Erwin Schrödinger: Sebuah Biografi Singkat tentang Sang Tokoh Fisika Inovatif

Erwin Schrödinger: Pencipta Teori Gelombang dan Persamaan Schrödinger

Latar Belakang dan Keluarga

Erwin Schrödinger lahir di Vienna, Austria pada 12 Agustus 1887. Ayahnya adalah seorang pengendali persediaan berkebangsaan Austria, sedangkan ibunya adalah keturunan Hungaria. Keluarga Schrödinger berasal dari kalangan kelas menengah dan Schrödinger menjadi anak kedua dari lima bersaudara.

Pendidikan dan Karier

Schrödinger menempuh pendidikan di Gymnasium di Vienna dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Vienna. Dia belajar fisika dan matematika di bawah bimbingan beberapa profesor terkenal saat itu, termasuk Fritz Hasenöhrl, and Friedrich Hasenöhrl, and Ludwig Boltzmann.

Setelah menyelesaikan gelar doktornya pada tahun 1910, Schrödinger melanjutkan karirnya di bidang akademik. Pada tahun 1914, ia diangkat sebagai profesor di Universitas Stuttgart. Selama Perang Dunia I, Schrödinger bertugas di militer dan kemudian bekerja di Universitas Zurich, Swiss.

Pada tahun 1920, Schrödinger menjadi profesor di Universitas Breslau di Jerman dan pada tahun 1927 pindah ke Universitas Berlin. Di Berlin, dia bergabung dengan kelompok fisikawan terkemuka yang termasuk Albert Einstein, Max Planck, Werner Heisenberg, dan lain-lain.

Pada tahun 1933, Schrödinger mengundurkan diri dari jabatannya di Berlin setelah kebijakan diskriminatif oleh rezim Nazi. Dia kemudian mengajar di Inggris dan Austria sebelum akhirnya menetap di Dublin, Irlandia pada tahun 1939. Di sana, ia menjadi profesor di Trinity College.

Kontribusi dan Inovasi

Schrödinger dikenal sebagai salah satu fisikawan terbesar abad ke-20 berkat kontribusinya dalam pengembangan mekanika kuantum. Dia membuat terobosan besar dengan menciptakan Teori Gelombang, sebuah teori yang menjelaskan partikel sebagai gelombang. Teori ilmiah inilah yang akhirnya mempengaruhi pembentukan Persamaan Schrödinger.

Persamaan Schrödinger adalah sebuah aturan matematika yang menentukan bagaimana fungsi gelombang menjadi dinamik seiring waktu. Persamaan ini memungkinkan fisikawan untuk memprediksi perilaku partikel-partikel kecil dengan tingkat ketepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Teori dan persamaan ini berbeda dari fisika klasik yang sudah ada sebelumnya, yang memandang partikel sebagai objek bergerak dengan posisi dan momentum yang terukur. Teori Gelombang dan Persamaan Schrödinger menggantikan pandangan ini dengan memandang partikel sebagai gelombang probabilitas.

Pengaruh dan Inspirasi

Schrödinger menjadi salah satu fisikawan terbesar dalam sejarah karena kontribusinya pada mekanika kuantum. Dia memengaruhi banyak fisikawan dan matematikawan setelahnya serta memberikan kontribusi besar pada teori kuantum. Beliau memperoleh kembali Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1933 beserta dengan ilmuwan fisikawan lain yaitu Paul Dirac.

Karya Schrödinger pada mekanika kuantum juga memberikan dampak besar pada bidang-bidang baru, seperti kimia kuantum dan biologi kuantum.

Kehidupan Pribadi

Schrödinger menikah tiga kali dan memiliki beberapa anak dengan istri keduanya. Pada tahun 1939, ia pindah ke Dublin untuk mengajar di Trinity College, di mana dia bertemu dengan seorang mahasiswa bernama Anny Bertel. Mereka menikah pada tahun yang sama dan tinggal di Dublin selama sisa hidup Schrödinger.

Schrödinger juga memiliki beberapa ketertarikan di luar fisika, termasuk sastra, seni, dan filsafat. Dia juga dikenal sebagai seorang vegetarian, yang menganggap bahwa tindakan menyakiti hewan tidak etis.

Pencapaian dan Penghargaan

Schrödinger menerima penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1933 bersama dengan ilmuwan fisikawan lain yaitu Paul Dirac. Dia juga menerima gelar kehormatan dari Universitas Oxford, Universitas Cambridge, dan Universitas Paris.

Karya-karya Schrödinger pada mekanika kuantum sangat penting dalam perkembangan fisika modern dan menempatkannya sebagai salah satu fisikawan terbesar abad ke-20.

Warisan dan Dampak pada Bidang Kepakaran dan Dunia Luas

Schrödinger mempengaruhi banyak fisikawan setelahnya dengan karyanya tentang Teori Gelombang dan Persamaan Schrödinger dalam mekanika kuantum. Kontribusinya juga mempengaruhi bidang baru seperti kimia kuantum dan biologi kuantum.

Schrödinger juga memberikan kontribusi besar dalam memahami partikel subatom dan gelombang probabilitas. Karyanya memengaruhi perkembangan fisika dan teknologi modern serta menjadi landasan untuk penelitian dalam bidang yang sangat beragam.

Kutipan terkenal dari Erwin Schrödinger

1. “The task is not to see what has never been seen before, but to think what has never been thought before about what you see everyday.”

2. “The total number of minds in the universe is one.”

3. “Consciousness is a singular, continuous and unitary field.”

4. “The unity and continuity of the universe, which is the foundation of metaphysics, is also reflected in the mathematical continuity of the laws of nature.”

5. “I am convinced that He (God) does not play dice.”

6. “The world is given to us only once, not one existing and one perceived.”

7. “The scientist only imposes two things, namely truth and sincerity, imposes them upon himself and upon other scientists.”

8. “The probability wave itself… merely represents a tendency for its energy to be dispersed or to spread out in space and time.”

9. “Reality is never and nowhere more accessible than in the immediate moment of one’s own life.”

10. “The more precisely the position is determined, the less precisely the momentum is known in this instant, and vice versa.”

Teknologi yang terinspirasi dari Erwin Schrödinger

Erwin Schrödinger adalah seorang fisikawan terkenal yang dikenal karena karyanya dalam mekanika kuantum. Salah satu kontribusinya yang paling dikenal adalah persamaan Schrödinger yang menjelaskan perilaku partikel subatom dalam sistem kuantum.

Beberapa teknologi dan teori modern yang terinspirasi dari karyanya antara lain:

1. Quantum Computing: Konsep teori Schrödinger tentang superposisi dan entanglement telah membuka jalan bagi pengembangan teknologi komputasi kuantum.

2. Terapi Kanker Targeted: Salah satu teori Schrödinger tentang partikel subatomik telah digunakan dalam pengembangan terapi kanker yang difokuskan pada target terapi molekul.

3. Simulasi Molekul: Persamaan Schrödinger digunakan dalam simulasi molekul, di mana struktur molekul dan interaksi antaratom dapat diprediksi.

4. Mesin Belajar Kuantum: Konsep pembelajaran mesin tersebut berguna dalam membuat aplikasi kecerdasan buatan, dengan teknologi artifisial yang semakin berkembang.

5. Teori Informasi Kuantum: Teori Schrödinger telah membuka jalan bagi pengembangan teori informasi kuantum, yang menawarkan solusi baru untuk masalah terkait kriptografi.