Cara Kerja X Ray: Pengertian, Fungsi dan Proses yang Harus Diketahui
Teknologi X-ray sudah menjadi salah satu teknologi medis yang paling umum digunakan sejak ditemukan oleh Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895. Teknologi ini sangat populer karena dapat membantu dokter dan tenaga medis dalam mendiagnosa berbagai jenis penyakit dengan lebih cepat dan tepat.
Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja X-ray? Apa saja fungsi dan prosesnya yang harus diketahui? Simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian X Ray
X-ray adalah jenis sinar elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 0,01 hingga 10 nanometer atau frekuensi antara 30 petahertz hingga 30 exahertz. Teknologi X-ray digunakan untuk menghasilkan gambaran internal tubuh manusia atau objek lainnya dengan membawa sinar X-ray melalui objek tersebut dan menangkap bayangan yang dihasilkannya.
Fungsi X Ray
Teknologi X-ray dapat digunakan untuk berbagai tujuan, di antaranya:
1. Mendiagnosa penyakit – Teknologi X-ray dapat membantu dokter dalam mendiagnosa berbagai jenis penyakit, seperti patah tulang, pneumonia, kanker, dan sebagainya.
2. Monitor kesehatan – Teknologi X-ray juga dapat membantu tenaga medis dalam memonitor kesehatan dan perubahan kondisi pasien secara berkala.
3. Pengobatan medis – Selain digunakan untuk mendiagnosa, X-ray juga dapat digunakan dalam pengobatan medis, seperti radioterapi untuk mengobati beberapa jenis kanker.
Proses Kerja X Ray
Proses kerja X-ray berawal dari menghasilkan sinar X-ray. Ada dua jenis teknologi yang digunakan dalam menghasilkan sinar X-ray, yaitu teknologi sinar-X konvensional dan teknologi sinar-X terkomputerisasi.
1. Teknologi Sinar-X Konvensional
Teknologi sinar-X konvensional menghasilkan sinar X-ray dengan memasok arus listrik ke dalam tabung sinar-X yang terdiri dari katoda dan anoda yang terbuat dari logam. Saat arus listrik mengalir ke katoda, elektron akan dilepaskan dan melewati zona anoda dengan kecepatan tinggi.
Ketika elektron bersentuhan dengan anoda, energi yang dihasilkan akan menyilaukan atom dan memproduksi sinar X-ray. Sinar X-ray kemudian melewati organisme, melewati film radiografi atau sensor digital yang dapat menangkap bayangan berdasarkan gelombang sinar-X.
2. Teknologi Sinar-X Terkomputerisasi
Teknologi sinar-X terkomputerisasi menghasilkan penggunaan gelombang sinar X-ray dengan cara yang lebih canggih yang membutuhkan waktu yang lebih singkat. Teknologi sinar-X terkomputerisasi menggunakan sensor digital untuk menangkap bayangan.
Sinar X-ray dipancarkan melalui objek dan sensor digital menghasilkan bayangan digital dari hasil sinar X-ray. Bayangan kemudian ditampilkan dalam bentuk digital dan dapat dimanipulasi untuk meningkatkan kualitas dan detail gambar.
Kesimpulan
Dalam dunia medis, teknologi X-ray sangat penting dalam mendeteksi dan mengobati berbagai jenis penyakit. Teknologi ini dapat membantu dokter dalam mendiagnosa penyakit dengan lebih cepat dan akurat, memonitor kesehatan, serta mengobati beberapa jenis kanker.
Secara umum, proses kerja X-ray dimulai dari menghasilkan sinar X-ray dengan dua jenis teknologi, yaitu teknologi sinar-X konvensional dan teknologi sinar-X terkomputerisasi. Dengan begitu, teknologi X-ray dapat membantu mengevaluasi kondisi pasien dengan cepat dan akurat.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.