Cara Kerja PLTS: Mengenal Teknologi Tenaga Surya yang Terus Berkembang

Cara Kerja PLTS: Mengenal Teknologi Tenaga Surya yang Terus Berkembang

PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya menjadi salah satu solusi energi terbarukan yang semakin banyak diminati. Teknologi ini sudah dipakai di banyak negara sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Meskipun PLTS bukan hal yang baru, namun beberapa perubahan masih terus terjadi dalam pengembangan teknologi tenaga surya mendatang. Artikel ini akan membahas cara kerja PLTS dan beberapa inovasi terbaru dalam teknologi ini.

Cara Kerja PLTS

PLTS bekerja dengan menggunakan panel surya yang terdiri dari banyak sel fotovoltaik. Ketika sel fotovoltaik terpapar sinar matahari, energi matahari diserap oleh sel dan diubah menjadi arus listrik DC. Kemudian, arus listrik DC dari sel fotovoltaik diubah menjadi arus listrik AC menggunakan inverter. AC yang dihasilkan kemudian disalurkan ke PLN atau dipakai untuk memenuhi kebutuhan energi suatu rumah atau bangunan.

Bagian-bagian PLTS

PLTS terdiri dari beberapa elemen penting, yaitu panel surya, inverter, dan sistem penyimpanan baterai. Panel surya adalah elemen yang paling penting dalam sistem PLTS. Panel surya berfungsi mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Inverter berfungsi mengonversi arus listrik DC menjadi AC sesuai standar listrik yang dipakai di Indonesia. Sedangkan sistem penyimpanan baterai berfungsi sebagai penyimpan energi cadangan.

Fungsi dari Sistem Penyimpanan Baterai

Sistem penyimpanan baterai sangat penting digunakan pada PLTS off-grid. Sistem ini akan menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya dan mengalirkannya ke inverter untuk dipakai pada malam hari atau saat cuaca tidak mendukung. Saat ini, inovasi terbaru dalam teknologi penyimpanan baterai menggunakan baterai ion litium yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Inovasi Terbaru dalam Teknologi PLTS

Dalam pengembangan teknologi PLTS, beberapa hal telah diinovasikan dan dikenal dengan sebutan Teknologi Thin film, yaitu penggunaan panel surya yang lebih tipis dari pada panel surya konvensional. Teknologi ini memungkinkan panel surya untuk lebih fleksibel dan lebih ringan. Teknologi thin-film ini sangat cocok digunakan pada perangkat-perangkat kecil seperti jam tangan, produk kesehatan electronic maupun benda-benda yang lebih kecil seperti bentuk panel.

Saat ini, teknologi baru lainnya adalah teknologi panel surya konsentrat, yaitu penggunaan arus konsentrat untuk menghasilkan listrik. Teknologi ini menggunakan cermin konsentrat yang menangkap energi matahari dan memantulkannya pada sel fotovoltaik yang digunakan pada PLTS. Efisiensi teknologi konsentrat bisa mencapai 35% yang lebih tinggi daripada panel surya biasa.

Keuntungan Menggunakan PLTS

PLTS menjadi pilihan banyak orang karena memiliki beberapa keuntungan. Pertama, tenaga surya tidak terbatas dan tersedia di seluruh dunia secara merata. Kedua, PLTS tidak memproduksi polusi atau emisi gas rumah kaca sementara mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan secara keseluruhan. Ketiga, PLTS dapat dipasang di tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh listrik komersial dan dapat menghemat pengeluaran biaya listrik bulanan.

Kesimpulan

PLTS adalah teknologi ramah lingkungan yang tengah berkembang. Cara kerja PLTS sangat sederhana namun dapat memberikan listrik lebih bersih bagi masyarakat. Kendati demikian, perkembangan teknologi PLTS semakin meluas dan terus meningkatkan efisiensinya. Saat ini, inovasi teknologi seperti thin-film panel surya dan panel surya konsentrat menjanjikan efisiensi tinggi dalam penghasilan tenaga listrik. With this, we bid adieu to the article on ‘Cara Kerja PLTS: Mengenal Teknologi Tenaga Surya yang Terus Berkembang’.