teks request protokol HTTP

Kenali Protokol HTTP Membuat Loading Data Lebih Cepat dan Aman

Protokol HTTP (Hypertext Transger Protokol), merupakan pondasi dari Word Wide Web yang digunakan untuk memuat halaman web menggunakan tautan hypertext.

Sebagai protokol lapisan aplikasi, HTTP dirancang untuk mentransfer informasi antara perangkat jaringan dan berjalan di atas lapisan lain dari umpukan protokol jaringan.

Ketika seseorang membuat permintaan pada mesin pencari, maka internet akan melalui HTTP untuk mengirimkan pesan respon, lalu masuk ke halaman web.

Ibaratnya sebuah rumah yang memilki alamat, maka halaman web pun demikian. HTTP merupakan alamat dari dari halaman web tersebut.

HTTP Request

Request dari HTTP adalah cara platform berkomunikasi dengan internet. Misalnya saja browser web yang meminta informasi yang mereka butuhkan untuk memuat situs web.

Setiap request yang dibuat di intetnet berupa serangkaian data yang disandikan, membawa berbagai jenis informasi. Berbagai Request HTTP adalah sebagai berikut:

1, Versi HTTP

2, URL

3,  Metode HTTP

4, Header permintaan HTTP

5, Badan HTTP opsional

Sejarah Perkembangan HTTP

HTTP kini terdiri dari dua versi yaitu HTTP 1 dan HTTP 2, namun sekarang kita akan bahas HTTP versi 1 terlebih dahulu.

Seperti yang kita tahu, worldwide web pada awalnya dirilis tahun 1991 oleh Tim Berners Lee, kemudian dikenalkan kepada publik.

Sejak itu internet semakin berkembang, karena orang-orang tidak lagi kesulitan memperoleh informasi. Sayangnya pada tahun 1991, alamat web masih menggunakan IP berupa deretan angka.

Artinya untuk masuk ke halaman web, dibutuhkan alamat berupa deretan angka yang sulit dimasukkan.

Pada tahun 1996, HTTP resmi mengeluarkan HTTP versi 1.0 dan sejak itu terus melakukan pembaruan mengikuti kemajuan teknologi internet.

Versi yang paling banyak dipakai orang-orang adalah HTTP 1.1 yang dirilis tahun 1999. Tetap saja, versi ini dianggap ketinggalan zaman.

Versi HTTP 1.1 dianggap ketinggalan zaman karena web lambat diakses. Berbagai macam cara pun dilakukan, seperti kompresi HTML, CSS, JavaScript, dan sebagainya.

Bahkan, halaman web semakin lambat diakses jika dimuat lewat mobile ketika sambungan internet tidak stabil.

search engine google protokol HTTP
Photo by Nathana Reboucas on Unsplash

HTTP 2 Mulai Dikembangkan

Pada Februari 2015, Engineering Task Force merevisi versi HTTP 1.1 dengan mengembangkan versi terbaru, menyebutkan HTTP 2.

Akhirnya HTTP 2 memenuhi standarisasi yang sudah kompatibel dengan HTTP Google SPDY.

Google SPDY adalah protokol komunikasi spesifikasi terbuka yang dikembangkan untuk mengangkut konten web. Singkatnya, SPDY menjadi dasar untuk spesifikasi HTTP 2.

Tujuannya tentu saja agar loading untuk membuat halaman web tidak lama. Pada tahun 2021, tidak ada lagi browser yang mendukung SPDY.

browser modern protokol HTTP
Photo by Markus Spiske on Unsplash

Protokol Browser Modern

Pengertian dari protokol, yaitu sistem transfer data dari web server ke klien, sehingga saat pengguna internet, atau orang-orang dapat melihat informasi dari browser secara lebih menyenangkan.

Mengakses internet adalah kegiatan yang dilakukan oleh semua orang setiap hari. Ini adalah sebuah gaya hidup yang tidak bisa dilepas, karena kita selalu saja mengakses informasi setiap hari.

Sebuah web app harus simple, tidak membingungkan navigasinya, tampilan menarik, dan tentunya performa yang tinggi supaya tidak lambat saat loading.

Sebuah web dengan performa tinggi dapat dicapai dengan memperkenalkan protokol yang mengurangi latensi, mampu untuk memproses permintaan browser dengan cepat.

HTTP 1 sejak tahun 1990 sedikit melakukan pembaruan, sehingga tidak ada pembenaran. Maka dibuatlah HTTP 2 dengan versi yang lebih canggih.

Halaman web bisa diakses lebih cepat dari berbagai perangkat, mulai dari mobile¸ laptop, tablet, dan sebagainya.

Kenapa HTTP 2 Lebih Cepat dari HTTP 1?

Setiap orang modern pasti menginginkan sistem kerja yang cepat, segala request harus ditanggapi respond yang cepat.

Ketika hanya ada satu permintaan mungkin akan mudah bagi HTTP 1 untuk memberikan respond, sayangnya permintaan selalu saja banyak.

Misalnya saja saat Anda mengetikkan sebuah keyword di search engine, lalu masuk ke artikel ini. Berapa banyak orang yang mengetikkan topic yang sama di waktu yang bersamaan lalu masuk juga ke artikel ini?

Setiap permintaan masuk ke server Google, lalu akan diproses permintaan tersebut dalam bentuk data.

Melalui HTTP 1, setiap permintaan akan membuat koneksi baru ke server. Browser akan terus-menerus melakukan “ping” ke server Google untuk melihat apakah sudah ada respond.

Sayangnya saat membuat koneksi baru tersebut butuh waktu yang lama lagi.

Dengan HTTP 2, setiap permintaan akan dialirkan dengan dua arah dalam satu koneksi yang sama, sehingga responnya lebih cepat diterima.

  • HTTP2 itu binary, bukan tekstual
  • HTTP2 sepenuhnya digandakan, alih-alih diblokir
  • HTTP2 menggunakan satu koneksi untuk paralelisme
  • HTTP2 menggunakan kompresi header untuk mengurangi overhead
  • HTTP2 memungkinkan server untuk “mendorong” tanggapan secara proaktif ke dalam cache klien
browser protokol HTTP
Photo by Denny Müller on Unsplash

Browser yang Support HTTP 2

Berikut browser yang sudah support HTTP 2:

  • Firefox 38
  • IE versi 11
  • Chrome 42
  • Safari 9
  • Opera 30
  • IOS Safari 9
  • Chrome for Android v42

Perlu dicatat, jika server hosting belum mendukung HTTP 2, maka Anda tetap tidak dapat mengakses HTTP 1.

Cara Menerapkan HTTP 2

Penggunaan HTTP adalah proses yang tidak terlihat ketika sudah diterapkan atau belu. Website Anda mungkin sudah menggunakannya tanpa Anda sadari.

Berikut cara memeriksanya:

  1. Buka browser web, seperti Firefox
  2.  Di bawah tab jaringan, pilih salah satu sumber daya dan periksa nomor versi di bawah tab header.

Meskipun HTTP 2 tidak mewajibkan penggunaan SSL, sangat penting untuk memasang sertifikat SSL karena browser terkemuka, termasuk Firefox dan Chrome, memutuskan untuk mengizinkan HTTP 2 hanya melalui TLS (HTTPS).

Untuk mengaktifkan HTTP/2, penting untuk mendapatkan sertifikat SSL/TLS dan membuat setiap halaman di situs web https. Di tingkat server web, bisa sesederhana pembaruan perangkat lunak.

Bagaimana Dengan HTTPS?

Baik HTTPS maupun HTTP adalah keduanya sama-sama protokol pertukaran data, namun tingkat keamanan dan SEO yang dihasilkan protokol HTTP dan HTTPS berbeda.

Sebagai sesama protokol yang memproses pengiriman data dari web server ke browser, singkatnya HTTP dan HTTPS mengatur jalannya proses untuk menampilkan halaman web.

Masalahnya HTTP masih kurang keamanannya. Data yang dikirim bisa diintip oleh pihak lain saat pertukaran data terjadi.

HTTPS ialah versi HTTP yang lebih aman. Dengan penambahan huruf “S” di belakangnya dengan kata secure.

Penggunaan HTTPS sangat dianjutkan, terlebih lagi bagi website yang menyimpan data pelanggan seperti toko online atau website membership.

Tanda website sudah menggunakan HTTPS, yaitu URL akan diawali https://

Bedanya HTTP dengan HTTPS

1. Penggunaan Port

HTTP menggunakan port 80, dimana komunikasi data masih menggunakan teks yang rentan diretas. Sedang HTTPS menggunakan port 443 yang lebih aman.

Setiap komunikasi dan transfer data terenkripsi, sehingga tidak mudah dibaca pihak lain.

2. Penggunaan SSL

HTTP menggunakan sertifikat SSL. Sedang HTTPS menggunakan SSL/TLS (Transpot Layer Secure) untuk enkripsi data.

SSL yang aktif pada HTTPS, saat browser meminta data dari web server, pesan akan diacak.Adanya SSL pada sebuah website ditandai dengan icon gambol hijau pada URL bara di browser.

Kesimpulan

Protokol HTTP, yaitu protokol pengiriman data mengalami pengembangan dari tahun ke tahun, tepatnya sejak tahun 1991, dimana browser masih menggunakan deretan angka sebagai alamat IP.

Seiring berjalannya waktu, teknologi makin canggih, yang tadinya pengiriman data hanya bisa dilakukan terbatas, kini bisa banyak melakukan permintaan ke server browser.

Dari HTTP 1 kemudian berkembang menjadi HTTP 2 yang memudahkan pekerjaan pengiriman data, atau menampilkan halaman web menjadi lebih cepat.

Selanjutnya adalah protocol pengiriman data dengan keamanan lebih kuat, yaitu dengan penggunaan HTTPS.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang identifikasi dan pencegahan email spoofing, semoga informasi yang kami sampaikan tentang jenis website, bermanfaat bagi Anda. Bagi Anda yang masih bingung tentang pembuatan website dan SEO, segera hubungi jasa website Jogja atau jasa SEO Jogja sekarang juga.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts