Sebelum menginjakkan kaki ke pasir pantai Lihaga, jangan lupa juga untuk mengelilingi daerah tersebut dengan perahu. Sobat akan mendapatkan gambaran penuh tentang keindahan pulau ini.
Daya Tarik Wisata
Liburan kalian akan dihiasi oleh perpaduan antara pasir pantai, area batu karang, dan ombak laut yang menenangkan. Pemandangan yang indah ini didukung oleh lingkungan yang terjaga kebersihannya, alami, dan memberikan kenyamanan. Tidak banyak sampah yang berserakan di sekitar kawasan Lihaga.
Sebagai wisatawan, sangat penting untuk menjaga kebersihan di lokasi liburan yang dikunjungi. Berbicara tentang kebersihan, Lihaga merupakan tetangga dari Pulau Gangga, sebuah pulau kecil yang dimiliki oleh Warga Negara Asing.
Karena mereka berdekatan, beberapa penduduk dari Pulau Gangga datang ke Lihaga untuk mencari nafkah. Mereka biasanya menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman khas pantai yang juga berasal dari Sulawesi Utara.
Kedatangan banyak wisatawan ke Pulau Lihaga memberikan peluang bagi para penduduk untuk meningkatkan penghasilan mereka, yang pada akhirnya juga berdampak positif bagi para pengunjung.
Jika kalian ingin mencicipi masakan khas wilayah Minut, Minahasa Utara, teman-teman bisa mengunjungi tempat ini. Di sini, kalian dapat menikmati beragam hidangan khas dari Sulawesi Utara.
Namun, agar bisa menikmati hidangan, seperti makanan laut dan hidangan lainnya, disarankan untuk menghubungi atau memesan terlebih dahulu kepada penjual. Karena tidak semua menu makanan selalu tersedia.
Saat berlibur di Sulawesi Utara, terutama di Pulau Lihaga, para traveler hanya perlu membayar biaya kontribusi kebersihan lingkungan sebesar Rp25.000 untuk setiap pengunjung. Harga ini tidak terlalu mahal, bukan?
Fasilitas pariwisata lainnya juga telah disediakan, termasuk fasilitas kamar mandi atau toilet. Situasinya memang cukup berbeda dengan daerah Jawa atau Sumatra. Di Pulau Lihaga, ketersediaan air bersih tidak terlalu melimpah.
Karena itu, untuk bisa membersihkan diri setelah bermain di pantai, diperlukan biaya sebesar Rp20.000 untuk membeli air bersih. Perlu diingat juga bahwa ketersediaan air bersih tidak selalu sama setiap waktu.
Wisatawan yang mengunjungi Pulau Lihaga biasanya membawa berbagai peralatan fotografi. Tentu saja, momen dan pemandangan indah ini tidak boleh dilewatkan begitu saja, bukan? Rugi sekali jika Anda tidak datang dan mengabadikan satu atau dua gambar, foto, atau video.
Berlibur di Pulau Lihaga, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah membawa sunblock karena kondisi matahari di sekitar pulau sangat terik dan bisa menyebabkan kulit terbakar. Penggunaan sunblock sangat penting bagi para pengunjung agar terlindungi dari sinar matahari yang menyengat.
Jika rencananya adalah mengadakan kegiatan menginap seperti camping, sebaiknya Anda mempersiapkan peralatan camping sendiri. Di sekitar lokasi wisata, belum disediakan persewaan peralatan camping ataupun warung makan yang menyediakan keperluan para pengunjung.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penjual makanan dan minuman biasanya berasal dari luar Pulau Lihaga, sehingga mereka tidak akan tinggal di tempat tersebut selama 24 jam. Namun, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena Anda masih tetap bisa menginap di pulau tersebut.
Tersedia bangunan yang terbuat dari kayu yang digunakan oleh pengunjung yang ingin menginap di Lihaga tanpa menggunakan tenda atau peralatan camping lainnya.
Apakah Anda sudah siap untuk berlibur? Semoga Anda menikmati liburan, teman-teman.