Apa yang dimaksud dengan FOOD GATHERING dan FOOD PRODUCING adalah dua cara manusia purba dalam mempertahankan hidupnya. Food Gathering artinya masa MENGUMPULKAN MAKANAN, adapun FOOD PRODUCING adalah masa di mana manusia purba mulai BERCOCOK TANAM sehingga mampu memproduksi sendiri makanannya.
Kehidupan masyarakat praaksara mengalami fase food gathering dan food producing. Food gathering adalah masa di mana manusia purba mempertahankan hidupnya dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan atau meramu. Sedangkan food producing adalah corak kehidupan manusia praaksara yang artinya memproduksi makanan dengan cara beternak dan bercocok tanam. Lantas, apa perbedaan food gathering dan food producing pada zaman prasejarah?
Apa itu Food gathering
Sama seperti kita manusia modern, manusia purba juga melakukan sejumlah usaha untuk mempertahankan hidupnya. Food Gathering merupakan masa di mana manusia purba mempertahankan hidupnya dengan mengumpulan makanan, berburu dan belum kenal cocok tanam. Ciri masa ini mereka nomaden atau berpindah-pindah. food gathering adalah kegiatan mengumpulmakanan dengan cara berburu di hutan dan sungai dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Biasanya, mereka hidup di dekat sungai atau danau, di mana hewan buruannya mencari minum. Hewan yang diburu saat itu adalah babi, kerbau, banteng, rusa, monyet, ikan, dan masih banyak lainnya. Perburuan dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari laki-laki, dan hasilnya dibagi untuk keluarga mereka.
Teknologi yang dikuasai masa food gathering masih sangat rendah, di mana hampir semua alat yang digunakan bentuknya begitu sederhana. Untuk menangkap hewan buruan, manusia purba menggunakan alat-alat dari kayu dan tulang, memasang jebakan, serta menggiring hewan ke arah jurang yang terjal. Sementara itu, kegiatan meramu atau mengumpulkan makanan dilakukan oleh perempuan.
Makanan yang dikumpulkan berupa umbi-umbian seperti keladi, buah-buahan, biji-bijian, dan daun-daunan. Peran perempuan sangat penting dalam memilih tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan dan membimbing anak-anak dalam meramu.
Apa itu Food Producing?
Pada masa FOOD PRODUCING, manusia purba mulai belajar bercocok tanam sehingga selain berburu mereka sudah cara lain memperoleh makanan. Pada masa food producing ini, manusia purba mulai belajar hidup menetap tak lagi nomaden.
Dalam perkembangannya, manusia purba mengalami transisi dari food gathering ke food producing. Perubahan dari food gathering ke food producing terjadi pada Zaman Neolitikum. Periode ini disebut sebagai Revolusi Neolitik karena dianggap sebagai periode revolusi besar-besaran dalam peradaban manusia, di mana terjadi perubahan yang mendalam dan meluas dalam seluruh penghidupan manusia.
Pada masa food producing, manusia purba dapat memproduksi makanan sendiri dengan cara beternak dan bercocok tanam. Oleh karena itu, masyarakatnya mulai meninggalkan hidup nomaden untuk tinggal menetap. Namun pada awalnya, praktik bercocok tanam masih dilakukan dengan amat sederhana dan berpindah-pindah menurut keadaan kesuburan tanah. Setelah tanah pertanian dianggap tidak subur lagi, mereka akan berpindah untuk mencari lahan baru.
Tanaman yang dibiakkan pada masa ini misalnya adalah keladi, ubi, sukun, pisang, gandum, padi, kentang, jagung, kedelai, dan beberapa jenis buah-buahan. Di sisi lain, masyarakatnya juga telah mengenal teknik penjinakan hewan dan bertukar barang.
Hewan-hewan seperti anjing, babi, kerbau, kuda, dan jenis-jenis unggas akan dipelihara untuk persediaan makanan dan keperluan pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia prasejarah pada periode ini kerap menukar hasil bercocok tanam mereka.
Perbedaan Food Gathering Dengan Food Producing
Food gathering berbeda dengan kehidupan food producing. Pada zaman, food gathering kehidupan manusia untuk berburu untuk mengkonsumsi makanan tersebut. Namun, food producing adalah kehidupan manusia untuk mengusahakan setiap sumber kekayaan alam yang ada. Manusia mengolah tumbuhan dan hewan. Kemudian juga pada masa ini manusia mengusahakan alam dengan cara bercocok tanam, membersihkan hutan dan kemudian menanam bibit – bibit tanaman tersebut akan di tanam di daerah yang memiliki tanah yang subur.
Misal tanah sudah tidak subur lagi maka mereka akan membersihkan hutan kembali kemudian berpindah tempat untuk mencari tanah yang lebih subur untuk menanam lagi tanaman – tanaman. Para manusia jaman purba dengan kegiatan food producing mulai memikirkan bagaimana untuk kelangsungan hidupnya dan keturunannya kedepan, maka dari itu manusia pada masa food producing mulai menerapkan bercocok tanam pada lingkungan persawahan dan mereka hidup menetap. Inilah titik awal kemajuan yang mempengaruhi kehidupan manusia.
Food gathering berbeda dengan kehidupan food producing. Pada zaman, food gathering kehidupan manusia untuk berburu untuk mengkonsumsi makanan tersebut. Namun, food producing adalah kehidupan manusia untuk mengusahakan setiap sumber kekayaan alam yang ada. Manusia mengolah tumbuhan dan hewan. Kemudian juga pada masa ini manusia mengusahakan alam dengan cara bercocok tanam, membersihkan hutan dan kemudian menanam bibit – bibit tanaman tersebut akan di tanam di daerah yang memiliki tanah yang subur.
Dengan demikian, perbedaan kehidupan ekonomi food gathering dan food producing terletak pada bagaimana cara memperoleh makanan.