Apa itu Stop Words dan Pengaruhnya

Apa itu Stop Words dan Pengaruhnya pada SEO ?

Apa itu stop words? Dimulai dari berpikir, kalau terdapat beberapa kata yang ditolak oleh mesin pencarian, baik sebagai queri di mesin pencari maupun halaman hasil pencarian.

Kata-kata tersebut biasanya berupa kata penghubung, atau dalam Bahasa Inggris seperti “a”, ”the” “like”.

Stop words tidak mengubah maksud queri dan biasanay digunakan untuk headline konten agar kalimat lebih terstruktur.

Berikut ini contoh queri yang bisa dimasukkan dalam mesin pencari:

Restoran di Jakarta

Restoran Jakarta

Kata “di” merupakan stop words, baik Anda memasukkannya atau tidak, tetap tidak akan mengganti maksud dari queri tersebut.

Kata penghubung tersebut sudah biasa dipakai dalam perbincangan sehari-hari, tentu aneh jika tidak memakai “di”.

Bagaimanapun, sistem SEO tidak mengkhawatirkan hal tersebut, atau mencoba untuk cari tahu apakah harus menghapus stop words atau tidak.

Penjelasan Tentang Stop Words

Stop words adalah serangkaian kata yang digunakan dalam bahasa manusia sehari-hari. Dalam Bahasa Inggris berarti “a”, “the”, “is”, dan sebagainya.

Stop words biasa digunakan dalam Test Mining dan Natural Language Processing (NLP). Tujuannya untuk mengeliminasi kata-kata yang sering disebut, tapi kurang informative.

Sebagai contoh, dalam mesin pencarian, saat kueri yang dicari adalah ”apa itu stop words?”, tentu Anda ingin mesin pencari memberikan hasil lama yang menjelaskan tentang stopwords.

Laman yang menjelaskan sepenuhnya tentang stop words, bukan sekadar terpaku pada kueri “apa itu stop words?” . Di sini “apa itu” merupakan stop words.

Tentu Anda sebagai writer harus meniminalisir stop words tersebut agar tidak terdeteksi oleh Google. Kata ”Apa itu..” harus dieliminasi dari konten agar konten bisa menempati peringkat yang tinggi.

Apakah Google Mengabaikan Stop Words?

Stop words sebenarnya dimaksudkan untuk mempercepat perayapan dan pengindeksan agar bisa menghemat ruang penyimpanan.

Stop words diabaikan baik dalam queri penarian maupun dalam halaman hasil pencarian. Kata-kata ini tdak ada hubungannya dengan konten konstekstual.

Bukan berarti Anda sebagai Content Writer tidak boleh memeasukkkan stop words, hanya saja perlu diminimalisir.

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana mengoptimalkan website harus atau tanpa stop words.

Mengurangi Penggunaan Stop Words

Masin pencari, terutama Google sudah berbeda dibandingkan dulu. Teknologi semakin canggih, Google pun semakin pintar.

Google bersama algoritma canggihnya dapat mengetahui setiap stop words yang Anda tulis dalam konten, bahkan bisa memahaminya.

Terkadang ada beberapa kalimat yang memang tidak membutuhkan stop words, tetapi tetap dapat dimengerti maknanya.

Bahkan sebagai content writer, memang harus menimalisir kata-kata yang membuat kesan konten bertele-tele.

Algoritma Google, seperti  BERT, bisa memahami suatu kalimat, meskipun urutan kata-katanya acak dan tidak terstruktur sesuai pedoman SPOK dalam Bahasa Indonesia.

Pada akhirnya, stop words diabaikan dari halaman hasil mesin pencari, karena tidak mempresentasikan konten secara konstekstual.

daftar stop words bahasa inggris
daftar stop words bahasa inggris

Stop Words Pada SEO

Bukan berarti stop words harus dihilangkan sepenuhnya, justru masih ada beberapa kondisi di mana stop words harus tetap digunakan.

Peringatan soal untuk menghilangkan penggunaan stop words di URL saat membuat konten dengan Yoast, contohnya.

Khususnya jika konten ditulis dalam Bahasa Inggris, maka akan lebih mudah terdeteksi oleh Google. Itulah contoh kondisi saat Anda tidak bisa menggunakan stop words pada URL.

Tujuan dari meminimalisir stop words pada headline atau URL bertujuan agar kalimat lebih efektif dan tidak kepanjangan.

Anda tetap harus melakukan double check, apakah stop words tersebut akan mempengaruhi makna dan maksud dari headline yang Anda buat.

Selain pada URL, Anda juga bisa menghilangkan stop words pada meta tag dan alternative text. Stop words tetap bisa digunakan pada isi konten.

Penting pula untuk diketahui, stop words adalah kata-kata yang bisa menjaga user’s experience. Bagaimana sebuah tulisan tanpa konjungsi, kata hubung, preposisi, dan sebagainya?

User’s experience tersebut mempengaruhi SEO, peringkat di SERP. Pada akhirnya, Anda harus cermat untuk menentukan apakah sebuah kalimat membutuhkan stop words atau tidak.

Antara Stop Words dan Stop Phrase

Penggunaan stop words dalam frasa bisa berpengaruh besar pada queri. Kadang bisa berpengaruh, tapi juga bisa tidak berpengaruh.

Misalnya saja jika Anda memasukkan kata “the” pada Matrix. Mungkin hasil pencarian yang keluar adalah film The Matrix, padahal bukan film tersebut yang Anda cari.

Frase lain seperti “Show me the way”, yang keluar adalah lagunya Peter Frampton, padahal Anda bermasuk membuka Google maps.

Google Menggunakan Daftar Stop Words, Stop Phrase, dan Exceptional Phrases

Cara lain yang digunakan mesin pencari untuk menangani stop words dan stop phrase adalah dengan mendaftar kumpulan stop words dan stop phrase.

Daftar tersebut kemudian dihapus dari kueri pencarian sebelum user menggunakan pencarian dan menyajikan hasil pencarian yang tidak sesuai.

Cara tersebut bisa mengabaikan stop words dan stop phrase yang bermakna. Untuk menghindari masalah itu, mesin pencari mungkin kemudian membuat daftar frasa “pengecualian”.

Frasa yang masuk dalam daftar pengecualian tersebut seperti The Matrix atau Show me the way.

Penutup

Cara lain mungkin untuk mengidentifikasi ketika kueri berisi stopwords dan stop-phrase, kemudian melakukan pencarian pada kueri yang berisi stop words dan tanpa stop words.

Sehingga hasil, atau daftar kategori yang terkait dengan hasil pencarian, dapat dibandingkan dengan melihat apakah mereka secara substansial mirip.

Jasa Pembuatan Website Jogja, Matob Creative Studio, bisa membantu Anda mengembangkan website Anda.

Menyediakan berbagai jasa, mulai dari SEO, pembuatan company profilewebsite toko online, jasa penulis konten, hinga jasa Elementor pro.

Sumber foto: Foto oleh Damien Lusson

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts