Cara Kerja Routing Statis: Pengertian dan Panduan Praktis
Jika Anda sering berkecimpung di dunia jaringan komputer, pasti sudah sering mendengar istilah routing. Routing sendiri merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh jaringan komputer agar data dapat dikirimkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Di sini, routing statis memainkan peranan penting sebagai salah satu jenis routing yang juga sering digunakan oleh administrator jaringan.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai cara kerja routing statis lengkap dengan pengertian dan panduan praktisnya. Simak ulasan berikut ini.
Pengertian Routing Statis
Routing statis merupakan jenis routing yang dapat didefinisikan secara manual oleh administrator jaringan. Pada routing ini, administrator akan menentukan jalur yang harus dilewati oleh data agar dapat sampai ke tujuan secara tepat. Routing statis biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan yang mempunyai hubungan yang terbatas, atau beberapa komputer dengan cara yang spesifik.
Jika dibandingkan dengan routing dinamis yang memperhitungkan traffic pada jaringan, routing statis dikategorikan lebih sederhana karena memperhitungkan alur jalan data secara manual. Routing statis seringkali digunakan pada jaringan yang static atau masih belum terlalu rumit.
Cara Kerja Routing Statis
Cara kerja routing statis lebih sederhana dibandingkan dengan routing dinamis. Routing statis bekerja dengan menggunakan tabel routing yang terpisah dan diatur secara manual oleh administrator jaringan. Di dalam tabel routing ini, administrator dapat memasukkan route dan jalur mana yang harus dilewati oleh traffic.
Ketika traffic datang dan harus melalui router, router akan menggunakan tabel routing tersebut untuk melihat jalur mana yang digunakan untuk mengirimkan paket data. Kemudian, router akan mencocokan tujuan jaringan pada tabel routing dengan tujuan jaringan dari paket data yang datang. Router akan mengirimkan paket data ke hop berikutnya dalam jalur yang tepat hingga sampai pada tujuan.
Untuk dapat melakukan konfigurasi dalam routing statis, administrator jaringan harus melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Membuat tabel routing: Pertama-tama, administrator harus membuat tabel routing untuk menyimpan informasi jalur yang dibuat secara manual.
2. Menambahkan route: Setelah tabel routing dibuat, administrator harus menambahkan route yang dituju dari sumber ke tujuan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan route secara manual atau menggunakan alat bantu seperti perangkat lunak manajemen jaringan.
3. Memilih jalur: Administrator juga harus menentukan jalur yang akan digunakan untuk mengirim data dari sumber ke tujuan. Hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, karena kesalahan dalam penentuan jalur dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan dalam pengiriman.
4. Mengkonfigurasi router: Untuk mengkonfigurasi router, administrator harus melakukan langkah-langkah berikut:
– Masuk ke Program Command Line Interface (CLI).
– Mengirimkan perintah ke router.
– Menyalin konfigurasi router ke startup-config.
– Melakukan pengecekan konfigurasi router.
Keuntungan dan Kerugian Routing Statis
Sebelum menggunakan routing statis, penting untuk mengetahui keuntungan dan kerugian yang harus diperhatikan dalam penggunaan routing statis di jaringan. Dalam hal ini, berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian routing statis.
Keuntungan Routing Statis
1. Keamanan: Routing statis memungkinkan administrator jaringan untuk memiliki kontrol yang lebih besar atas jaringan pengiriman data. Dengan membatasi routing yang tersedia, administrator jaringan dapat memastikan bahwa hanya traffic yang sah yang dapat terkirim.
2. Kinerja: Routing statis dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan dengan menghindari penambahan proses routing dinamis yang memerlukan sumber daya tambahan dari jaringan.
3. Mudah dikonfigurasi: Konfigurasi routing statis tergolong mudah karena tidak memerlukan banyak perangkat lunak atau perangkat keras dalam pengaturannya.
Kerugian Routing Statis
1. Tidak fleksibel: Routing statis memiliki batasan dalam melakukan pengiriman data karena administrator jaringan harus memasukkan route secara manual.
2. Memerlukan administrasi lebih lanjut: Administrator jaringan harus memeriksa route secara berkala dan memperbarui jalur yang diperlukan dengan memasukkan route baru.
3. Tidak dapat menangani masalah routing yang kompleks: Pada jaringan yang kompleks, routing statis sulit digunakan karena memerlukan pengaturan route yang begitu banyak.
Kesimpulan
Sekarang Anda sudah mengetahui pengertian, cara kerja, keuntungan, dan kerugian routing statis. Routing statis memungkinkan administrator jaringan untuk mengatur jalur secara manual, membuat jaringan lebih aman, dan mempercepat kinerja dengan sedikit menggunakan sumber daya jaringan.
Namun, routing statis memiliki beberapa batasan dalam melakukan pengiriman data, tidak fleksibel, memerlukan administrasi lebih lanjut, dan tidak dapat menangani masalah routing yang kompleks. Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan jaringan untuk memilih jenis routing yang tepat. Jangan lupa untuk melakukan pengecekan route secara berkala agar jaringan tetap aman dan lancar.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik tentang jaringan komputer lainnya!