Pentingnya SEO sangat berarti saat Anda ingin mengakuisisi pelanggan baru, terutama untuk perusahan B2B.
Memiliki visibilitas tinggi menjadi pendorong grafik pembelian akan naik sebagai bukti bisnis yang berkembang melalui SEO.
Pentingnya SEO dalam strategi ini, artinya harus dimasukkan menjadi bagian dari strategi pemasaran bisnis B2B, lalu dari mana Anda akan memulai?
Mendorong pertumbuhan organik untuk bisnis B2B memiliki tantangannya sendiri. Terdapat perbedaan juga antara bisnis B2B dan B2C.
Anda harus memahami terlebih dahulu, bahwa perbedaan bisnis tersebut artinya memiliki pendekatan pemasaran yang berbeda pula.
Memahami B2B dan B2C
Business to Business (B2B) dan Business to Customer (B2C), merupakan dua channel pemasaran yang berbeda strateginya.
B2B adalah model penjualan yang terjadi antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya. Contohnya importir bahan baku cokelat dari petani, dijual kembali ke pabrik cokelat untuk kemudian diolah kembali menjadi dagangan cokelat batangan.
B2C adalah model penjualan yang sering Anda jumpai sehari-hari, misalnya pelanggan ojek dengan sopir ojeknya. Sopir ojek di sini langsung bertemu pelanggan.
Dari penjelasan di atas, tampak jelas, bahwa B2B dengan B2C memiliki perbedaan utama, yaitu dari target konsumennya, meski barang yang ditawarkan bisa jadi sama.
Perbedaan Antara Bisnis B2B dan B2C
Sebelumnya, sudah dikilas sedikit pemahaman antara B2B dengan B2C, berikut ini paparan lebih lengkap mengenai 4 perbedaan B2B dan B2C
1. Audiens dan Pasar Berbeda
Jika B2B menyasar para pelaku bisnis, sedangkan B2C menyasar konsumen perorangan, maka B2B bisa dipastikan memiliki jumlah prospek pasar cenderung lebih kecil.
Alasanya karena pelaku bisnis lebih sedikit, dibandingkan konsumen perorangan. Itulah mengapa B2B memilki potensi penjualan lebih kecil dan spesifik.
2. Motivasi
Untuk menjalani strategi pemasaran dengan baik, Anda harus memahami motivasi pembeli mengapa membeli produk Anda.
Target pasar dari B2B, tentu para pelanggan akan memikirkan manfaat produk dan jasa dari perusahaan untuk untuk kepentingan perusahaan pelanggan.
Seperti memaksimalkan keuntungan, efisiensi pekerjaan, dan investasi. Sedangkan B2C, pelanggan hanya menggunakan produk untuk kebutuhan pribadi saja.
3. Persaingan
B2B memiliki persaingan lebih rendah, daripada B2C. Model B2B di Indonesia pun masih sedikit perusahaan yang mempraktikkannya.
Persaingan sesungguhnya dari B2B, adalah reputasi dan koneksi. Reputasi bisa ditingkatkan dari pengalaman, portfolio, keahlian, serta ilmu pengetahuan.
Berbeda dengan B2C, tentu memiliki persaingan yang sangat tinggi. Persaingan terjadi dari berbeda sektor dan kelas, mulai dari perusahaan besar dan rumah makan rumahan.
4. Strategi Marketing
Nah, inilah hal yang menjadi pembeda besar antara B2B dengan B2C. Perusahaan dengan model B2B, cenderung menggunakan media untuk memasarkan produknya.
Media tersebut berguna untuk menampilkan konten serta portfolio. Lewat media tersebut, client dapat melihat reputasi, keahlian, serta kinerja perusahaan yang akan diajak transaksi.
Berbeda dengan B2C, yang memilki strategi marketing yang lebih bersifat emosional. Konsumen bisa saja dibuat sedih, senang, atau bangga hingga akhirnya memutuskan membeli produk Anda atau tidak.
Pentingnya SEO untuk Model Penjualan B2B
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa B2B cenderung memasarkan produknya lewat konten dan media.
Artinya perusahaan dengan model penjualan B2B, mengharuskan strategi pemasaran melalui internet atau secara digital.
Seperti memaksimalkan SEO, Media Sosial, Email Marketing¸dan sebagainya. Lebih spesifik, berikut ini akan dijelaskan pentingnya SEO untuk model penjualan B2B.
1. Meningkatkan Brand Awareness
Brand Awareness merupakan salah satu objetif bagi para pelaku marketer, tujuannya adalah menarik perhatian calon pelanggan yang belum mengetahui tentang perusahaan dan produk yang Anda jual.
Artinya, marketer harus pandai membuat konten yang menginformasikan detail dengan produk maupun storytelling tentang perusahaan.
2. Menggambarkan Persona Perusahaan
Persona perusahaan sangat penting untuk meyakinkan client apakah Anda mampu bekerja secara professional atau tidak.
Dengan mencantumkan berbagai portfolio, sertifikat, atau testimoni, maka client bisa mempertimbangkan apakah cocok menjalin bisnis dengan perusahaan Anda atau tidak.
3. Meningkatkan Kualitas Desain Visual
Desain atau penampilan visual yang Anda buat di internet pada website perusahaan atau Media Sosial, akan menjadi tidak berarti tanpa adanya SEO.
Tanpa SEO, ibaratnya rumah tanpa furniture, hanya kosong saja. Maka dari itu, usahakan strategi pemasaran SEO dengan keyword yang bisa dideteksi oleh mesin pencari.
4. Memahami Pelanggan Lebih Dalam
Pada kecanggihan teknologi di era moden ini, Anda bisa mengetahui behavior maupun riwajat jelajah pelanggan saat mengunjungi media perusahaan Anda.
Anda bisa mengetahui usia, gender, ketertarikan mereka, hingga berintekrasi dengan mereka meski tidak secara langsung.
Namun, proses interaksi seperti membalas komentar dari audiens juga penting, untuk membangun persona yang baik atas brand Anda.
5. Kesempatan Expansi Pasar Sales
Saat perusahaan memilki lapak berjualan di internet, artinya perusahaan bisa memanfaatkan berbagai media di internet.
Semakin banyak pula audiens akan mengetahui keberadaan perusahaan, sehingga bisa menarik calon pelanggan baru.
Mulai dari Media Sosial, website, email, media chatting, dan sebagainya, semua bisa dimanfaatkan oleh perusahaan.
Penutup
Pentingnya SEO dalam memasarkan model penjualan B2B tidak bisa dilepaskan, SEO bisa menjangkau audiens secara organik.
Baik B2B maupun B2C, memilki tantangannya masing-masing, namun harus ditekankan, bahwa B2B sangat mengandalkan kehadiran internet.
Artinya, zaman dahulu tidak mungkin orang memasarkan produknya melalui internet, selain harus berjualan door to door.
Jasa Pembuatan Website Jogja, Matob Creative Studio, bisa membantu Anda mengembangkan website Anda.
Menyediakan berbagai jasa, mulai dari SEO, pembuatan company profile, website toko online, jasa penulis konten, hinga jasa Elementor pro.
—
Sumber foto: Foto oleh George Morina