Siap-siap Black Friday! Begini Strategi Marketingnya

Istilah Black Friday dipakai orang Amerika satu hari paska perayaan Natal atau Thanksgiving, dimana orang-orang akan banyak sekal sekali sibuk belanja.

Thanksgiving sendiri adakan selalu dirayakan setiap hari Kamis, sehingga Black Friday datang pada satu hari setelahnya, tepatnya pada hari Jumat.

Promosi akan bertebaran dimana-mana, menawarkan harga khusus baik di toko tradisional maupun online shop.

Banyak penduduk Amerika mempercayai, Black Friday sebagai istilah untuk menggambarkan operasi bisnis mengalami banyak kerugian finansial, sampai hari paska Natal dan Thanksgiving.

Jika di Indonesia, mungkin Black Friday akan mengarah kepada hari saat perayaan Idul Fitri, dimana umat muslim berbondong-bondong membeli baju baru untuk hari raya Idul Fitri.

Pada akhirnya, para pedagang sampai pada hari laporan penjualan menuai tinta hitam, menghabiskan sisa dagangan di toko dan memperoleh untung banyak.

histori black friday
Photo by CardMapr.nl on Unsplash

Histori Latar Belakang Black Friday

Istilah Black Friday tepatnya berasal dari tahun 1960-an, ketika petugas polisi di Philadelphia mulai menggunakan frasa Black Friday.

Saat itu sedang terjadi kekacauan di wilayah pinggiran kota oleh sejumlah turis yang akan belanja untuk liburan mereka.

Mereka juga akan menghadiri pertandingan sepak bola tahunan Angkatan Darat dan Angkatan Laut setiap hari Sabtu dalam beberapa tahun.

Kerumunan ini membuat polisi pusing, mengharuskan bekerja shift lebih lama dari biasanya karena macet dimana-mana, kecelakaan, pencopetan, dan masalah lalu lintas lainnya.

Akhirnya, istilah Black Friday jadi mengakar di Philadelphia. Pelaporan penjualan yang menguntungkan ditandai dengan tinta warna hitam, dan laporan penjualan yang merugikan ditulis dengan warna merah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Black Friday telah bergabung dengan liburan belanja lainnya, termasuk Small Business Saturday, dimana pembeli mengunjungi pengecer lokal, dan Cyber ​​Monday, yang mempromosikan belanja online.

Pada tahun 1896, sebenarnya istilah Black Friday memiliki konotasi lain yang tidak berhubungan dengan belanja.

Saat seorang pemodal Wall Street Jay Gould dan Jame Fisk menyudutkan sebuah Pasar Emas Amerika disebut New York Gold Exchange dengan membeli sabanyak mungkin logam mulia.

Logam mulia yang sudah dibeli Jame Fisk dan Jay Gould rencananya akan dijual kembali kepada penduduk dengan harga yang lebih tinggi.

Sayangnya pada hari Jumlah, 24 September 1896, rencananya ini digagalkan oleh Presiden Ulysses S. Grant yang menyebabkan pasar saham anjlok, dan ribuan orang Amerika bangkrut.

list item dagang black friday
Photo by Artem Beliaikin on Unsplash

Strategi Black Friday

Black Friday tentunya sudah sangat ditunggu-tunggu oleh para pengusaha, kira-kira strategi marketing seperti apa yang harus diterapkan untuk memaksimalkan kesempatan ini.

Jika di Indonesia, mungkin kampanye Black Friday akan seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Maka berikut ini strategi yang bisa Anda terapkan untuk marketing menyambut Black Friday.

1. Persiapkan List Item Dagangan

Anda harus mulai memperkirakan, kira-kira barang-barang apa saja yang akan dipromosikan, diberi diskon, atau tawaran menarik lainnya.

Metode pengkategorisasi item bisa Anda terapkan untuk mengklasifikasi barang berdasar keuntungannya.

  • Produk A, termasuk best-selling item, akan memberikan 70% keuntungan dari total penjualan. Jumlah yang dipromosikan bisa sekitar 20% dari total stok.
  • Produk B, yaitu barang-barang dengan popularitas standar bisa memberi 25% keuntungan, diambil 30% dari stok.
  • Produk C, hanya memberikan untung 5% dari total penjualan, jumlah stok juga masih banyak di stok.

Strateginya bisa dengan mengurangi diskon pada produk A karena tanpa diberikan diskon pun barang-barang tersebut sudah laku di pasaran dan memberi penghasilan tinggi.

Siap-siap saja sediakan stock lebih banyak pada produk A tersebut saat Black Friday. Jika produk berasal dari supplier pihak ketiga, Anda bisa perkirakan waktu kapan harus menambah item dan siapkan stok cadangan.

Pada produk B dan C, Anda bisa memberikan harga diskon saat Black Friday karena jumlah stok masih banyak di gudang.

Strategi lainnya, Anda bisa membuat list produk berdasar kategorinya. Misalnya saja kategori produk berdasar target pelanggan, atau kategori produk berdasar tujuannya.

Baju-baju muslim saat Idul Fitri mungkin akan lebih banyak dicari sehingga masuk pada kategori berdasar target pelanggannya, yaitu orang-orang musim.

Contoh item lainnya, adalah item yang tujuannya untuk diberikan kepada orang lain sehingga bisa dikemas dalam bentuk parsel.

keywords black friday
Photo by NisonCo PR and SEO on Unsplash

2. Tentukan Keyword dan Maksimalkan Website

Pemilihan keywords yang tepat saat Black Friday akan membantu orang-orang mudah menemukan kampanye jualan Anda.

Keywords ini bisa menjadi strategi SEO untuk menarik lalu lintas Anda ke toko online. Pilih keywords yang secara spesifik relevan kepada bisnis industri jualan Anda.

Maksimalkan pula landing page, website, dan pesan pop up agar orang-orang tahu kalau ini adalah waktunya Black Friday. Berikan urgensi kalau mereka harus segera belanja atau ketinggalan diskonnya.

Studi menunjukkan jika situs membutuhkan waktu lebih dari 5 detik untuk loading, pengguna akan mulai turun 1%  setiap detiknya daripada mereka menunggu lebih lama.

Namun, jika halaman web dimuat dalam 1 detik, Anda dapat menikmati tingkat konversi rata-rata 32%

Pastikan web juga mobile-friendly, akan banyak orang datang ke website Anda, maka Anda harus mempermudah lalu lintas mereka.

Semakin banyak audiens yang datang, semakin mudah website bisa down karena saking banyaknya permintaan. Berikut tips meningkatkan kualitas web di perangkat mobile:

  • Gunakan template responsive, sehingga memudahkan proses pengiriman data dari berbagai device mulai dari laptop, mobile, hingga tablet.
  • Buat tombol CTA. Anda bisa membuat desain grafis yang menarik dengan kata-kata CTA yang persuasive.
  • Tingkatkan Kecepatan Halaman. Tentunya loading halaman harus tetap cepat meskipun banyak permintaan yang akan datang.
hashtag black friday marketing
Photo by Jan Baborák on Unsplash

3. Menentukan Hashtag

Selanjutnya Anda bisa segera menentukan hashtag bersama tim, kira-kira frasa apa yang akan menarik banyak perhatian. Berikut tipsnya!

  • Gunakan hashtag berdasar lokasi atau niche produk Anda untuk menarik pasar tertentu.
  • Lakukan riset terlebih dahulu, untuk melihat hashtag apa yang akan digunakan brand lain saat mempromosikan produk mereka di Black Friday.
  • Pandai mengolah kata, frasa, dan Bahasa agar menarik banyak perhatian audiens.

4. Permudah Proses Checkout

Hampir 21% pelanggan di Amerika cenderung meninggalkan shopping cart mereka karena proses checkout yang membingungkan.

Berikut tips mempermudah proses checkout:

  • Langsung tampilkan harga total, dengan begitu pelanggan akan langsung tahu apakah budget mereka cukup untuk membeli semua barang sebelum melakukan
  • Sediakan kemudahan belanja untuk Hal ini akan memudahkan pelanggan yang malas membuat akun di online shop Anda. Biarkan mereka menyelesaikan transaksi tanpa harus membuat akun.
  • Persingkat form informasi, isinya bisa hanya nama lengkap, alamat email, informasi pembayaran dan tagihan, serta alamat pengiriman.
  • Metode pembayaran. Tentu setiap pelanggan berbeda-beda metode pembayarannya, jadi mungkinkan semua metode pembayaran tersedia. Termasuk kartu kredit, paylater, kartu debit, e-wallet, dan sebagainya.

Kesimpulan

Istilah Black Friday merupakan ungkapan bagi penduduk Amerika dalam merayakan hari belanja nasional dimana orang-orang mengantri untuk belanja banyak saat musim liburan tiba.

Biasanya Black Friday terjadi saat satu hari setelah perayaan Thanksgiving setiap hari Kamis atau perayaaan natal.

Istilah Black Friday berasal dari laporan penjualan dengan tinta hitam yang artinya mengalami untung banyak. Sedangkan jika laporan penjualan banyak tinta mereka, bisnis banyak mengalami rugi.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang identifikasi dan pencegahan email spoofing, semoga informasi yang kami sampaikan tentang jenis website, bermanfaat bagi Anda. Bagi Anda yang masih bingung tentang pembuatan website dan SEO, segera hubungi jasa website Jogja atau jasa SEO Jogja sekarang juga.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts