perbedaan soft selling dan hard selling

Soft Selling dan Hard Selling : Pengertian dan Perbedaannya dalam Pemasaran

Setiap merek penting dalam mengkomunikasikan kampanye yang dirancang untuk mencapai semua tujuan Anda. Kampanye dirancang semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian khalayak sasaran. Mereka dibuat dengan cara dan strategi yang berbeda dan disesuaikan dengan produk. Merek juga dapat mengambil pendekatan untuk mengkomunikasikan merek melalui Soft Selling dan Hard Selling. Kedua pendekatan tersebut berhasil dan juga memberikan peluang untuk mendapatkan nilai maksimal untuk sebuah kampanye.

Pendekatan Soft Selling dan Hard Selling dalam Pemasaran

Pendekatan soft selling mengkomunikasikan kampanye dengan memberikan nilai-nilai yang akan diturunkan dari merek. Terkadang pendekatan ini digunakan untuk menyampaikan pesan tersirat dengan cerita inspiratif yang menyentuh hati.

Saat mengkomunikasikan kampanye, pendekatan ini tidak langsung mengajak penonton untuk membeli secara langsung. Tujuan Audiens diundang untuk mempertimbangkan kembali nilai-nilai yang dapat dicapai dengan produk tersebut.

Pendekatan Hard Selling mengkomunikasikan kampanye dengan menunjukkan bahwa audiens target dapat dengan mudah menjangkau merek. Pendekatan ini mengkomunikasikan secara langsung (to the point) tujuan pemasaran kampanye.

Hard Selling dapat langsung menampilkan harga atau iklan merek. Dengan pendekatan hard sell, audiens tidak perlu memikirkan nilai-nilai suatu produk, sehingga prosesnya juga menjadi lebih singkat. Pendekatan Hard Selling ini tidak selalu tentang harga, tetapi juga mempersingkat proses atau pengguna.

Hard Selling dan soft selling sangat kontradiktif dan mereka memiliki cara penggunaan yang berbeda. Saat mengkomunikasikan kampanye, khususnya di Indonesia, jika target bisa mencapai harga maka penggunaan hard selling akan lebih efektif.

Harga produknya cukup tinggi, maka soft selling menjadi pilihan yang tepat. Tujuannya agar diundang melalui soft selling untuk melihat keseluruhan nilai dan manfaat produk tersebut.

Perbedaan Strategi Promosi

Anda dapat menerapkan banyak strategi periklanan promosi untuk mempromosikan produk Anda. Berikut beberapa contohnya

  • Membagikan Sampel Produk

Strategi pertama yang bisa Anda coba adalah membagikan sampel produk yang Anda jual. Strategi periklanan ini cocok untuk produk baru yang ingin Anda jual. Tujuannya untuk membiasakan audiens dengan produk Anda sehingga mereka akan tertarik untuk membelinya di kemudian hari

  • Memberikan Informasi Relevan yang Berguna untuk Audiens

Anda juga dapat secara implisit menerapkan strategi periklanan dengan memberikan informasi tentang produk agar bermanfaat bagi audiens.

  • Menggunakan Gambar Atraktif dan Ikonik

Tambahkan juga kata-kata yang jelas, yang juga unik dan tidak secara langsung menyiratkan produk Anda

analisis pasar

  • Giveaway

Sejak belanja online menjadi populer, teknologi hadiah juga menjadi populer. Ini adalah cara yang efektif untuk menarik pelanggan untuk membeli. Strategi ini juga dapat membantu Anda membangun hubungan baik dengan pelanggan.

“Sangat berbeda dengan soft selling, hard selling merupaka teknik penjualan dengan cara yang lebih sporadis”

Hubspot.

Walaupun anda menggunakan hard selling sebagai teknik penjualan anda, anda juga harus tetap menggunakan strategi promosi yang bagus dengan tujuan agar pelanggan dapat tertarik dengan barang atau jasa yang akan anda pasarkan. Berikut merupakan strategi yang mana dapat anda tiru.

  • Memberikan Diskon

Diskon adalah strategi periklanan paling efektif yang menarik perhatian pelanggan. Secara psikologis, diskon yang Anda tawarkan tanpa disadari akan memengaruhi calon pembeli dan meningkatkan minat mereka untuk membeli produk.

  • Buy 1 Get 1

Selain harga diskon, Anda juga bisa mencoba strategi promosi “beli satu gratis satu”. Metode ini juga akan menarik pemirsa ke lokasi penjualan Anda.

  • Doorprize

Selanjutnya, Anda bisa mempromosikan produk Anda dengan menaruh hadiah eksklusif apabila pembeli membeli produk Anda. Langkah ini bermanfaat buat menjaring pembeli secara masif.

  • Bundling

Bundling merupakan salah satu metode penjualan yang menggabungkan beberapa item menjadi satu paket. Cara ini belakangan menjadi sangat populer di kalangan perusahaan besar yang menjual berbagai produk. Mereka biasanya mengelompokkan produk terkait.

Soft Selling dan Hard Selling? Efektif mana?

Di antara sekian banyak bentuk periklanan yang bisa Anda coba, Anda pasti bertanya: “Mana yang lebih efektif? Soft sell atau hard sell?” Ternyata jika Anda tahu cara menggunakannya, maka keduanya akan efektif. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. ”

Keuntungan dari Hard Selling adalah Anda dapat dengan cepat membuat orang sadar akan layanan yang Anda berikan. Saat orang yang membutuhkan melihat iklan, mereka akan segera menjadi populer. Namun, jika iklan berjalan terlalu sering dan orang yang membacanya tidak membutuhkannya, maka iklan terlaris akan diabaikan.

Keuntungan dari soft selling adalah Anda dapat membangun citra merek yang kuat di mata audiens Anda. Selain itu, Anda dapat membangun hubungan jangka panjang dengan mereka yang terkait dengan nilai produk yang diiklankan.

Karena metode soft selling yang digunakan untuk mencapai tujuan, waktu yang dibutuhkan untuk berhasil  biasanya lebih lama daripada hard selling. Maka dari itu, jika Anda ingin memilih soft selling atau hard selling, itu semua tergantung pada bagaimana target awal dibuat dan pilihan tersebut berada di tangan anda

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts

Daftar 10 Biro Umroh di Jakarta

Daftar 10 Biro Umroh di Jakarta

Merencanakan perjalanan umroh memerlukan persiapan yang matang, termasuk memilih biro perjalanan yang terpercaya. Berikut ini adalah daftar 10 biro umroh di Jakarta yang memiliki reputasi