Taman Lampion Gardu Pandang Kaliurang di Jogja adalah salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Dengan nuansa yang berbeda dan unik, taman lampion ini menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dari objek wisata lainnya.
Namun, banyak yang bertanya-tanya tentang harga tiket masuk dan sampai kapan tiket tersebut berlaku untuk tahun 2023. Hampir setiap tahun, harga tiket masuk dan periode waktu penggunaannya selalu berbeda-beda.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui informasi terbaru mengenai tiket masuk Taman Lampion Gardu Pandang Kaliurang Jogja agar kamu dapat merencanakan kunjungan dengan lebih baik dan efektif.
Lokasi: Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582
Map: Klik Disini
HTM: Weekdays Rp.15.000, Weekend Rp.20.000
Buka Tutup: Weekdays 17.00 – 22.00 WIB, Weekend 17.00 – 23.00 WIB
Telepon: 0878 3988 7929, 0818 0425 4394
Kawasan Kaliurang yang terletak di lereng Gunung Merapi memang memiliki potensi besar sebagai kawasan wisata.
Sejak abad XIX, daerah ini dijadikan sebagai tempat peristirahatan oleh bangsa Belanda karena udaranya yang sejuk dan pemandangan yang memukau.
Potensi tersebut mendorong para investor untuk mendirikan beberapa tempat wisata di Kaliurang, lengkap dengan fasilitas pendukung seperti rumah makan dan restoran.
Namun, karena objek wisata di Kaliurang banyak dijumpai di tempat-tempat lain, daya tarik yang ditawarkan kurang begitu menggigit, sehingga kawasan Kaliurang tidak jauh berbeda dari masa-masa sebelumnya.
Namun, sejak tahun 2014, terjadi perubahan yang cukup signifikan, terutama dalam peningkatan jumlah pengunjung setelah diselenggarakannya Festival of Light di Gardu Pandang Kaliurang.
Dalam waktu 30-45 hari, ribuan pengunjung memenuhi satu titik untuk menyaksikan keindahan permainan cahaya.
Dampak dari penyelenggaraan Festival of Light tersebut sangat positif bagi perkembangan industri pariwisata di Kaliurang.
Penyelenggaraan Festival Cahaya di Kaliurang patut diapresiasi karena berhasil mendongkrak jumlah pengunjung tempat wisata lainnya di Kaliurang serta menambah jumlah tamu yang bermalam di tempat penginapan dan bersantap di rumah makan.
Festival tersebut merupakan ide kreatif yang memanfaatkan dan mengembangkan objek wisata yang sudah ada, sehingga memiliki daya tarik yang lebih besar dibanding sebelumnya.
Suksesnya penyelenggaraan Festival Cahaya di Kaliurang menjadi cermin bahwa potensi alam harus terus digali dan dikembangkan melalui ide-ide kreatif karena persaingan di dunia pariwisata semakin ketat.
Selayang Pandang
Kaliurang terletak di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY, dan berada di ketinggian 900 mdpl di sebelah selatan lereng Gunung Merapi.
Sejak abad ke-19, Kaliurang telah menjadi tempat peristirahatan para ahli geologi Belanda karena udaranya yang sejuk dengan suhu 20-25 derajat Celcius dan pemandangan yang mempesona.
Setelah Indonesia merdeka, Kaliurang menjadi tempat peristirahatan pejabat pemerintah, instansi, dan perusahaan sebelum akhirnya disewakan oleh masyarakat luas dan berkembang menjadi kawasan wisata dengan beberapa tempat wisata yang telah dibangun.
Untuk masuk ke Kaliurang, dikenakan biaya tiket masuk dan ongkos parkir yang terjangkau. Tempat wisata yang dapat dikunjungi di Kaliurang antara lain Museum Gunung Merapi, Tlogo Putri Kaliurang, Goa Jepang, Stonehenge, Bukit Klangon, Air Terjun Tlogo Muncar, dan Gardu Pandang Kaliurang yang menjadi hits dalam empat tahun terakhir.
Pada tahun 2014, Gardu Pandang yang awalnya hanya digunakan sebagai tempat melihat pemandangan alam di sekitar Gunung Merapi tiba-tiba menjadi populer seiring dengan diselenggarakannya Festival Tahunan bernama “Festival of Light” di Kaliurang.
Sejak saat itu, Gardu Pandang Kaliurang dikenal sebagai “Taman Lampion” Kaliurang karena selama festival, area Bukit Turgo yang mencakup sekitar 1 hektar dihiasi dengan jutaan lampu dan lampion yang menerangi seluruh kawasan.
Sekilas Tentang
Turgo Hill atau Bukit Turgo yang terletak di lokasi yang sama dengan Taman Lampion dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang berbeda.
Meskipun lokasinya sama, keduanya memberikan nuansa yang berbeda bagi para pengunjung.
Gardu Pandang yang dibangun di atas Bukit Turgo memungkinkan wisatawan untuk menikmati pemandangan alam yang indah di sekitar Gunung Merapi.
Sementara itu, kawasan sekitarnya dikelilingi oleh pepohonan hijau dan sering dikunjungi oleh kawanan monyet.
Selain itu, di sekitar area Turgo Hill juga tersedia berbagai macam fasilitas seperti permainan anak-anak, taman yang indah, gazebo untuk tempat beristirahat serta beberapa fasilitas umum seperti toilet, mushollah, dan area parkir yang luas.
Tidak ada biaya masuk yang dikenakan untuk mengunjungi Turgo Hill, hanya ada biaya parkir dan retribusi saat masuk ke kawasan Kaliurang.
Setiap tahun, kawasan Bukit Turgo yang diliputi oleh hijaunya pepohonan dan rerumputan tersebut mengalami perubahan menjadi sebuah istana cahaya yang memukau.
Keindahan kawasan tersebut semakin bertambah dengan adanya lampu LED dan lampion yang indah yang menghiasi area seluas kurang lebih 1 hektar.
Turgo Hill berganti nama menjadi Taman Lampion Kaliurang setelah mengalami perubahan bentuk dan wajah yang memukau, dan kini setiap tahun selalu menyedot puluhan ribu pengunjung dari seluruh Indonesia.
Namun, perubahan tersebut juga membawa konsekuensi pada sisi retribusi karena diperlukan biaya yang cukup besar untuk mempercantik area tersebut dengan berbagai jenis dan ukuran lampu serta lampion.
Biaya tersebut kemudian dikonversikan ke dalam harga tiket masuk (HTM) yang ditetapkan sebesar Rp15.000 pada hari biasa dan Rp20.000 pada hari libur.
Taman Lampion Kaliurang buka dari pukul 17.00 hingga 22.00 WIB pada hari biasa dan dari pukul 17.00 hingga 23.00 WIB pada akhir pekan.
Lokasi Gardu Pandang Kaliurang atau Taman Lampion Kaliurang terletak sekitar 23 km dari Kota Jogja dengan akses jalan yang mulus tanpa ada kerusakan sedikit pun.
Rute menuju ke lokasi sangat mudah diikuti, sehingga bahkan tanpa bantuan peta pun pengunjung tidak akan tersesat.
Untuk menuju ke tempat tersebut dari Kota Jogja, pengunjung dapat mengikuti jalur utama Kaliurang yang berada di sebelah barat Kompleks Universitas Gajah Mada dan terus lurus hingga menemukan Patung Udang.
Kemudian, pengunjung harus terus mengikuti jalan tersebut hingga tiba di Taman Kaliurang, lalu ambil jalan yang berbelok ke kanan dan ikuti terus hingga tiba di pertigaan.
Pada pertigaan tersebut, pengunjung harus tetap mengikuti jalan yang lurus hingga menemukan perempatan.
Setelah sampai di perempatan, ambil jalan yang berbelok ke kanan dan dalam waktu singkat, pengunjung sudah sampai di Taman Lampion Kaliurang.
Jika tujuan pengunjung adalah menikmati keindahan kawasan Gunung Merapi, pengunjung dapat datang kapan saja.
Namun, jika ingin menikmati keindahan permainan lampu dan lampion, pengunjung harus mengetahui jadwal pelaksanaan Festival of Light Kaliurang dan datang pada jam operasional yaitu antara pukul 17.00 hingga 22.00 WIB.
Gemerlap Cahaya
Menyajikan wisata cahaya dengan lampu LED dan lampion yang diatur secara artistik dan menarik memang bukan hal yang baru di Indonesia.
Hal serupa telah ada di Taman Sriwijaya Palembang, Jakarta, Riau, dan bahkan di Yogyakarta sendiri seperti Taman Pelangi Jogja yang terletak di Taman Monjali.
Namun, Taman Lampion Kaliurang memiliki sesuatu yang berbeda dari tempat wisata serupa lainnya.
Pertama, Taman Lampion Kaliurang hanya hadir pada waktu tertentu, yaitu saat Festival of Light (FOL) Kaliurang diadakan, sementara tempat wisata cahaya lain hadir setiap malam sepanjang tahun.
Kedua, pelaksanaan FOL di Taman Lampion Kaliurang sangatlah total, mulai dari dekorasi lampu dan lampion yang megah hingga pendukung acara yang sangat terlihat total.
FOL Kaliurang telah diadakan sebanyak empat kali dalam empat tahun terakhir, dengan tanggal dan bulan pelaksanaan yang berbeda-beda setiap tahunnya.
Pada FOL Kaliurang ke-3 yang berlangsung dari 8 Desember 2016 hingga 8 Januari 2023, sedangkan FOL ke-4 akan berlangsung dari 17 Juni hingga 31 Juli 2023.
Taman Lampion Kaliurang menawarkan panggung hiburan yang selalu terisi setiap harinya dengan berbagai pertunjukan, yang berbeda dengan taman cahaya lain yang hanya mengadakan pertunjukan pada akhir pekan.
Pertunjukan yang ditampilkan di Taman Lampion Kaliurang meliputi penampilan band indie, musik dari grup musik lokal, dan magician show.
Selain itu, pada penutupan FOL, artis-artis terkenal sering diundang untuk meramaikan suasana.
Selain itu, Taman Lampion Kaliurang juga menawarkan suasana yang lebih romantis dibandingkan dengan tempat wisata serupa di tempat lain.
Kawasan dataran tinggi yang dingin dengan udara yang terkadang diselimuti oleh kabut memberikan kesan romantis yang kental.
Hal ini membuat taman ini lebih diminati oleh pasangan muda yang ingin menikmati suasana romantis.
Namun, Taman Lampion Kaliurang juga menarik bagi keluarga dengan anak-anak karena beberapa ornamen yang dibentuk dari lampu LED dan lampion menarik perhatian anak-anak, seperti lampu yang dibentuk menyerupai dinosaurus, tokoh-tokoh superhero, binatang, bunga, pepohonan, ular naga, dan replika Candi Borobudur.
Taman Lampion Kaliurang memiliki nilai lebih yang membuat Festival of Light (FOL) selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung dari tahun ke tahun.
Jumlah pengunjung yang datang ke FOL selalu meningkat dari satu festival ke festival berikutnya.
Pada pelaksanaan pertama pada tahun 2014, jumlah pengunjung sebesar 55.367, meningkat menjadi 85.730 pada pelaksanaan kedua tahun 2015, dan pada pelaksanaan ketiga di tahun 2016, jumlahnya meningkat lagi menjadi 96.368.
Meningkatnya jumlah pengunjung disebabkan oleh informasi yang semakin tersebar luas tentang FOL Kaliurang dan kepuasan pengunjung yang telah datang sebelumnya.
Tema FOL yang selalu berubah setiap tahunnya membuat suasana yang dihadirkan tidak pernah membosankan.
Pada pelaksanaan tahun 2015, Taman Lampion Kaliurang mengambil tema “Jurrasic & Romantic Garden Lantern” dengan berbagai jenis dinosaurus, binatang, bunga, istana bercahaya, dan lain-lain.
Pada pelaksanaan ketiga di tahun 2016, tema yang diambil adalah “Dragon Castle” yang mengangkat nuansa oriental dengan lampu dan lampion yang bercirikan Negeri Tirai Bambu.
Sedangkan pada pelaksanaan FOL tahun 2023, Taman Lampion Kaliurang akan menghadirkan lampu dengan berbagai bentuk yang menarik seperti bunga mawar, tulip, tanaman gandum, dunia ikan, dan ornamen ala Timur Tengah.
Selain itu, pihak pengelola juga akan menampilkan Air Mancur Menari yang bertajuk “Spectacular Dancing Fountain”.
Pertunjukan “Spectacular Dancing Fountain” yang ditampilkan di Taman Lampion Kaliurang menggunakan teknologi water screen yang serupa dengan yang ada di Singapura.
Teknologi ini memungkinkan penonton untuk menyaksikan cuplikan video dari layar yang terbuat dari air dan menciptakan efek hologram.
Pertunjukan tersebut dapat dinikmati baik dari kejauhan maupun dalam jarak dekat, namun pengunjung yang ingin menyaksikan dalam jarak dekat perlu membawa payung karena percikan air mancur dapat membasahi pakaian mereka.
Selain itu, Taman Lampion Kaliurang juga menghadirkan permainan cahaya untuk menciptakan pemandangan yang unik, menarik, memukau, dan romantis seperti taman cahaya lainnya.
Pemandangan instagenic tersebut menarik untuk diabadikan dengan kamera dan menjadi aktifitas utama para pengunjung yang datang ke taman ini.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati hiburan yang disajikan di atas panggung, bermain di sejumlah wahana permainan, dan memilih kuliner khas Jogja dari sejumlah pedagang di sekitar area wisata.
Taman Lampion Kaliurang ditangani oleh PT Cikal Bintang Bangsa yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, sama seperti Taman Pelangi Jogja, Taman Pelangi Sriwijaya, dan dua taman pelangi lainnya yang ada di Jakarta dan Riau.
Harga Tiket Masuk
Taman Lampion Kaliurang menampilkan lampu-lampu yang lebih megah dan mewah dibandingkan dengan taman cahaya lainnya, sehingga pertunjukan yang ditampilkan di sana pun lebih spektakuler.
Harga tiket masuk Taman Lampion Kaliurang memang lebih mahal dibandingkan dengan taman cahaya lainnya, yaitu Rp25.000 saat weekdays dan Rp30.000 pada weekend.
Namun, harga tiket tersebut sebanding dengan suguhan yang diberikan dan suasana yang dihadirkan di taman ini.
Fasilitas Yang Ada
Meskipun harga tiket masuk yang dibebankan kepada pengunjung Taman Lampion Kaliurang tidak termasuk murah, tetapi tidak ada penambahan fasilitas umum yang disediakan.
Fasilitas umum yang tersedia di taman ini hanyalah area parkir, toilet, dan mushollah yang juga menjadi bagian dari Gardu Pandang Kaliurang.
Karena itu, antrean panjang kerap terjadi di depan toilet mengingat jumlah pengunjung yang datang pada Festival of Light meningkat puluhan kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.
Namun, terdapat perbedaan pada saat Festival of Light dibandingkan hari-hari biasa, yaitu banyaknya para pedagang yang menjual makanan dan minuman.
Kehadiran para pedagang musiman tersebut selain membantu wisatawan yang ingin menghilangkan rasa lapar dan dahaga, juga menambah nilai positif dari Festival of Light.
Terdapat berbagai jenis makanan khas Jogja yang dijual oleh para pedagang, seperti Geblek, Belalang Goreng, Jadah Tempe, Gatot, Yangko, Kue Adrem, Peyek Tumpuk, Nasi Tiwul, Cenil, serta lainnya dengan harga relatif murah, sekitar Rp.5.000 – Rp.15.000.
Selain itu, bagi pengunjung yang datang dari luar kota tidak perlu khawatir untuk mencari penginapan karena di kawasan Kaliurang terdapat banyak pilihan tempat menginap, mulai dari homestay, losmen, hotel hingga villa, dengan tarif bervariasi tergantung dari fasilitas yang tersedia.