Ini Dia! Mengungkap Rahasia Cara Kerja Lie Detector yang Wajib Kalian Ketahui!
Apakah kamu pernah mendengar tentang “lie detector” ? Lie detector atau yang juga dikenal sebagai “polygraph” merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi kebohongan seseorang. Alat ini sering digunakan oleh polisi atau detektif untuk membantu dalam penyelidikan, atau mungkin kamu pernah melihatnya di film detektif. Namun, bagaimana sebenarnya alat ini bekerja? Mari kita ungkap rahasia cara kerjanya!
Bagaimana Lie Detector Bekerja?
Dasar dari kerja alat ini adalah dengan merekam data dari tiga sensor, yaitu sensor detak jantung, sensor kecepatan pernapasan, dan sensor keringat. Ketiga sensor tersebut terhubung ke alat yang kemudian merekam dan mengamati perubahan dari ketiga sensor tersebut ketika seseorang menjawab pertanyaan. Ketika seseorang memberikan jawaban yang tidak jujur, maka ketiga sensor tersebut akan merekam perubahan yang memicu perangkat untuk mencatat adanya indikasi kebohongan.
Sekarang, mari kita bahas secara lebih terperinci tentang ketiga sensor tersebut:
1. Sensor Detak Jantung
Sensor detak jantung mengukur denyut nadi seseorang. Ketika seseorang berbicara tidak jujur, detak jantung biasanya akan meningkat. Ini karena kebohongan akan memicu rasa gugup dan ketegangan, yang pada gilirannya akan memicu peningkatan detak jantung. Oleh karena itu, ketika seseorang memberikan jawaban yang tidak jujur, alat ini akan merekam peningkatan detak jantung.
2. Sensor Kecepatan Pernapasan
Sensor kecepatan pernapasan mengukur kecepatan nafas seseorang. Ketika seseorang berbicara tidak jujur, dia cenderung untuk bernapas lebih banyak dan lebih cepat dari biasanya. Kita sering melihat ini pada orang yang gugup atau cemas. Oleh karena itu, ketika seseorang memberikan jawaban yang tidak jujur, alat ini akan merekam perubahan pada kecepatan pernapasan.
3. Sensor Keringat
Sensor keringat mengukur jumlah keringat yang diproduksi oleh seseorang. Ketika seseorang berbicara tidak jujur, dia cenderung berada dalam keadaan gugup atau cemas, yang pada gilirannya dapat memicu produksi keringat yang lebih banyak. Oleh karena itu, ketika seseorang memberikan jawaban yang tidak jujur, alat ini akan merekam adanya peningkatan produksi keringat.
Apakah Lie Detector 100% Akurat?
Jawabannya adalah tidak. Meskipun alat ini dapat membantu mengidentifikasi kebohongan, tidak ada alat yang 100% akurat dalam mendeteksi kebohongan. Alat ini dapat memberikan indikasi kebohongan, namun penilaian akhir tetap harus dilakukan oleh manusia. Karena itu, hasil dari penggunaan alat ini tentu saja tidak dapat dijadikan pedoman utama dalam proses investigasi.
Terlepas dari ketidakakuratan ini, lie detector masih sering digunakan oleh pihak berwenang dalam proses penyelidikan. Namun, penggunaannya seharusnya tidak hanya menjadi satu-satunya alat untuk menentukan kebenaran, tetapi harus dipadukan dengan metode lain dan ditinjau oleh manusia yang terlatih.
Kesimpulan
Demikianlah rahasia cara kerja dari lie detector atau polygraph. Ada tiga sensor yang dipakai, yaitu sensor detak jantung, kecepatan pernapasan, dan produksi keringat. Meskipun alat ini tidak 100% akurat, tetapi penggunaannya dapat membantu proses penyelidikan dengan mengidentifikasi adanya indikasi kebohongan. Hasil tersebut tetap harus dikonfirmasi oleh manusia yang terlatih.
Terima kasih telah membaca artikel ini! Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.