Cara Kerja Vaksin Polio: Mengenal Proses Imunisasi dan Perlindungan dari Penyakit

Bagi orang dewasa, penyakit polio mungkin tidak lagi menjadi perhatian utama. Namun bagi anak-anak, penyakit ini masih menjadi ancaman yang sangat serius. Polio dapat menyebabkan cacat permanen dan bahkan menjadi fatal jika tidak diobati dengan cepat. Namun, dengan vaksinasi polio, anak-anak dapat terlindungi dari penyakit ini.

Apa Itu Vaksin Polio?

Vaksin polio adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit polio. Vaksin ini terdiri dari virus yang dilemahkan atau mati yang memicu respons imun dalam tubuh. Setelah menerima vaksin, sistem kekebalan tubuh anak akan belajar untuk mengenali dan melawan virus polio jika mereka terpapar di masa depan.

Cara Kerja Vaksin Polio

Vaksin polio diberikan melalui suntikan atau mulut. Ada tiga jenis vaksin polio yang tersedia, yaitu vaksin polio inactivated (IPV), vaksin polio oral (OPV), dan vaksin polio dikombinasikan. Setiap jenis vaksin memiliki cara kerja yang agak berbeda.

Vaksin polio inactivated (IPV) adalah vaksin polio yang mengandung virus polio yang telah diinaktifkan atau tidak aktif. Ketika vaksin ini diberikan melalui suntikan, sistem kekebalan tubuh anak akan memproduksi antibodi untuk melawan virus polio yang tidak aktif. Antibodi ini akan melindungi anak dari infeksi jika mereka terpapar virus polio di masa depan.

Vaksin polio oral (OPV) adalah vaksin polio yang mengandung virus polio yang dilemahkan. Ketika vaksin ini diberikan melalui mulut, virus polio yang dilemahkan akan memicu respons imun dalam sistem kekebalan tubuh anak. Virus polio yang dilemahkan dalam vaksin OPV tidak dapat menyebabkan penyakit polio aktif. Namun, virus polio yang dilemahkan dalam vaksin OPV masih dapat menyebar ke orang lain dalam tinja, yang dapat menyebabkan penyakit polio pada orang yang tidak divaksinasi atau orang yang sistem kekebalannya lemah.

Vaksin polio dikombinasikan adalah vaksin yang mengandung vaksin polio IPV dan vaksin lain seperti vaksin DPT atau vaksin hepatitis B. Vaksin polio dikombinasikan memungkinkan untuk memberikan banyak vaksin dalam satu suntikan, sehingga meminimalkan jumlah suntikan yang diperlukan anak.

Perlindungan dari Penyakit Polio

Vaksin polio sangat efektif dalam mencegah penyakit polio. Setelah dua dosis vaksin polio pertama diberikan, lebih dari 90% anak-anak akan terlindungi dari polio. Setelah tiga dosis, hampir semua anak-anak akan terlindungi dari polio. Namun, vaksin polio bukanlah perlindungan yang sempurna. Beberapa orang masih dapat terjangkit penyakit polio meskipun telah divaksinasi. Ini disebut kasus kelainan berkaitan dengan vaksin polio atau VAPP (vaccine-associated paralytic poliomyelitis).

VAPP terjadi sangat jarang, hanya sekitar satu kasus per 2,7 juta dosis vaksin polio yang diberikan. Namun, efek samping yang lebih umum seperti demam, kemerahan atau nyeri di tempat suntikan, kelelahan, dan sakit kepala mungkin terjadi setelah vaksin polio.

Kesimpulan

Polio adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kerusakan yang permanen atau bahkan fatal pada anak-anak. Namun, vaksin polio sangat efektif dalam mencegah penyakit ini. Cara kerja vaksin polio adalah dengan memicu respons imun dalam sistem kekebalan tubuh anak melawan virus polio. Ada tiga jenis vaksin polio yang tersedia, yaitu vaksin injeksi IPV, vaksin oral OPV, dan vaksin kombinasi. Meskipun efek samping seperti demam, kemerahan atau nyeri di tempat suntikan, kelelahan, dan sakit kepala dapat terjadi setelah vaksin polio, manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya. Jadi, pastikan anak Anda divaksinasi dengan vaksin polio untuk melindunginya dari penyakit ini.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya

Terima kasih sudah membaca artikel tentang cara kerja vaksin polio. Jangan lupa untuk tetap up-to-date dengan informasi kesehatan dan kebugaran terkini dengan membaca artikel menarik lainnya di situs kami. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk Anda dan keluarga Anda.