Halo Gan, Sedang mencari info tentang cara membuat kompos dirumah? tepat sekali membuka website ini. Simak tulisan ini untuk mendapatkan informasi selengkapnya tentang cara pembuatan kompos dan jenis-jenis komposter.
Mengompos ini menjadi salah satu cara mengolah dan memanfaatkan sisa sampah organik di rumah agar sampah tersebut tidak berakhir di TPA. Di TPA ini berbagai macam sampah akan berkumpul menjadi satu dimana hal ini tidak bagus untuk kesehatan, lingkungan dan juga bumi kita.
Karena alasan tersebutlah penting sekali bagi masyarakat untuk paham jenis komposter dan cara pembuatannya. Komposter adalah metode pengolahan sampah organik menjadi kompos yang kemudian bisa dijadikan sebagai pupuk dengan menggunakan berbagai macam bahan.
Manfaat Mengompos
Yang sangat disayangkan adalah banyak orang yang tidak paham bagaimana cara mengompos dengan baik dan benar, bahkan menganggapnya sebagai hal merepotkan. Padahal banyak sekali manfaat kompos yang bisa didapatkan dibandingkan dengan membuang sampah organik tersebut. Tidak semua sampah organik bisa terurai, dengan membiarkannya menumpuk akan menghasilkan gas metan yang membahayakan bagi bumi kita karena menyebabkan pemanasan global.
Riset yang telah dilakukan oleh Princeton University menyebutkan bahwa gas metan ini bahayanya 30 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan karbondioksida. Dengan mengompos ini mampu mencegah dan mengurangi sampah di TPA yang mana memiliki potensi dalam menghasilkan gas metan. Tidak hanya itu saja dengan mengompos ini akan mampu menyelamatkan bumi dan menjaga nutrisi tanpa yang ada di sekitar Anda.
Tentu Anda sudah tahu apa yang akan terjadi jika pemanasan global semakin parah? Ya, es di kutub akan mencair dan menyebabkan volume air di laut menjadi meningkat. Anda bisa membayangkan jika sampai semua es di kutub mencair semua, hal tersebut yang harus dihindari atau dicegah oleh semua umat manusia di bumi ini. Pemanasan global juga memicu kekeringan, hasil pertanian menurun, dan juga bisa menciptakan penyakit yang mematikan.
Bahan-Bahan Pembuatan Kompos
Pada dasarnya sampah untuk kompos dibedakan menjadi tiga yaitu coklat, hijau dan tidak boleh. Selain sampah tersebut bahan lainnya yang dibutuhkan adalah air dan oksigen. Sampah coklat menghasilkan karbon, sedangkan sampah hijau menghasilkan nitrogen. Perbandingan untuk sampah hijau dan coklat ini 3:1. Jika komposisinya tidak seimbang maka prosesnya akan lama dan tidak sesuai yang diinginkan.
Sampah coklat daun kering, serbuk gergaji, serutan kayu, limbah kertas, kulit jagung, tangkai sayuran, dan jerami. limbah rumah tangga berupa sayuran, buah, daun atau rumput segar, kulit telur, teh dan kopi. Untuk pupuk kandang ini juga masuk ke dalam sampah hijau.
Sampah yang tidak boleh ini tidak bisa dicampurkan karena akan merugikan proses penguraian. Proses penguraian akan lebih lama dan menyebabkan belatung sehingga kompos Anda justru berbau busuk. Kotoran anjing dan juga kucing tidak boleh dimasukkan karena membawa penyakit, sedangkan tanaman gulma akan merugikan tanaman Anda.
Jenis-jenis Komposter yang bisa dipakai
Komposter adalah alat pengurai sampah yang harus tersedia di rumah tangga karena sampah organik ini dihasilkan setiap hari. Dengan teknik pengomposan yang tepat ini akan membuat jumlah sampah di TPA menjadi berkurang drastis. Hanya saja diperlukan sosialisasi yang tepat agar masyarakat semakin termotivasi untuk melakukan pengomposan tersebut.
Anda bisa menggunakan alat komposter sederhana untuk membantu proses pengomposan Anda. Ada jenis-jenis komposter yang bisa Anda jadikan sebagai pilihan untuk pengomposan di lahan terbatas seperti berikut ini:
- Gerabah atau Komposter Pot
Prinsip komposter gerabah merupakan komposter dengan kearifan lokal Indonesia. Gerabah ini memiliki sifat bernapas yang mana membuat sirkulasi udara menjadi lebih baik dibandingkan dengan penggunaan plastik. Komposter gerabah ini bisa dipanen saat telah penuh.
Caranya sendiri cukup mudah dimana Anda menyediakan pot atau gerabah dengan ukuran yang besar kemudian dilubangi bagian bawahnya. Setelah itu Anda bisa menaruh serutan kayu, serbuk gergaji atau sekam sebagai alas.
Anda bisa menaburkan sedikit tanah kemudian Anda bisa memasukkan sampah organik, tutup dengan tanah yang lembab dan telah disiram dengan gula jawa atau cucian beras agar mikroorganisme pengurai menjadi aktif. Tutup bagian atas dengan daun kering agar proses fermentasi bisa berjalan dengan baik.
- Takakura
Takakura merupakan teknik komposter yang dikembangkan oleh Koji Takakura yaitu ahli kimia terapan berasal dari Himeji Institute of Technology Jepang. Yang unik dari Takakura komposter adalah menggunakan keranjang cucian bekas yang berlubang-lubang dan juga dilapisi oleh kardus bekas. Bahan-bahan komposter ini adalah sampah hijau, sampah coklat, dan tanah yang disusun sedemikian rupa.
Cara penyusunannya pun harus diperhatikan dengan baik. Di bawah susunan ada bantal sekam, setelah itu kompos jadi, bagian atasnya adalah sampah organik, atasnya lapisan kardus, atasnya adalah bantal sekam atas, atasnya keranjang sampah plastik.
Jika susunan telah siap Anda bisa menutupnya dengan kain hitam berpori kemudian baru dilapisi dengan penutup keranjang sampah. Yang harus diketahui adalah sampah ini tidak bisa dicampurkan sehingga harus benar-benar dipisah dari sampah hijau, sampah coklat, dan sebagainya.
- Worm Bin
contoh worm binSalah satu jenis komposter yang bisa dimanfaatkan adalah Worm Bin. Jika Anda menginginkan komposter yang mana bisa ramah di lingkungan dalam rumah maka komposter ini bisa Anda jadikan sebagai pilihan. Sesuai dengan jenisnya, komposter ini menggunakan cacing sebagai media untuk pengurainya. Anda bisa menggunakan kotak plastik dilengkapi dengan tutup untuk membuat komposter worm bin ini.
- Biopori
Selanjutnya adalah komposter Biopori. Lubang Biopori ini letaknya ada di dalam tanah. Jenis komposter ini mampu menampung semua jenis material organik termasuk sisa organik basah yang berlemak dan juga berminyak seperti sisa tulang. Pembuatan biopori menggunakan pipa paralon yang mana diameternya 10 cm. Setelah itu dilubangi kecil-kecil kemudian dimasukkan secara vertikal ke dalam tanah.
- Komposter drum atau kontainer
Jenis komposter yang sering digunakan adalah komposter drum atau kontainer. Komposter ini menggunakan drum atau plastik bekas dengan melubangi pada bagian bawahnya. Tujuannya adalah untuk bisa mendapatkan sirkulasi udara atau aerob. Anda yang memiliki lahan sempit ini bisa menggunakan komposter ini karena tidak banyak memakan tempat, bahkan yang menarik adalah komposter ini bisa diletakkan di dapur Anda.
Cara pembuatannya sangat mudah dimana Anda memerlukan bahan pembuatan komposter berupa drum atau wadah lainnya untuk menampung kompos Anda. Bisa besar atau kecil sesuka Anda. Lubangi pada bagian bawahnya tujuannya untuk memungkinkan ruang untuk tumpahan. Anda membutuhkan tanah secukupnya dan koran bekas yang telah dirobek-robek.
Anda tinggal meletakkannya di lokasi yang Anda butuhkan kemudian tutupi dengan koran setelah itu taruh sampah di atasnya. Anda bisa menambah sampah di atasnya dan lapisan tanah sedalam 4 inci kemudian tambahkan koran.
Prinsip Dasar Pembuatan Kompos
Setelah Anda mengenal macam-macam komposter, hal yang penting untuk Anda perhatikan selanjutnya adalah prinsip dasar dari komposter tersebut. Prinsip dasar semua komposter adalah sama, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ambil:
- Siapkan bahan
Anda bisa menyiapkan bahannya bisa berupa sampah coklat, hijau dan juga tanah. Anda bisa menambahkannya dengan air cucian beras dan bioaktivator untuk mempercepat penguraian. Silahkan pilih alat dan bahan sesuai komposter yang dipilih.
- Langkah kedua
Hal yang bisa Anda lakukan selanjutnya adalah memberikan lubang pada bagian bawah media yang Anda gunakan tersebut. Perbandingannya adalah 1:1. Untuk sampah organik ada baiknya jika dicincang terlebih dahulu, campurkan dengan pupuk kompos dimana perbandingannya 1:1. Anda juga bisa menambahkannya dengan tanah untuk memudahkan prosesnya.
- Ketiga
Langkah ketiga yang bisa dilakukan adalah memasukkan semua campuran ke dalam bak kompos. Kotoran ternak atau sapi juga bisa dimasukkan, setelah itu siramkan dengan gula merah dan juga bekas cucian beras, kemudian tutup rapat agar proses penguraian bisa cepat terjadi. Silakan aduk setiap minggu, minggu pertama dan kedua mikroba akan mulai mengurai sampah. Suhu sampah akan meningkat 40 derajat celcius.
- Langkah terakhir
Kompos yang jadi warnanya akan kehitaman dan tidak akan ada bau sampah di minggu keempat sampai keenam. Anda bisa mulai memisahkannya dengan ayakan. Pupuk kompos yang kasar ini bisa Anda campurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator.
Cara Penggunaan Pupuk Kompos yang Sudah Jadi
Ada banyak yang bertanya bagaimana cara menggunakan pupuk kompos yang telah siap dipanen. Caranya penggunaannya sangat mudah dimana pupuk kompos yang telah siap dipanen ini dikeringkan kemudian diayak sampai benar-benar halus. Pupuk ini bisa Anda aplikasikan ke semua jenis tanaman sehingga Anda lebih hemat karena tidak perlu membeli pupuk kembali. Jika tidak memiliki tanaman Anda bisa memberikan pupuk ini ke lingkungan sekitar Anda.
Masalah Umum Komposter
Masalah yang sering terjadi pada komposter adalah muncul belatung. Munculnya belatung pada komposter ini disebabkan oleh sampah organik yang basah sehingga pencampuran dan juga pemisahan sampah ini harus benar-benar tepat. Tidak hanya itu saja, masih banyak masalah yang bisa terjadi pada komposter seperti berikut ini:
- Bau busuk dimana hal ini disebabkan oleh banyak unsur nitrogen. Cara mengatasinya Anda bisa menambahkan sampah coklat dan membuka komposter agar tidak kekurangan oksigen.
- Menggumpal, disebabkan oleh terlalu lembab. Anda bisa menambahkan sampah coklat dan membuka komposter, kemudian aduk.
- Lembab tapi tidak hangat dimana disebabkan oleh kurang sampah hijau dan Anda bisa menambahkannya.
- Bau tengik atau telur busuk. Hal ini disebabkan oleh kurang oksigen. Anda bisa mengatasinya dengan menambahkan sampah coklat, membuka komposter, kemudian aduk.
- Terlalu kering. Anda bisa menambahkan air dan juga sampah hijau. Penyebabnya adalah kurang air dan terlalu banyak sampah
Komposter adalah metode penguraian dan pengelolaan sampah organik yang tepat dan penting untuk disosialisasikan ke masyarakat yang lebih luas, semoga informasi ini bermanfaat.