Memahami Bagaimana Narkoba Mempengaruhi Cara Kerja Sistem Saraf Pusat (SSP)

Memahami Bagaimana Narkoba Mempengaruhi Cara Kerja Sistem Saraf Pusat (SSP)

Sistem Saraf Pusat (SSP) merupakan sistem yang sangat kompleks dan sensitif di dalam tubuh manusia. Fungsinya sangat vital karena sistem ini menjadi pusat pengendalian seluruh fungsi tubuh, seperti pergerakan tubuh, pencernaan, pernafasan, penglihatan, pendengaran, dan sebagainya.

Namun, terdapat satu hal yang sangat meresahkan tentang SSP. Hal ini adalah bagaimana narkoba mempengaruhi atau merusak SSP. Narkoba merupakan zat-zat psikoaktif yang berasal dari bahan alam atau sintetik, dan mampu mempengaruhi kinerja SSP.

Di bawah ini, kami akan membahas tentang bagaimana narkoba mempengaruhi cara kerja SSP dan salah satu zat narkoba yang paling umum digunakan, yaitu kokain.

Cara Kerja Sistem Saraf Pusat

SSP terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (surai saraf). SSP terdiri dari sel-sel saraf (neuron), yang saling terhubung dan bertanggung jawab dalam mengirimkan sinyal atau impuls antar sel.

Setiap neuron terdiri dari badan sel (soma), dendrit, dan akson. Dendrit berfungsi dalam menerima sinyal dari neuron lain, sedangkan akson berfungsi dalam mengirim sinyal keluar dari neuron.

Dalam SSP, sinyal yang diterima dari neuron lain dikumpulkan di badan sel dan diproses di dalam otak. Oleh karena itu, otak sangat penting dalam mengatur seluruh fungsi tubuh.

Cara Kerja Kokain

Kokain merupakan zat narkoba yang sangat dikenal dan digunakan secara luas. Dalam tubuh manusia, kokain berinteraksi dengan SSP dan mampu memengaruhi cara kerjanya. Cara kerja kokain dalam SSP adalah dengan menghalangi pemindahan neurotransmitter dopamine dari sel saraf satu ke sel saraf lainnya.

Dopamine adalah neurotransmitter yang memainkan peran sangat penting dalam mengarahkan pergerakan tubuh, motivasi, dan emosional. Ketika kokain dihisap ke dalam tubuh, zat itu langsung teredam di dalam sistem saraf kita.

Setelah dihisap masuk ke dalam saluran darah, kokain akan menuju ke otak, menyebabkan peningkatan kadar dopamine pada sel-sel saraf tertentu. Dalam jangka pendek, efek dari kokain yang menaikkan kadar dopamine ini dapat menyebabkan peningkatan semangat, keceriaan, dan euforia.

Namun, akibat rasa euforia yang dihasilkan bukan jaminan hanya sekali mencobanya, namun menjadi kecanduan dan keinginan untuk mencobanya kembali.

Bagaimana Kokain Mempengaruhi Cara Kerja SSP

Kokain dapat memengaruhi cara kerja SSP dengan memblokir pemindahan kadar dopamine dari sel saraf satu ke sel saraf lainnya. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar dopamine dalam otak dan akhirnya mengganggu homeostasis (keseimbangan) pada sel-sel saraf dalam SSP.

Efek dari peningkatan kadar dopamine pada sel-sel saraf ini adalah perubahan dalam mode dan pola aktivitas SSP yang dapat menyebabkan efek psikoaktif dari kokain. Seiring waktu, penyalahgunaan kokain dapat mengubah struktur dan fungsionalitas SSP.

Penyalahgunaan kokain dapat menyebabkan hilangnya neuron (kematian neuron), penurunan metabolisme sel saraf, dan perubahan dalam hubungan antara neuron. Hal ini menyebabkan perubahan yang mempengaruhi fungsi SSP secara keseluruhan, termasuk kemampuan SSP dalam mengatur dan mengendalikan seluruh fungsi tubuh.

Kesimpulan

Penyalahgunaan kokain dan jenis narkoba lainnya sangat merusak SSP. Kokain mempengaruhi SSP dengan mengganggu homeostasis pada sel-sel saraf dalam otak dan akhirnya mengganggu pengaturan fungsi tubuh secara keseluruhan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menyalahgunakan narkoba atau membiarkan orang lain melakukan itu. Melindungi SSP adalah hal yang harus diprioritaskan, dan penyalahgunaan narkoba hanya akan menyebabkan bahaya pada tubuh dan menyebabkan kerugian pada masa mendatang.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!