Cara Kerja Digoxin: Mekanisme dan Efeknya pada Tubuh Manusia

Digoxin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit jantung. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kontraksi otot jantung dan menyeimbangkan irama jantung. Namun, bagaimana cara kerja digoxin tepatnya? Apa saja efeknya pada tubuh manusia? Simak penjelasannya di bawah ini.

Mekanisme Kerja Digoxin

Untuk memahami cara kerja digoxin, kita perlu mengerti terlebih dahulu bagaimana otot jantung berkontraksi. Otot jantung berkontraksi karena adanya impuls listrik yang dihasilkan oleh nodus sinoatrial (SA node) di atrium kanan. Impuls ini akan menyebar ke seluruh jantung melalui serabut konduksi dan menyebabkan kontraksi otot jantung.

Namun, jika impuls tersebut dihambat atau terganggu, maka ritme jantung menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti. Inilah yang sering terjadi pada penderita penyakit jantung tertentu.

Nah, digoxin bekerja dengan cara menghambat ion natrium-kalium ATP-ase, yaitu enzim yang berfungsi memompa natrium keluar dan kalium masuk ke dalam sel. Dengan demikian, kadar natrium di dalam sel meningkat dan kadar kalium menurun, sehingga ion kalsium masuk ke dalam sel dengan lebih banyak.

Ion kalsium inilah yang bertanggung jawab atas kontraksi otot jantung. Dengan meningkatkan konsentrasi ion kalsium di dalam sel, terjadi peningkatan kontraksi otot jantung dan pengurangan frekuensi kontraksi.

Selain itu, digoxin juga dapat menghambat impuls listrik di nodus AV (atrioventrikuler) yang menghubungkan atrium dan ventrikel. Hal ini dapat mencegah timbulnya aritmia atau gangguan irama jantung.

Indikasi Penggunaan Digoxin

Sebagaimana disebutkan di awal, digoxin digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit jantung, antara lain:

1. Atrial fibrilasi:
Atrial fibrilasi adalah kondisi di mana irama detak jantung tidak teratur dan abnormal. Digoxin dapat membantu mengurangi frekuensi detak jantung dan meningkatkan kemampuan kontraksi otot jantung.

2. Fibrilasi atrium:
Fibrilasi atrium adalah kondisi di mana terjadi denyut detak tidak teratur dan cepat pada atrium. Digoxin dapat membantu mengurangi denyut jantung dan mencegah terjadinya kegagalan jantung.

3. Gagal jantung:
Gagal jantung adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Digoxin dapat membantu meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa darah.

Bagaimana Cara Mengonsumsi Digoxin?

Digoxin umumnya dikonsumsi secara oral, yaitu dengan menelan tablet atau kapsul obat. Dosis digoxin tergantung pada kondisi medis pasien dan harus dikonsultasikan dengan dokter.

Perlu diingat bahwa digoxin adalah obat yang harus dikonsumsi dengan hati-hati karena overdosis dapat menyebabkan gejala yang serius, seperti mual, muntah, detak jantung lambat atau cepat, kebingungan, dan bahkan kematian.

Oleh karena itu, pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter dan menjaga dosis yang diberikan. Juga, jangan lupa untuk memberi tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki riwayat alergi terhadap obat tertentu.

Efek Samping Digoxin

Digoxin, seperti obat yang lain, dapat menyebabkan efek samping pada tubuh manusia. Beberapa efek samping yang paling umum adalah:

1. Berkurangnya nafsu makan.
2. Mual dan muntah.
3. Diare atau sembelit.
4. Sakit kepala.
5. Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau kabur.
6. Detak jantung yang tidak teratur atau cepat.

Jika Anda mengalami efek samping yang tidak nyaman atau mengkhawatirkan setelah mengonsumsi digoxin, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

Digoxin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit jantung. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kontraksi otot jantung dan menyeimbangkan irama jantung.

Namun, karena digoxin dapat menyebabkan efek samping yang serius, pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter dan menjaga dosis yang diberikan. Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang mengkhawatirkan.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!